Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi dalam seminggu ke depan di sebagian besar wilayah Indonesia. Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani menjelaskan bahwa sejumlah faktor atmosfer menjadi pemicu utama cuaca ekstrem ini.
“Angin moonsun Asia yang masih signifikan membawa banyak massa uap air ke wilayah Indonesia. Selain itu, aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial dan Kelvin yang masih aktif semakin memperbesar peluang terbentuknya awan hujan, terutama di wilayah Tengah dan Timur Indonesia,” ujar Andri saat dihubungi, Senin (23/12).
Andri menambahkan bahwa kombinasi fenomena ini menciptakan kondisi yang mendukung terjadinya hujan lebat hingga sangat lebat, disertai angin kencang di beberapa wilayah. Kehadiran La Nina dalam intensitas lemah juga disebut turut berkontribusi pada peningkatan potensi cuaca ekstrem di Tanah Air.
“La Nina meskipun dalam kondisi lemah tetap memperkuat peluang hujan dengan intensitas tinggi. Selain itu, seruakan dingin yang berasal dari belahan bumi utara juga memperkuat pengaruh monsun Asia, yang akhirnya meningkatkan potensi cuaca signifikan dalam waktu dekat,” tambahnya.
BMKG memperkirakan bahwa sejumlah wilayah akan mengalami hujan lebat dalam periode Natal dan Tahun Baru, antara lain sebagian besar wilayah Sumatera, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, Kalimantan, sebagian Sulawesi, Maluku dan Maluku Utara dan Papua
“Masyarakat di wilayah-wilayah tersebut diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama terhadap potensi banjir, longsor, dan angin kencang yang bisa terjadi akibat curah hujan tinggi,” jelas Andri.
BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk terus memantau informasi prakiraan cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti aplikasi mobile, website, maupun media sosial, guna mengantisipasi dampak cuaca ekstrem terhadap aktivitas sehari-hari, terutama menjelang libur Natal dan Tahun Baru.
“Keselamatan adalah yang utama. Kami mengimbau masyarakat untuk menghindari aktivitas di daerah rawan bencana selama cuaca ekstrem berlangsung,” pungkas Andri. (S-1)
BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca sepekan ke depan, menyusul terbentuknya sistem tekanan rendah dan aktivitas dinamika atmosfer yang meningkat di wilayah Indonesia.
BADAN Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut mayoritas kota besar di Indonesia akan dilanda hujan disertai petir pada hari ini, Minggu, (23/3).
Siklon tropis ini terpantau di Samudra Hindia Selatan Pulau Jawa dan menyebabkan angin Baratan yang menguat di wilayah Jawa Tengah.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memantau berbagai fenomena atmosfer yang diperkirakan akan mempengaruhi cuaca ekstrem di Indonesia dalam sepekan ke depan.
Wilayah diprakirakan mengalami hujan disertai petir, seperti Jambi; Pontianak, Kalimantan Barat; Palangkaraya, Kalimantan Tengah; Tanjung Selor, Kalimantan Utara; dan Merauke.
BMKG melaporkan bahwa saat ini Indonesia tengah dikepung oleh dua bibit siklon tropis aktif yang berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap cuaca ekstrem di berbagai wilayah.
Air laut pasang (rob) tersebut berdampak terhadap sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah seperti Pekalongan, Kendal, Semarang, Demak, Jepara dan Pati.
Puncak musim kemarau di Riau berlangsung pada Juli, berbeda dengan mayoritas wilayah Indonesia yang puncaknya terjadi di Agustus.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk Rabu, 23 Juli 2025, dengan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah
BMKG merilis prakiraan cuaca 21 Juli 2025: waspadai gelombang tinggi, hujan petir, dan potensi banjir rob di berbagai wilayah Indonesia.
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk udara kabur, berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang, serta hujan disertai petir.
Banjir bandang melanda Korea Selatan, menewaskan 4 orang dan memaksa 1.300 warga dievakuasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved