Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Dompet Dhuafa Salurkan Dana Rp418,2 Miliar pada 2024, Lebih Tinggi dari Penerimaan

Ihfa Firdausya
24/1/2025 09:29
Dompet Dhuafa Salurkan Dana Rp418,2 Miliar pada 2024, Lebih Tinggi dari Penerimaan
Ilustrasi(MI/IHFA FIRDAUSYA)

DOMPET Dhuafa sebagai lembaga filantropi Islam menorehkan sejumlah pencapaian di tahun 2024. Pencapaian-pencapaian itu disampaikan Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika Ahmad Juwaini dalam public expose pada kegiatan Indonesia Humanitarian Summit di Pusat Perfilman Usmar Ismail, Jakarta Selatan, Kamis (23/1).

Pada 2024, penerima manfaat Dompet Dhuafa mencapai 3,26 juta jiwa atau 13% dari jumlah orang miskin di Indonesia yang mencapai 25,22 juta jiwa. Adapun total penerimaan dana pada 2024 mencapai Rp379.277.085.219.

Penerimaan tertinggi adalah dari zakat senilai Rp194.464.074.961. Angka penerimaan zakat ini juga mengalami kenaikan dibanding 2023 sebesar 5,45%.

“Alhamdulillah Dompet Dhuafa masih bisa disebut sebagai lembaga zakat karena angka zakatnya paling besar. Persentasenya 51% (dari total penerimaan),” kata Juwaini.

Sejumlah penerimaan juga meningkat seperti wakaf yang naik 4,01% dan kurban sebesar 1,87%. “Yang mengalami penurunan di infaq karena tahun lalu ada kejadian Palestina yang langsung menyedot sumber bantuan masyarakat sangat besar,” ujarnya.

Sementara dari sisi penyaluran, Dompet Dhuafa menyalurkan total Rp418.205.845.531 pada 2024. Angka itu jauh lebih banyak dibanding penerimaan dana.

“Ini karena kita punya saldo awal di awal 2024 sehingga capaian kita kalau diukur dari penyaluran dengan dana yang kita terima, capaiannya 115%, jauh lebih banyak daripada target penyaluran. Total penyaluran 2024 juga lebih tinggi dari total penyaluran 2023 sebesar Rp410.745.061.494,” paparnya.

Bantuan Dompet Dhuafa pada 2024 sudah tersebar di 38 provinsi di Indonesia dan 21 negara selain Indonesia.

Adapun sebaran penerima manfaat antara lain pada sektor pendidikan sebanyak 46.211 penerima manfaat; kesehatan 186.166 penerima manfaat; ekonomi 5.804; dakwah dan budaya 314.400; sosial kemanusiaan 2.717.187. “Kenapa sosial kemanusiaan paling banyak karena banyak bencana juga terjadi di Indonesia, tentu penerimanya jauh lebih banyak,” jelas Juwaini.

Dompet Dhuafa juga turut merespons isu-isu terkini, yakni krisis pangan, pinjaman online (pinjol), dan pemutusan hubungan kerja (PHK). Dalam isu krisis pangan, sebagai wujud kepedulian terhadap kemiskinan dan kelaparan, Dompet Dhuafa meluncurkan gerakan Lapor Lapar pada Ramadan 1445 Hijriah.

Mengambil tajuk “Tak Rela Mereka Lapar” gerakan ini merupakan wadah kolaborasi dari berbagai pihak yang ingin mewujudkan kesejahteraan di tengah masyarakat Indonesia.

Selanjutnya melihat isu pinjol yang semakin menjamur, Dompet Dhuafa melalui Yayasan Wirausaha Indonesia Berdaya meluncurkan program Manfaat (Modal Usaha Bermanfaat untuk Masyarakat). Itu adalah program pinjaman modal usaha tanpa bunga bagi mustahik yang ingin mengembangkan usahanya agar lebih berdaya.

Terkait isu PHK, Dompet Dhuafa melalui Institute Kemandirian menguatkan program vokasi dan pendampingan program kewirausahaan. “Pengangguran dan kemiskinan, dua masalah bangsa yang tak kunjung selesai. Berbagai program dan aksi terus kami gulirkan untuk ikut mengatasinya,” pungkasnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya