Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
SIAPA yang tidak menyukai rasa manis dari gula? Ada beragam jenis gula yang dkonsumsi, salah satunya adalah gula rafinasi. Namun, sayangnya, jenis gula ini dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan berbagai penyakit kronis lainnya.
Gula rafinasi adalah gula yang diperoleh melalui proses ekstraksi dari tebu atau bit gula. Saat ini, ada dua jenis gula rafinasi yang umum digunakan, yaitu gula meja (sukrosa) dan sirup jagung tinggi fruktosa (high-fructose corn syrup/HFCS). Selain berfungsi sebagai pemanis, gula rafinasi juga sering dimanfaatkan sebagai pengawet dalam produk seperti selai dan jelly.
Konsumsi gula rafinasi yang berlebihan dapat menimbulkan beberapa risiko untu kesehatan, antara lain:
Mengonsumsi makanan dengan kandungan gula rafinasi atau pemanis tambahan yang tinggi dapat meningkatkan risiko obesitas.
Ketika seseorang mengalami obesitas, kemungkinan terjadinya resistensi insulin menjadi lebih tinggi. Resistensi insulin adalah kondisi di mana sel-sel tubuh tidak dapat merespons insulin secara efektif.
Akibatnya, tubuh kehilangan kemampuannya untuk mengatur kadar gula darah agar tetap dalam batas normal. Seiring waktu, kondisi ini dapat berkembang menjadi diabetes tipe 2, yang juga meningkatkan risiko berbagai komplikasi serius.
Konsumsi gula rafinasi yang berlebihan dapat memicu obesitas, diabetes, tekanan darah tinggi, dan peningkatan kadar trigliserida. Kondisi-kondisi ini dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.
Selain dapat meningkatkan kadar gula darah, konsumsi gula rafinasi juga bisa memicu hipoglikemia, yaitu kondisi di mana kadar gula darah terlalu rendah.
Saat Anda mengonsumsi gula, pankreas akan menghasilkan insulin untuk menjaga kestabilan gula darah. Insulin berperan dalam mengubah gula dari makanan menjadi glukosa yang digunakan tubuh sebagai sumber energi.
Namun, pada kasus hipoglikemia, kadar gula darah yang sangat rendah dapat menimbulkan gejala seperti rasa lapar, kulit pucat, tubuh gemetar, dan kelemahan.
Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam American Journal of Public Health, para peneliti menemukan bahwa konsumsi gula rafinasi secara berlebihan dapat mempercepat proses penuaan sel.
Resistensi insulin yang disebabkan oleh kadar gula darah yang terlalu tinggi juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker, termasuk kanker usus kecil, kanker esofagus, dan kanker pleura.
Meskipun gula memberikan rasa manis yang disukai banyak orang, konsumsi berlebihan, terutama gula rafinasi, dapat membawa berbagai dampak buruk bagi kesehatan.
Untuk itu, penting bagi kita untuk membatasi asupan gula rafinasi dan memilih sumber pemanis yang lebih alami dan sehat. Dengan pola makan yang seimbang, Anda bisa menikmati manisnya hidup tanpa mengorbankan kesehatan. (Hellosehat/P-5)
Konsumsi gula secara berlebihan dan tidak mengatur pola makan yang sehat juga bisa menyebabkan timbulnya beberapa penyakit yang bisa mengancam kesehatan tubuh.
Saat dilakukan pemeriksaan di atas kapal, tim menemukan sebanyak 500 karung beras dengan total berat sekitar 5 ton serta 400 pak gula pasir seberat 14,6 ton.
Gula bisa berasal dari bahan alami (seperti buah, madu, dan tebu) atau buatan (seperti pemanis sintetis).
Pola hidup yang sering mengombinasikan nasi sebagai karbohidrat utama dengan sumber karbohidrat lainnya dari tepung-tepungan dapat meningkatkan risiko diabetes melitus.
Menurut peraturan tentang konsumsi gula, garam, dan lemak (GGL), batas harian gula adalah 50 gram atau setara dengan 4 sendok makan.
RAMADAN identik dengan mengonsumsi kurma karena tradisi mengonsumsi kurma. Ada beberapa jenis kurma yang dijual di pasaran yang dilapisi dengan gula.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved