Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Museum Nasional Gelar Pameran Akulturasi Tionghoa di Nusantara

Basuki Eka Purnama
11/2/2025 03:46
Museum Nasional Gelar Pameran Akulturasi Tionghoa di Nusantara
Pengunjung mengambil foto dari lukisan yang berada di ruang lukisan Lee Man Fong di Museum Nasional, Jakarta pada Senin (10/2/2025).(ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)

MUSEUM Nasional Indonesia, melalui unit Museum dan Cagar Budaya (MCB), menggelar sebuah pameran bertajuk Kongsi: Akulturasi Tionghoa di Nusantara, yang dapat dikunjungi publik mulai hari ini, Selasa (11/2).

"Akulturasi jadi bukti sejarah harmonis antara masyarakat Tionghoa dan masyarakat lokal di masa lampau," kata Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam pembukaan pameran di Museum Nasional, Jakarta, Senin (10/2).

Pameran tersebut akan mengajak para pengunjung untuk mengeksplor lebih dalam tentang sejarah, peran, dan warisan budaya masyarakat Tionghoa dalam membentuk keberagaman budaya di Nusantara.

Selain itu, pameran juga menyoroti bagaimana interaksi masyarakat Tionghoa dan Nusantara dalam menciptakan warisan budaya yang kaya dan harmonis. 

Terdapat tiga bagian yang dapat dikunjungi yakni zona interaksi awal, zona mengadu nasib dan meretas jalan kemerdekaan, serta zona
merayakan keberagaman.

Pada zona interaksi awal, pengunjung akan diajak mengungkap jejak kedatangan masyarakat Tionghoa di Nusantara, perannya dalam perdagangan serta awal pembauran budaya.

Kemudian, melalui zona mengadu nasib dan meretas jalan kemerdekaan, pihak penyelenggara ingin menggambarkan dinamika sosial dan politik masyarakat Tionghoa di Indonesia, termasuk kontribusi mereka dalam perjuangan kemerdekaan.

Sedangkan di zona merayakan keberagaman, ditampilkan berbagai aspek akulturasi budaya Tionghoa dalam busana, arsitektur, kuliner, bahasa, seni dan kepercayaan yang telah menjadi bagian dari kebudayaan Tanah Air saat ini.

Judul dari pameran sendiri pun diambil dari kata 'kongsi' yang berasal dari bahasa Hokkian gongsi yang berarti kerja sama.

Pameran tersebut bakal berlangsung di Museum Nasional selama tiga bulan. Adapun harga tiket bagi masyarakat yang tertarik datang adalah
Rp25 ribu.

Masyarakat juga diwajibkan membeli tiket masuk ke Museum Nasional terlebih dahulu seharga Rp15 ribu bagi anak usia 3-12 tahun, Rp25 ribu bagi orang dewasa, dan Rp50 ribu untuk Warga Negara Asing (WNA).

Pembelian tiket pameran Kongsi dapat dilakukan secara langsung di tempat yakni di loket museum ataupun melalui aplikasi Traveloka.

Terselenggaranya pameran Kongsi merupakan bagian dari upaya Museum dan Cagar Budaya (IHA) dalam melakukan tugasnya terkait pengelolaan museum serta promosi dan publikasi kegiatan kebudayaan sebagai upaya penguatan wawasan masyarakat soal warisa budaya Indonesia. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya