Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DOKTER spesialis syaraf Prof Yuda Turana menekankan pentingnya mewaspadai sakit kepala hebat, yang mungkin muncul karena pelebaran pembuluh darah otak atau stroke, gangguan pasokan darah ke otak akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah.
"Ada istilah yang disebut the worst headache of my life, jadi kalau nyeri kepala hebat yang tidak seperti biasanya, itu harus dianggap
bukan nyeri kepala biasa," kata Yuda, dikutip Kamis (19/12).
Dokter lulusan Universitas Indonesia yang berpraktik di Rumah Sakit Atma Jaya itu menyampaikan ada dua jenis sakit kepala yang tidak biasa, yakni sakit kepala spontan dengan intensitas rasa sakit amat tinggi serta sakit kepala sakit kepala disertai gangguan neurologis spesifik.
Menurut dia, sakit kepala yang muncul secara spontan dengan intensitas rasa sakit amat tinggi dikhawatirkan terjadi karena stroke atau aneurisme, pembuluh darah yang mengembang.
Gejala sakit kepala yang dapat dicurigai terjadi akibat pecahnya pembuluh darah pada otak meliputi gejala lokal berupa adanya darah yang keluar dari pembuluh darah di lokasi yang spesifik.
"Misalnya pecahnya mengenai pusat penglihatan, jelas gejala awalnya pasien mengeluh penglihatan kabur, atau kalau pecah dipusat bicara, tentu tidak bisa bicara. Kalau kenanya di pusat motorik tiba-tiba dia lumpuh," kata Prof Yuda.
Selain itu, ia melanjutkan, ada pula gejala yang tidak bisa ditentukan lokasi asalnya maupun tingkat pendarahannya.
"Dimanapun letaknya, kalau darahnya banyak pasti kesadaran menurun. Jadi, gejalanya apa, itu tergantung volume besarnya. Bisa dari sakit kepala sampai kesadaran menurun, kedua tergantung lokasi, bisa menimbulkan gejala spesifik mulai dari gangguan motorik," jelasnya.
Sakit kepala yang disertai dengan gangguan neurologis spesifik misalnya sakit kepala yang dirasa membuat penglihatan menjadi berbayang.
Menurut Prof Yuda, dalam hal ini penderita bisa pula merasakan kesemutan atau kelemahan pada salah satu sisi kepala sehingga merasa terganggu ketika menelan makanan.
Ia mengatakan bahwa obat pereda nyeri tidak efektif digunakan untuk mengatasi sakit kepala yang hebat.
Pereda nyeri hanya bisa mengurangi gejala, tidak mengatasi penyebabnya.
"Obat nyeri kepala itu obat yang simtomatik, hanya mengurangi keluhan. Tapi, kalau seseorang mengalami nyeri kepala yang hebat tidak seperti biasanya, terlepas dari pertolongan pertama mengurangi nyeri, dia harus peduli bahwa itu ada sesuatu di kepala," pungkasnya. (Ant/Z-1)
Kendalikan tekanan darah, jangan sampai hipertensi! Salah satu caranya ialah dengan membatasi asupan garam.
Stroke dan multiple sclerosis sama-sama merusak sistem saraf, tapi keduanya memiliki penyebab yang berbeda.
Lingkar pinggang sebaiknya jangan lebih dari 90 cm bagi laki-laki dan perempuan jangan lebih dari 80 cm.
PRIA berinisial H (53) yang ditemukan dalam kondisi sudah membusuk di sebuah rumah, Jalan Haji Sulaiman RT 02/01, Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, berprofesi sebagai dosen.
PENGOBATAN alternatif Ibu Ida Dayak di Gelanggang Olah Raga (GOR) Kostrad, Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat, pada Selasa (4/4), dibatalkan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa bekerja dalam waktu yang lama membunuh ratusan ribu orang setiap tahun.
Penanganan penyakit jantung koroner yang baik dapat mencegah komplikasi lebih lanjut.
Varises terjadi karena aliran balik darah untuk kembali ke jantung tidak terpompa dengan baik, tidak seperti ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh.
Orang yang berisiko mengalami varises ialah lansia, orang dengan obesitas, ibu hamil, dan orang yang memiliki kebiasaan berdiri atau duduk dalam jangka waktu yang terlalu lama.
Meski termasuk olahraga yang mudah dan simpel, lari membutuhkan persiapan khusus. Apalagi jika hendak ikut lomba.
Kista duktus koledokus adalah salah satu kelainan bawaan yang jarang terjadi namun dapat menimbulkan masalah serius jika tidak terdeteksi dan ditangani dengan tepat.
DIABETES merupakan penyakit yang ditandai dengan peningkatan gula darah. Kadar gula darah yang terus-menerus tinggi bisa merusak pembuluh darah dan mengurangi produksi kolagen.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved