Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
PROGRAM Cek Kesehatan Gratis (CKG) perdana di Puskesmas Palmerah, Jakarta Barat, berlangsung pada hari ini, Senin (10/2). Pantauan di lokasi, program CKG di hari ulang tahun ini dimulai sejak pukul 07.00 WIB dengan kuota sebanyak 30 orang setiap harinya.
Sampai pada pukul 12.00 WIB, jumlah peserta CKG yang mendaftar melalui aplikasi Satu Sehat di Puskesmas Palmerah sudah berjumlah 16 orang. Namun, hanya 8 orang yang hadir untuk melakukan pemeriksaan. Begitu juga, rata-rata pendaftar di Puskesmas tersebut berusia 20-50 tahun.
"Ada sekitar 16 orang yang mendaftar melalui aplikasi Satu Sehat. Tetapi yang hadir sampai siang ini hanya ada 8 orang," kata Kepala Puskesmas Palmerah, Syukur Pelianus Telaumbanua saat ditemui, Senin (10/2).
Dalam alurnya, para peserta diharuskan mendaftar terlebih dahulu di aplikasi Satu Sehat satu hari sebelum melakukan pemeriksaan.
Setelah itu, para peserta melakukan verifikasi di hari pemeriksaan cek kesehatan gratis ke loket yang telah disediakan pihak Puskesmas di lantai 1. Kemudian, mereka harus mengantre untuk diperiksa lebih lanjut di lantai 3 Puskesmas Palmerah.
Selain mendaftar melalui aplikasi Satu Sehat, para peserta juga bisa melakukan pendaftaran cek kesehatan gratis secara langsung di Puskesmas Palmerah. Nantinya para petugas akan membantu dan mengarahkan peserta yang akan melakukan pendaftaran langsung di lokasi.
Salah satu warga, Risma, 49, mengatakan bahwa dirinya sangat terbantu dengan adanya program CKG ini. Menurutnya, program ini membantu untuk mengecek kondisi kesehatannya saat ini.
"Saya dapet info dari tetangga, katanya ada cek kesehatan gratis di Puskesmas. Lumayan menurut saya, sangat terbantu. Walaupun saat ini saya nggak lagi sakit, cuma ingin mengecek saja, namanya umur segini pasti ada aja penyakit yang tidak ketahuan," kata Risma.
Risma mengaku tidak ada kendala apapun dalam melakukan pendaftaran melalui aplikasi Satu Sehat. Begitu juga dengan proses yang dilakukan pada saat pemeriksaan, tidak lama dan memudahkan.
"Tidak lama kok saat verifikasinya, gampang juga. Tadi petugasnya juga ikut bantuin saya buat verifikasi, terus diarahkan deh langsung ke lantai 3 untuk periksa," ujarnya.
Risma menyebut, dengan adanya pemeriksaan gratis seperti ini sangat membantu dirinya dalam mengetahui penyakit yang dideritanya. Ia pun berharap agar program CKG ini berjalan terus ke depannya.
"Semoga pemeriksaan gratis ini ada terus ya, ini sangat membantu buat saya yang sudah nenek-nenek begini. Saya jadinya kan bisa tahu penyakit saya lebih awal dan bisa langsung diobatin. Kalau tahunya pas udah parah takutnya sudah susah diobatinnya atau biayanya mahal," tuturnya.
Sementara itu, pantauan di Puskesmas Pulo Gadung, Jakarta Timur, warga tampak antusias dengan adanya program CKG ini. Pada pukul 11.00 WIB sudah ada 24 orang yang terdaftar melalui aplikasi Satu Sehat yang ingin melakukan pemeriksaan.
Untuk alurnya, sama seperti yang ada di Puskesmas Palmerah. Para peserta tersebut diharuskan melakukan verifikasi pada hari ini dan kemudian melakukan pemeriksaan di ruangan yang telah disediakan pihak Puskesmas.
Warga yang telah terdaftar juga akan mendapatkan gelang warna-warni yang menandakan kategori usia. Warna merah untuk usia 0-1 tahun, kuning untuk 1-18 tahun, hijau untuk 18-59 tahun, dan biru untuk 60 tahun ke atas.
Salah satu warga, Ria, 42, mengatakan bahwa proses verifikasi hingga pemeriksaan itu berjalan lancar dan sangat mudah. Dirinya sangat mengapresiasi program tersebut dengan memberikan cek kesehatan gratis bagi warga.
"Sebenarnya sih nggak (susah), karena ada aplikasi Satu Sehat. Tinggal diisi, nanti akan ada nomor tiket, terus tinggal masuk, tinggal periksa. Itu saja gampang sebenarnya," kata Ria.
Ria mengaku dalam program cek kesehatan gratis ini dirinya mendapatkan fasilitas yang cukup baik untuk pemeriksaan.
"Jadi kita dapet disini untuk ngecek semua. Dari tensi, dari gula, kejiwaan juga ada disini semuanya. Terus juga diperiksa dari mata, telinga ditest, sampai EKG, jantungnya. Dicek sampai darah juga dicek semua," ujarnya.
Ria berharap, kegiatan cek kesehatan gratis dapat terus berjalan setiap tahunnya. Hal itu karena program ini sangat membantu warga yang tidak pernah melakukan pemeriksaan terhadap kesehatannya.
"Kalau bisa kegiatan ini tetap terus dilakukan, bisa setiap setahun sekali atau setahun dua kali terserah. Karena kadang-kadang kita suka kelewat untuk periksa. Itu bagus banget. Jadi biar sekalian di periksa semuanya," tuturnya. (Z-9)
KemenHAM RI memastikan lima Program Prioritas Presiden Prabowo sebagai bentuk pemenuhan hak dasar warga negara.
Sejumlah mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) mengikuti pemeriksaan kesehatan dalam program Cek Kesehatan Gratis.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin mengapresiasi kolaborasi berbagai pihak dalam penyelenggaraan CKG ini
CKG Disebut Jadi Pintu Masuk Kesadaran Hidup Sehat
Target CKG 2025/2026 sebanyak 1.997.082 yang terdiri dari pelajar jenjang SD sampai SMA dan anak usia 7-17 tahun yang tidak bersekolah atau tidak mengakses pendidikan formal.
Program ini menargetkan 10.000 fasilitas kesehatan, termasuk puskesmas, rumah sakit kabupaten dan kota, serta rumah sakit provinsi, dengan anggaran sekitar Rp1 miliar per fasilitas
IKATAN Dokter Anak Indonesia (IDAI) meminta pemerintah melakukan pembenahan dan pemerataan infrastruktur kesehatan agar program Cek Kesehatan Gratis (CKG) merata di seluruh daerah.
KESEHATAN gigi dan anemia masih menjadi gangguan kesehatan yang sering ditemukan dalam program cek kesehatan gratis (CKG) di sekolah. Salah satunya di SMA Negeri 1 Baturaden.
Setelah mendapatkan data adanya siswa yang mungkin obesitas, kurang gizi atau gangguan thalassemia, pemerintah perlu membuat langkah lanjutan.
Layanan yang disediakan dalam program Speling, antara lain poli spesialis anak, penyakit dalam, kandungan, paru, dan spesialis jiwa
CEK Kesehatan Gratis (CKG) pada siswa dilaksanakan pada hari pertama sekolah Senin (14/7) yang diawali di Sekolah Rakyat. Hasilnya cukup mengejutkan, ditemukan berbagai masalah kesehatan.
Direktur Penyakit Tidak Menular Kemenkes, mengatakan bahwa kandungan gula garam dan lemak pada (GGL) pada makanan yang dikonsumsi ditengarai menjadi salah satu penyebab obesitas pada anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved