Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DESAINER Merdi Sihombing mengeksplorasi kekayaan budaya Indonesia, mengembangkan komunitas lokal, dan memanfaatkan limbah dalam pameran bertajuk "The Flying Cloth."
Dalam pameran yang berlangsung 11-24 November di Museum Nasional Indonesia menampilkan kekayaan budaya yang menonjolkan identitas dan kearifan lokal Batak. Setiap karya yang dipamerkan memiliki keotentikan yang mendalam karena berakar pada perjalanan budaya Batak.
"Semua yang saya tampilkan ini otentik, karena ini berdasarkan perjalanan budaya Batak, the journey of the Batak lot and clothing," ungkap Merdi dalam wawancara eksklusif dengan Media Indonesia (16/11).
Kekayaan budaya Indonesia ditampilkan melalui karya-karya yang diproduksi perajin dari kawasan Dolok Sanggul, Matiti, Parsingguran, dan Tipang di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatra Utara, yang mencakup tenun songket Humbang, batik Humbang, ecoprint Humbang, dan shibori Humbang.
Pria lulusan IKJ Kriya Tekstil ini bereksperimen dengan teknik yang sejalan dengan prinsip eco-fashion, yang mengutamakan keberlanjutan dengan memanfaatkan bahan-bahan yang dapat didaur ulang atau yang berasal dari alam, tanpa merusak lingkungan.
Merdi juga menambahkan, melalui karyanya yang mengutamakan kebudayaan, ia ingin "menjual Indonesia" di dunia fesyen global. "Indonesia harus sadar kekuatan kita di dunia fesyen adalah budaya kita," ujarnya. (RO/Z-3)
Fosil-fosil berusia lebih dari 1,5 juta tahun, menjadikan Nusantara sebagai kunci untuk adaptasi dan evolusi hominin awal.
Pameran Kongsi mengajak para pengunjung untuk mengeksplor lebih dalam tentang sejarah, peran, dan warisan budaya masyarakat Tionghoa dalam membentuk keberagaman budaya di Nusantara.
Museum Nasional Indonesia, yang berlokasi di Jalan Merdeka Barat, Jakarta, mendapat rekor kunjungan terbanyak dalam sehari pada libur Natal dan tahun baru.
Pameran Indonesia, The Oldest Civilization on Earth? akan berlangsung hingga Maret 2025 dan terbuka untuk umum.
Pameran ini menampilkan koleksi wastra Nusantara hasil re-inventing kain tradisional yang memadukan teknik tenun, sulam, songket, dan manik-manik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved