Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
BADAN Amil Zakat Nasional (Baznas) RI bersama para mustahik menggelar mujahadah akhir tahun 2024 untuk memperkuat spiritualitas mustahik dan amil.
Acara ini juga menjadi wujud syukur atas capaian tahun ini sekaligus doa untuk menghadapi tantangan dalam menyejahterakan umat pada tahun 2025.
Acara khidmat tersebut berlangsung di Gedung Baznas RI, Jakarta, Jumat (27/12), dan disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Baznas TV. Lebih dari 200 peserta hadir, baik secara offline maupun online, termasuk mustahik, amilin, dan amilat Baznas dari seluruh provinsi, kabupaten, dan kota di Indonesia.
Dalam sambutannya, Pimpinan Baznas RI Bidang Koordinasi Nasional Achmad Sudrajat menekankan pentingnya penguatan spiritual melalui dzikir dan doa untuk menghadapi tantangan di masa depan.
“Tahun 2024 akan segera berakhir, dan kita akan memasuki 2025 dengan tantangan yang lebih besar. Kita membutuhkan ‘vitamin spiritual’ berupa dzikir dan doa untuk memperkuat langkah ke depan,” ujar Achmad.
Ia juga mengungkapkan capaian Baznas RI hingga akhir tahun 2024, yakni pengumpulan zakat sebesar Rp37 triliun, mendekati target Rp41 triliun. Menurutnya, capaian ini mencerminkan antusiasme masyarakat dalam berzakat sekaligus peran strategis Baznas sebagai solusi ekonomi dan sosial di Indonesia.
Namun, tantangan ke depan tetap besar. Achmad menyebutkan bahwa saat ini masih ada sekitar 5 juta penduduk Indonesia yang hidup dalam kemiskinan ekstrem dan 4 juta anak yang mengalami stunting. Pemerintah telah mengamanatkan Baznas untuk berkontribusi aktif dalam mengatasi masalah ini.
“Dengan sinergi dan cinta kepada Allah, bangsa, dan negara, kita yakin dapat memberikan kontribusi terbaik. Refleksi akhir tahun ini menjadi momen penting untuk memperkuat diri menghadapi tantangan ke depan,” tambahnya.
Guru Besar UIN Jakarta Said Agil Husin Al Munawar dalam ceramahnya menyampaikan makna mendalam tentang mujahadah dan muhasabah.
“Sebagai umat Islam terbesar di dunia, kita harus senantiasa berzikir, berdoa, dan bersyukur kepada Allah. Dzikir dan syukur adalah inti dari mujahadah,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya introspeksi diri di akhir tahun untuk memperkokoh keimanan. “Mujahadah adalah cara kita mempererat hubungan dengan Allah dan memperbaiki diri. Dengan sabar dan ilmu pengetahuan, kita akan menemukan jalan keluar dari berbagai ujian dan cobaan,” ucapnya.
Baznas RI secara rutin mengadakan mujahadah setiap hari Jumat. Kegiatan ini bertujuan untuk mensyukuri nikmat Allah SWT, meningkatkan spiritualitas mustahik dan amilin, serta mendoakan para muzaki yang telah menunaikan zakatnya melalui Baznas. Mujahadah juga menjadi sarana syiar zakat kepada masyarakat.
Melalui mujahadah akhir tahun ini, Baznas berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya berzakat sebagai solusi untuk menyejahterakan umat.
Achmad menutup acara dengan doa khusus untuk para muzaki, “Semoga kegiatan ini menjadi ‘charger’ spiritual bagi kita semua agar dapat menjalani tahun 2025 dengan lebih optimis dan produktif.” (RO/Z-10)
Keberhasilan Ponco Sulistiawati menjadi contoh nyata dampak zakat dalam mendorong kemandirian ekonomi masyarakat.
BAZNAS RI terus mendorong pelibatan aktif BAZNAS daerah dalam perencanaan dan implementasi program ZIS-DSKL yang berdampak langsung bagi mustahik.
BADAN Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI melalui program ZChicken terus menunjukkan dampak positif bagi kehidupan para mustahik.
Ketua Baznas RI, Noor Achmad, menyampaikan, penyaluran BMM dan Z-Auto adalah bagian dari penyaluran Baznas Pusat yang telah banyak dilakukan ke seluruh indonesia.
Baznas berkomitmen untuk terus memperluas program pemberdayaan melalui Program Baznas Microfinance Desa.
Baznas mendanai sejumlah aspek teknis proyek, termasuk infrastruktur sosial dan insentif tenaga kerja lokal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved