Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Mengapa Cuaca Dingin Memicu Lonjakan Penyakit Pernapasan?

Atalya Puspa
01/2/2025 10:25
Mengapa Cuaca Dingin Memicu Lonjakan Penyakit Pernapasan?
ilustrasi(freepik)

SETIAP tahun, peningkatan penyakit pernapasan ini bertepatan dengan datangnya cuaca dingin. Namun, alasan di balik pola musiman ini masih menjadi misteri dan perdebatan di kalangan ilmuwan. Salah satu teori yang paling umum adalah bahwa orang menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan selama musim dingin, meningkatkan risiko penularan virus.

Selama bulan-bulan hangat, infeksi pernapasan cenderung jarang terjadi, bahkan sering diberi label khusus seperti flu musim panas. Namun, kenyataannya, virus pernapasan selalu ada sepanjang tahun. Lalu, mengapa penyakit ini melonjak di musim dingin?  

Berdasarkan riset yang dipublish di UCLA Health, selain faktor interaksi sosial di dalam ruangan, penelitian terbaru menunjukkan bahwa penyebab utama lonjakan infeksi pernapasan mungkin ada di dalam hidung manusia. Studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Massachusetts Eye and Ear Hospital serta Northeastern University mengungkap bahwa suhu dingin dapat melemahkan respons kekebalan dalam hidung, yang berperan sebagai garis pertahanan pertama terhadap virus dan bakteri.  

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Allergy and Clinical Immunology ini menemukan bahwa ketika hidung terpapar suhu dingin, efektivitas mekanisme pertahanan tubuh menurun drastis. Mekanisme ini melibatkan struktur mikroskopis yang disebut extra-cellular vesicles (EVs), yaitu partikel kecil yang dilepaskan ke dalam lendir hidung untuk melawan virus dan bakteri.  

Dalam kondisi normal, miliaran EVs dilepaskan untuk menangkap dan membunuh patogen yang masuk. Namun, penelitian ini menunjukkan bahwa penurunan suhu jaringan hidung hanya sebesar 9 derajat Fahrenheit (sekitar 5 derajat Celsius) dapat mengurangi jumlah EVs hingga lebih dari 40%. Selain itu, suhu dingin juga mengubah komposisi EVs, sehingga efektivitasnya dalam melawan virus menjadi lebih rendah. Hal ini membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi pernapasan saat musim dingin tiba.  

Meskipun kita tidak bisa mengendalikan cuaca, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk melindungi diri dari lonjakan penyakit pernapasan di musim dingin:  

  •  Vaksinasi

   Vaksin flu tahunan terbukti efektif dalam melindungi tubuh dari virus yang sedang beredar. Bahkan jika belum mendapatkannya, masih belum terlambat untuk divaksinasi.  

  • Menggunakan Masker

   Masker tidak hanya berfungsi sebagai penghalang fisik terhadap droplet yang membawa virus, tetapi juga menciptakan lingkungan mikro yang lebih hangat di sekitar hidung. Ini membantu menjaga respons kekebalan hidung tetap optimal dalam menghadapi patogen.  

Dengan memahami bagaimana suhu dingin memengaruhi sistem imun tubuh, kita dapat mengambil langkah-langkah preventif untuk mengurangi risiko infeksi pernapasan selama musim dingin. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya