Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KEHIDUPAN modern yang semakin kompleks membuat isu kesehatan mental semakin penting di Indonesia. Pola hidup yang penuh tekanan, baik dari lingkungan pekerjaan, keluarga, maupun sosial, sering kali menciptakan beban mental.
Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan 1 dari 8 orang di dunia mengalami gangguan kesehatan mental. Berpatokan para riset tersebut, Kementerian Kesehatan memperkirakan sekitar 30-32 juta orang Indonesia mengalami masalah kesehatan mental.
Guru meditasi dan praktisi energi Bunda Arsaningsih CPSH menawarkan pendekatan unik pemahaman karma atau takdir dalam upaya meningkatkan kesejahteraan mental, emosional dan spiritual masyarakat. Konsep ini menjadi bagian penting dalam acara Temu Wicara Bedah Karma Indonesia yang diinisiasi Yayasan Cahaya Cinta Kasih.
Bunda Arsaningsih menggunakan dua pendekatan Soul (Spirit of Universal Life) dalam mengajak peserta memahami karma atau takdir. Pertama, pengukuran radiasi energi bernama Soul Meter (Measurement Technique of Radiation). Kedua, meditasi Soul Reflection yakni meditasi refleksi atau berkesadaran yang terhubung dengan kekuatan Tuhan.
Pada acara itu, Bunda Arsaningsih ditemani dr Rastho Mahotama mengajak peserta mengeksplorasi hubungan antara tindakan masa lalu dan dampaknya pada kehidupan saat ini. Ada empat aspek utama yang diulas terkait karma masa lalu yang memengaruhi kehidupan yakni kesehatan, hubungan sosial, kemakmuran, dan spiritualitas.
Peserta diajak memahami karma dan takdir bukan hanya pada level kehidupan pribadi, tapi juga terkait karma kolektif yang terakumulasi dari trauma sosial, ekonomi, dan politik dari kehidupan bermasyarakat di masa lalu.
"Proses sejarah yang panjang membuat empat aspek kehidupan bangsa Indonesia tidaklah baik-baik saja. Banyak rekaman buruk yang mempengaruhi kondisi masyarakat Indonesia saat ini," ungkapnya, Selasa (17/12).
Lewat meditasi Soul Reflection, Bunda Arsaningsih mengajak peserta dapat membersihkan energi negatif yang menghambat kemajuan dalam empat aspek baik secara pribadi ataupun kolektif.
"Dengan mengikuti meditasi Soul Reflection bersama-sama, kita bisa berkontribusi memberikan pelayanan mengubah energi lewat pemurnian dan pembersihan rekaman buruk di Indonesia," kata Bunda Arsaningsih.
Perubahan pola energi masa lalu bangsa Indonesia dipercaya berdampak positif pada kesehatan mental masyarakat dan aspek kehidupan lainnya.
"Pembersihan dari pola energi atau rekaman buruk ini diperlukan untuk mencapai misi Indonesia Emas 2045 sebagai negara maju yang damai dan makmur," ungkapnya.
Dalam Temu Wicara Bedah Karma Indonesia itu juga berhasil menarik lebih dari 3.000 peserta di Jakarta. Sebelumnya, Bedah Karma sukses digelar di berbagai kota besar seperti Denpasar, Mataram, Badung, Surabaya, Yogyakarta, dan Bandung dengan total peserta mencapai 4.500 orang.
Acara ini pun mendapat penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) sebagai Temu Wicara Bedah Karma Indonesia dan Meditasi Renungan Jiwa untuk Kesehatan Mental dengan Peserta Terbanyak. (H-2)
Laporan AXA bersama IPSOS mengungkap 32% populasi dunia mengalami gangguan kesehatan mental.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved