Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

10 Negara dengan Penderita Kanker Terbanyak dan Jenisnya

M Iqbal Al Machmudi
28/12/2024 11:44
10 Negara dengan Penderita Kanker Terbanyak dan Jenisnya
Ilustrasi(freepik.com)

KANKER menjadi penyakit yang mematikan jika tidak diketahui atau ditangani sedini mungkin. Jumlah kanker yang mencapai ratusan jenis dipengaruhi dari genetika, gaya hidup masyarakat, hingga infrastruktur kesehatan. 

Oleh karena itu tidak sedikit negara yang membuat kebijakan untuk mengatasi kanker tersebut. Berdasarkan World Population Review dan dilansir dari Times of India berikut 10 negara dengan penderita kanker terbanyak di dunia.

Negara-negara tersebut adalah: 

  1. Australia

    Australia dengan rasio standar usia sebesar 462,5 per 100.000 orang. Rasio tinggi ini sebagian besar disebabkan oleh kanker kulit, karena iklim cerah di negara tersebut meningkatkan paparan sinar UV yang berbahaya.

  2. Selandia Baru

    Selandia Baru berada di peringkat kedua. Sama seperti negara tetangganya yakni Australia, kanker kulit juga sangat umum di Selandia Baru, dengan angka 427,3 per 100.000 orang. Faktor gaya hidup seperti asupan makanan dan alkohol dapat berkontribusi penyakit tersebut.

  3. Denmark

    Denmark, negara di semenanjung Jutlandia tersebut memiliki 374,7 kasus per 100.000 orang, dengan kanker payudara dan paru-paru sebagai jenis kanker yang paling umum. Kebiasaan merokok dan kehidupan perkotaan merupakan penyebab utama, meskipun fasilitas perawatan kanker di negara ini sangat baik.

  4. Amerika Serikat

    Amerika Serikat berada di posisi keempat dengan memiliki tingkat kanker sebesar 367 per 100.000 orang. Variabel gaya hidup seperti obesitas dan merokok memengaruhi tingkat kelangsungan hidup, akses ke teknologi dan fasilitas penelitian meningkatkannya secara signifikan.

  5. Norwegia

    Angka penderita kanker Norwegia adalah 357,9 per 100.000 orang, dengan kanker prostat sebagai salah satu diagnosis yang paling umum. Populasi lansia di negara itu dan program skrining yang luas berdampak pada angka-angka ini.

  6. Kanada

    Angka tertinggi keenam yakni Kanada dengan 345,9 per 100.000 orang. Kanker paru-paru dan kolorektal sering terjadi dan terkait dengan kebiasaan merokok dan makan.

  7. Irlandia

    Konsumsi alkohol, rokok, dan pola makan rendah buah dan sayur membuat angka kanker di Irlandia mencapai 344,7 per 100.000 orang. Kontribusi tersebut sangat signifikan terhadap munculnya kasus kanker di wilayah itu.

  8. Belanda

    Di Belanda, angka kanker mencapai 341,4 per 100.000 orang. Kanker prostat dan payudara umum terjadi, tetapi deteksi dini melalui program skrining sistematis membantu mengelola hasil secara efektif.

  9. Perancis

    Perancis berada di posisi ke-9. Prancis memiliki angka kanker sebesar 339 per 100.000 orang. Alkohol, tembakau, dan kebiasaan makan dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker hati dan kanker kolorektal.

  10. Hungaria

    Dan terakhir yakni Hungaria melengkapi daftar tersebut dengan rasio 336,7 per 100.000 penduduk. Kanker paru-paru sangat umum terjadi karena tingginya angka perokok. Berbagai upaya dilakukan untuk mengurangi perokok dan meningkatkan hasil kesehatan masyarakat.

Sebelumnya penyakit kanker juga menjadi perhatian pemerintah Indonesia. Oleh karena itu pemerintah meluncurkan rencana pencegahan dan pengendalian kanker nasional 2024-2034.

Ada enam strategi utama yang dirancang untuk memperkuat upaya pencegahan, deteksi dini, pengobatan, dan pengelolaan kanker di Indonesia. Salah satu fokus utama rencana ini adalah pencegahan dan deteksi dini. Pemerintah akan gencar melakukan kampanye edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gaya hidup sehat dan deteksi dini.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan untuk mempercepat temuan kasus dan memastikan pengobatan kanker yang lebih efektif, pemerintah menargetkan skrining dan deteksi dini mencapai 70% melalui skrining kanker serviks dengan metode IVA untuk wanita usia 30-50 tahun dengan metode HPV DNA. 

Selain itu, pemerintah akan melakukan skrining kanker paru-paru dan kanker kolorektal dengan target spesifik pada berbagai kelompok usia. Pemerintah juga akan meningkatkan pemeriksaan dini kanker payudara melalui pemeriksaan klinis (Sadanis) dan USG.

"Kanker itu kan penyakit yang sangat ditakuti oleh masyarakat. Sebenarnya dengan teknologi yang sekarang ada, asal deteksinya dini, itu bisa diobati 90%, bisa dirawat, dan bisa sembuh juga," kata Budi.

Dengan teknologi saat ini, kanker dapat disembuhkan jika terdeteksi sejak dini. Namun, masyarakat perlu rutin melakukan skrining dan tidak takut memeriksakan diri. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya