Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KETUA Satgas Covid-19 PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan mengungkapkan bahwa human metapneumovirus atau HMPV tidak berpotensi menjadi pandemi seperti yang terjadi pada covid-19.
"Apakah ada potensi outbreak di Indonesia? Kalau potensi pandemi saya rasa tidak, tapi kalau outbreak, mungkin ada kalau kita tidak aware, tidak waspada," kata Erlina dalam webinar bertajuk Update Terkini Virus Respirasi: Human Metapneumovirus, Jumat (10/1).
Ia melanjutkan, outbreak artinya terjadi peningkatan kasus di daerah urban dengan kepadatan populasi yang tinggi, dan juga mobilitas penduduknya tinggi.
"Yang misalnya tiap sebentar ke Singapura, ke Hongkong, ke Tiongkok dan lain-lainnya, bolak-balik ke Eropa, Amerika, nah ini bisa jadi terinfeksi di luar, lalu bawa ke dalam, dan kalau populasi ini padat sekali, dan mungkin lupa melihat ventilasi, ada kemungkinan terjadi outbreak, atau peningkatan kasus, tapi kalau pandemi sih tidak," imbuh dia.
Erlina mengungkapkan, sebagian besar kasus influenza dan HMPV bersifat ringan hingga sedang dan bersifat self limiting disease. Namun, pada kelompok tertentu seperti anak-anak di bawah 14 tahun, lansia, orang dengan asma dan penyakit komorbid lainnya memang perlu ditingkatkan kewaspadaan.
Karenanya, meski tidak berpotensi menjadi pandemi, perlu upaya-upaya pencegahan, baik dari individu, komunitas, dan pemerintah.
Untuk individu, Erlina mengingatkan terapkan kembali PHBS, perilaku hidup bersih dan sehat, hindari kontak dengan orang yang bergejala, dan jika punya gejala, maka pakailah masker.
"Bersihkan benda-benda yang terkontaminasi, dan orang yang berisiko tinggi seperti tadi, anak-anak, lalu lansia, atau orang dengan imun sistem yang rendah, sebaiknya menggunakan masker, terutama saat di kerumunan," ucap dia.
Selain itu, pemerintah juga diharapkan melakukan surveilans agar adanya kasus HMPV di masyarakat tidak menyebar dengan cepat. (Z-9)
Sesuai data yang diperoleh Dinas Kesehatan, jumlah penderita ISPA akibat HMPV sebanyak 19 kasus (2022), 78 kasus (s.d Okt 2023) dan 100 kasus (2024)
KEMENTERIAN Kesehatan Malaysia (KKM) menyebutkan terdapat 327 sampel positif human Metapneumovirus (hMPV) pada 2024.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat untuk tidak panik, karena HMPV bukanlah virus baru dan sudah dikenal dalam dunia medis.
ANGGOTA Komisi E DPRD DKI Jakarta, Elva Farhi Qolbina mendorong Dinas Kesehatan untuk segera memberikan arahan dan sosialisasi kepada warga Jakarta terkait Human Metapneumovirus (HMPV).
Publik diminta tidak panik terkait penyebaran Human Metapneumovirus (HMPV). Naamun ia meminta masyarakat tetap waspada dan segera memeriksakan diri apabila merasakan gejala mencurigakan.
HMPV menyerang saluran pernapasan dengan gejala mirip flu biasa, seperti batuk, pilek, demam, dan sakit tenggorokan.
DI Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar), belum ditemukan adanya warga yang terinfeksi virus Human Metapneumovirus (HMPV) yang kini telah menyebar di Tiongkok.
KEMENTERIAN Kesehatan menyebutkan hingga saat ini belum ada laporan kasus Human Metapneumovirus (HMPV) di Indonesia.Saat ini virus HMPV dikabarkan tengah merebak di China.
VIRUS Human Metapneumovirus (HMPV) tengah mewabah di China. Menanggapi itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan tetap waspada
Menurut dr. Nurmila, Sp.PD, M.Kes, HMPV dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan serius, terutama pada anak-anak dan lansia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved