Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Butuh Peran Aktif Masyarakat dalam Pengendalian Karhutla

Atalya Puspa
31/1/2025 16:53
Butuh Peran Aktif Masyarakat dalam Pengendalian Karhutla
Petugas gabungan Manggala Agni Daops Lahat, TNI dan Polri melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Desa Gumai- Putak Kecamatan Gelumbang, Muara Enim, Sumatera Selatan, Selasa (1/10/2024).(ANTARA/NOVA WAHYUDI)

KEBAKARAN hutan dan lahan (karhutla) masih menjadi ancaman serius di Indonesia. Meski berbagai strategi telah diterapkan, partisipasi masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian kebakaran masih rendah. Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Thomas Nifinluri menyoroti bahwa tanpa keterlibatan masyarakat, strategi pencegahan yang ada sulit berjalan efektif.

“Partisipasi masyarakat dalam program peningkatan kebakaran hutan kita memang masih rendah, dan inilah yang terus kita dukung,” ujarnya, Jumat (31/1). 

Padahal, kebakaran di Indonesia berbeda dengan wildfire di negara-negara seperti Amerika Serikat yang lebih banyak terjadi secara alami. Di Indonesia, sebagian besar kebakaran justru disebabkan oleh aktivitas manusia yang tidak terkendali.

Selain itu, model pengelolaan kebakaran berbasis masyarakat masih belum merata di seluruh Indonesia. “Kapasitas kelompok masyarakat mencakup akses pengelolaan, know-how, dan pendanaan masih terbatas, sehingga model pengelolaan karhutla berbasis masyarakat belum terbangun secara maksimal,” jelas Thomas. Keterbatasan ini membuat upaya pencegahan lebih sulit diterapkan di tingkat akar rumput.

Dari sisi teknologi dan strategi penanganan, Indonesia sebenarnya telah diakui dunia karena inovasi manajemen kebakarannya. “Kita punya solusi permanen, dengan analisis cuaca dan iklim, manajemen posko taktis, serta pengelolaan landscape, khususnya gambut,” ungkapnya. Namun, tanpa dukungan masyarakat, strategi ini belum cukup untuk menekan jumlah kebakaran yang terus terjadi setiap tahun.

Upaya peningkatan kapasitas pun terus dilakukan, termasuk melalui kerja sama dengan berbagai negara seperti Prancis, Jepang (JICA), Korea, dan Norwegia. “Komitmen para pihak sangat penting, termasuk bagaimana strategi pengakhiran dan exit strategy dalam kerja sama ini,” tambahnya.(H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya