Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Gerakan Bebas Stunting Butuh Kolaborasi Swasta

Naufal Zuhdi
07/2/2025 10:32
Gerakan Bebas Stunting Butuh Kolaborasi Swasta
Sarihusada bersama Alfamart menggelar program bertajuk Bantuan Nutrisi Untuk Anak Bangsa. Hal itu sebagai upaya bersama untuk turut menurunkan prevalensi angka stunting di Indonesia.(Dok. Sarihusada)

PREVALENSI stunting pada anak Indonesia saat ini masih perlu diwaspadai. Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, satu dari empat anak Indonesia mengalami stunting.

Corporate Communications Director Sarihusada Arif Mujahidin menyampaikan, permasalahan itu disebabkan oleh masih rendahnya pemahaman masyarakat, termasuk rendahnya pemantauan tumbuh kembang anak secara rutin dan terbatasnya akses ke fasilitas kesehatan.

Untuk itu, pihaknya bersama Alfamart menggelar program bertajuk Bantuan Nutrisi Untuk Anak Bangsa. Hal itu sebagai upaya bersama untuk turut menurunkan prevalensi angka stunting di Indonesia.

"Sarihusada telah banyak melakukan inisiatif berkolaborasi dengan berbagai mitra, salah satunya kolaborasi dengan Alfamart," terang Arif, Kamis (6/2).

Ia menegaskan, untuk dapat memberikan dampak positif ke lebih banyak orang, diperlukan kolaborasi strategis multipihak, termasuk berkolaborasi dengan jaringan minimarket Alfamart.

"Kolaborasi multipihak merupakan sebuah komitmen lanjutan dari Sarihusada sebagai perusahaan yang berfokus untuk menyediakan nutrisi di setiap tahapan kehidupan, yakni susu untuk fase kehamilan, susu pertumbuhan anak, susu keluarga serta nutrisi untuk kondisi medis khusus demi mewujudkan Generasi Emas 2045," ucapnya.

Kolaborasi dengan Alfamart, tambah dia, merupakan salah satu bentuk kontribusi multipihak untuk mendukung pemerintah menurunkan prevalensi stunting anak dan merupakan keberlanjutan dari program Generasi Maju Bebas Stunting (GMBS) yang telah diinisiasi Sarihusada sejak 2023 lalu.

"Adanya alat bantu skrining status gizi anak diharapkan dapat membantu untuk melihat status gizi anak dan mendeteksi lebih dini risiko stunting pada anak sehingga penanganannya lebih efektif. Kami berharap, dukungan ini akan membawa manfaat untuk pertumbuhan dan pemenuhan gizi anak Indonesia," tuturnya.

Sementara itu, Corporate Communications General Manager Alfamart Rani Wijaya mengatakan, pihaknya terus melanjutkan komitmen untuk membantu para ibu dan anak Indonesia melalui berbagai program sosial yang dapat dirasakan langsung.

"Pada 2024 lalu Alfamart sukses menjalankan program satu telur sehari di 12 lokasi kota/kabupaten selama 3-6 bulan. Di tahun 2025, Alfamart akan menjalankan program ini lebih masif lagi dengan 24 lokasi menjadi fokus utama dalam membantu menurunkan angka prevalensi pada anak. Ditambah dukungan dari Sarihusada berupa edukasi dan skrining gizi, ini akan memaksimalkan upaya kita bersama," ujar Rani.

Program skrining gizi dan edukasi nutrisi itu, sambung Rani, bertujuan untuk mendeteksi risiko stunting sejak dini, termasuk anemia defisiensi besi, sehingga intervensi yang tepat dapat segera dilakukan oleh para orang tua.
 
Di sisi lain, Dokter Spesialis Anak dr Agnes Tri Harjaningrum, MsC, Sp.A mengingatkan, asupan nutrisi yang tepat, seperti konsumsi makanan tinggi protein hewani yang mencukupi, menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan agar anak terhindar dari stunting.

"Hal ini yang perlu menjadi perhatian kita semua, tidak hanya bagi orang tua dan pemerintah, tetapi juga pentingnya kolaborasi berbagai pihak untuk melawan dan mencegah stunting yang dapat menghambat terwujudnya generasi emas Indonesia 2045," tandasnya. (Fal/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya