Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
TIGA penyakit pernapasan kini menjadi perhatian dunia karena lonjakan kasus di sejumlah negara. Penyakit tersebut adalah flu burung, Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), dan human metapneumovirus (HMPV).
Ketiganya dapat menimbulkan dampak serius jika tidak ditangani dengan baik.
ISPA, yang meliputi infeksi saluran pernapasan atas dan bawah, sering disebabkan oleh virus influenza dengan berbagai sub-tipe.
Virus ini terus bersirkulasi dan dapat menyebabkan wabah di berbagai wilayah.
Menurut Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Yudhi Pramono, Indonesia telah melaporkan berbagai sub-tipe virus influenza musiman dan virus penyebab flu burung.
“Flu burung merupakan salah satu zoonosis yang perlu diwaspadai karena peningkatan kasus di beberapa negara. Di Indonesia, kasus terakhir dilaporkan pada 2017,” ujar Yudhi dalam sebuah webinar kesehatan pada Jumat (10/1).
Food and Agriculture Organization (FAO) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mencatat kasus flu burung sepanjang 2024, di antaranya:
Virus flu burung terus bersirkulasi pada unggas domestik dan burung liar. Bahkan, FAO melaporkan kasus pada mamalia seperti cerpelai, anjing laut, dan sapi.
Di Indonesia sendiri, flu burung yang bersirkulasi mencakup sub-tipe H5N1 (clade 2.1.3 dan 2.3.2.1.C) serta H9N2 (clade Y280 dan Y439).
Selain flu burung, human metapneumovirus (HMPV) juga menjadi perhatian. HMPV merupakan virus RNA yang menyebabkan infeksi pernapasan dengan gejala mirip flu biasa, seperti batuk, pilek, dan demam.
Pada kasus berat, virus ini bisa memicu komplikasi seperti bronkitis atau pneumonia.
Menurut Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, Alvin Kosasih, penyebaran HMPV yang cepat menjadikannya penyakit infeksi emerging yang patut diwaspadai.
“Meskipun peningkatan kasus belum signifikan dan belum ada laporan kematian, virus ini memiliki potensi ancaman kesehatan global,” ungkapnya.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan 2010 tentang penyakit menular tertentu, infeksi emerging seperti HMPV dapat memicu kejadian luar biasa (KLB) yang berdampak pada kesehatan masyarakat dan ekonomi global. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap penyakit pernapasan ini. (Z-10)
Selain harus berjuang dengan penyakitnya, penderita diabetes juga ternyata mengalami rasa kesepian yang luar biasa.
Saat ini terdapat 160 kasus Multiple Sclerosis di Indonesia pada 2020, sementara prevalensi MS di Indonesia diperkirakan antara 1-5 penyintas per 100.000 penduduk.
MiR-23a memengaruhi gen FOXO3a yang berperan penting mengatur pertumbuhan sel dan melindunginya dari kerusakan.
Risiko zoonosis penyakit yang menular dari hewan ke manusia dari kelelawar sangat nyata.
saat ini dunia sedang memberikan perhatian serius pada virus Lujo (LUJV) dan virus Oropouche (OROV). Untuk itu, pemerintah dan masyarakat perlu mewaspadai hal ini.
Segala sesuatu yang merusak jantung juga bisa menimbulkan masalah hati, seperti virus, konsumsi alkohol, dan kelebihan berat badan.
PELAKSANA Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Yudhi Pramono mengatakan di Indonesia, ISPA terjadi sepanjang tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved