Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Bahaya Gula Rafinasi, Manis yang Menyimpan Risiko untuk Kesehatan

Gemma R Zaneta
26/12/2024 22:09
Bahaya Gula Rafinasi, Manis yang Menyimpan Risiko untuk Kesehatan
ilustrasi(freepik)

SIAPA yang tidak menyukai rasa manis dari gula? Ada beragam jenis gula yang dkonsumsi, salah satunya adalah gula rafinasi. Namun, sayangnya, jenis gula ini dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan berbagai penyakit kronis lainnya.

Apa Itu Gula Rafinasi?

Gula rafinasi adalah gula yang diperoleh melalui proses ekstraksi dari tebu atau bit gula. Saat ini, ada dua jenis gula rafinasi yang umum digunakan, yaitu gula meja (sukrosa) dan sirup jagung tinggi fruktosa (high-fructose corn syrup/HFCS). Selain berfungsi sebagai pemanis, gula rafinasi juga sering dimanfaatkan sebagai pengawet dalam produk seperti selai dan jelly.

Apa Perbedaan Gula Rafinasi dan Gula Biasa?

  • Gula rafinasi dibuat melalui proses pemurnian yang lebih kompleks dibandingkan dengan gula biasa.
  • Gula rafinasi hanya terdiri dari sukrosa tanpa kandungan tambahan lainnya, sehingga rasanya lebih manis. Sebaliknya, gula biasa masih mengandung mineral dan senyawa lain, meskipun dalam jumlah yang sangat kecil.

Risiko Mengonsumsi Guka Rafinasi

Konsumsi gula rafinasi yang berlebihan dapat menimbulkan beberapa risiko untu kesehatan, antara lain:

1. Meningkatkan Risiko Diabetes Tipe 2

Mengonsumsi makanan dengan kandungan gula rafinasi atau pemanis tambahan yang tinggi dapat meningkatkan risiko obesitas.

Ketika seseorang mengalami obesitas, kemungkinan terjadinya resistensi insulin menjadi lebih tinggi. Resistensi insulin adalah kondisi di mana sel-sel tubuh tidak dapat merespons insulin secara efektif.

Akibatnya, tubuh kehilangan kemampuannya untuk mengatur kadar gula darah agar tetap dalam batas normal. Seiring waktu, kondisi ini dapat berkembang menjadi diabetes tipe 2, yang juga meningkatkan risiko berbagai komplikasi serius.

2. Risiko Terkena Penyakit Jantung

Konsumsi gula rafinasi yang berlebihan dapat memicu obesitas, diabetes, tekanan darah tinggi, dan peningkatan kadar trigliserida. Kondisi-kondisi ini dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.

3. Hipoglikemia

Selain dapat meningkatkan kadar gula darah, konsumsi gula rafinasi juga bisa memicu hipoglikemia, yaitu kondisi di mana kadar gula darah terlalu rendah.

Saat Anda mengonsumsi gula, pankreas akan menghasilkan insulin untuk menjaga kestabilan gula darah. Insulin berperan dalam mengubah gula dari makanan menjadi glukosa yang digunakan tubuh sebagai sumber energi.

Namun, pada kasus hipoglikemia, kadar gula darah yang sangat rendah dapat menimbulkan gejala seperti rasa lapar, kulit pucat, tubuh gemetar, dan kelemahan.

4. Penuaan Dini

Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam American Journal of Public Health, para peneliti menemukan bahwa konsumsi gula rafinasi secara berlebihan dapat mempercepat proses penuaan sel.

5. Kanker

Resistensi insulin yang disebabkan oleh kadar gula darah yang terlalu tinggi juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker, termasuk kanker usus kecil, kanker esofagus, dan kanker pleura.

Meskipun gula memberikan rasa manis yang disukai banyak orang, konsumsi berlebihan, terutama gula rafinasi, dapat membawa berbagai dampak buruk bagi kesehatan.

Untuk itu, penting bagi kita untuk membatasi asupan gula rafinasi dan memilih sumber pemanis yang lebih alami dan sehat. Dengan pola makan yang seimbang, Anda bisa menikmati manisnya hidup tanpa mengorbankan kesehatan. (Hellosehat/P-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal
Berita Lainnya