Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, memasuki akhir Januari hingga awal Februari 2025, sejumlah wilayah akan menghadapi puncak musim hujan. Oleh karena itu masyarakat di wilayah rawan bencana diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan terus memantau informasi terkini dari BMKG agar dapat mengantisipasi dampak cuaca ekstrem.
Selain itu, ada sejumlah fenomena atmosfer yang turut memengaruhi terhadap pembentukan awan hujan di musim hujan. Di antaranya fenomena La Nina. Meski dalam fase lemah, itu bakal berkontribusi meningkatkan curah hujan, terutama di wilayah tropis.
Fenomena MJO, yang kini aktif di barat Indonesia, bersama gelombang atmosfer ekuator lainnya seperti Gelombang Rossby Ekuator dan Gelombang Kelvin, mendukung pembentukan awan konvektif yang berpotensi memicu hujan lebat. Kemudian, Pola sirkulasi siklonik yang terdeteksi di beberapa lokasi, seperti Selat Karimata, Laut Halmahera, Laut Arafuru, hingga Samudra Hindia Selatan Jawa, juga memperbesar peluang curah hujan tinggi di wilayah tersebut.
“Kombinasi fenomena atmosfer ini meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang yang dapat menyebabkan pohon tumbang,” tulis BMKG dalam keterangan resmi, Kamis (30/1).
BMKG memprediksi pada 31 Januari-3 Februari 2025, secara umum wilayah Indonesia akan dilanda hujan dengan intensitas ringan hingga deras.
Berikut daftarnya:
Menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap kemungkinan hujan lebat yang disertai petir.
Selain itu berhati-hati terhadap jalanan licin yang berpotensi membahayakan keselamatan, siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, yang dapat terjadi kapan saja serta memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti situs web http://www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi infoBMKG.
“Tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan. Informasi ini akan terus diperbarui sesuai dengan perkembangan cuaca terbaru,” pungkasnya. (Z-11)
Kunjungan ini guna membahas upaya antisipasi, mitigasi, dan peringatan dini terhadap cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi saat puncak musim hujan pada Maret dan April.
BMKG mengungkapkan sebagian wilayah indonesia masih mengalami puncak musim hujan dengan intensitas menengah hingga tinggi di periode Ramadan hingga masa mudik lebaran 2025.
Hujan yang terjadi pada pekan ini berdasarkan informasi dari BMKG diprediksi akan disertai dengan angin kencang.
BNPB mengimbau agar waspada dan siap siaga dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem selama puncak musim hujan. Situasi itu diperkirakan masih terjadi pada Februari ini.
BMKG melaporkan bahwa saat ini Indonesia tengah dikepung oleh dua bibit siklon tropis aktif yang berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap cuaca ekstrem di berbagai wilayah.
Bibit Siklon Tropis 93W terpantau di perairan timur Filipina. Sementara itu, Siklon Tropis Kajiki terlihat di Laut Cina Selatan, sebelah timur laut Vietnam
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Senin 25 Agustus 2025.
BMKG memprediksi sejumlah wilayah Indonesia akan mengalami cuaca ekstrem. Berikut prakiraan cuaca di sejumlah daerah, Minggu, 24 Agustus 2025.
Masyarakat DKI Jakarta dan sekitarnya yang berencana menghabiskan akhir pekan di ibu kota diminta waspada terhadap kondisi cuaca hari ini.
Gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah, cukup berisiko terhadap aktivitas pelayaran.
BMKG merilis prakiraan cuaca untuk Sabtu, 23 Agustus 2025. Berdasarkan prediksi, terpantau bibit siklon tropis 90W yang diperkirakan intensitasnya meningkat
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved