Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

6 Bahaya Parasetamol Bila Sering Dikonsumsi oleh Lansia

 Gana Buana
17/12/2024 16:41
6 Bahaya Parasetamol Bila Sering Dikonsumsi oleh Lansia
Bahaya parasetamol bila sering dikonsumsi Lansia(Freepik)

PARASETAMOL (asetaminofen) adalah obat yang sering digunakan untuk pereda nyeri dan menurunkan demam. Obat ini dikenal aman bagi kebanyakan orang, termasuk lansia, ketika digunakan sesuai dosis yang dianjurkan.

Namun, apakah parasetamol aman jika dikonsumsi secara sering oleh lansia?

Artikel ini membahas potensi bahaya penggunaan parasetamol yang berlebihan pada lansia serta tips untuk menggunakannya dengan aman.

Bahaya Parasetamol Bila Sering Dikonsumsi oleh Lansia

1. Risiko Kerusakan Hati Akibat Penggunaan Parasetamol Berlebihan

Salah satu risiko utama yang perlu diperhatikan adalah potensi kerusakan hati. Parasetamol diproses oleh hati, dan penggunaan dosis tinggi atau penggunaan jangka panjang dapat membebani organ ini.

Pada lansia, fungsi hati cenderung menurun seiring bertambahnya usia, sehingga mereka lebih rentan terhadap efek toksik parasetamol.

Overdosis parasetamol, meskipun dalam jumlah yang tidak terlalu besar, bisa menyebabkan kerusakan hati serius bahkan kegagalan hati.

2. Interaksi Obat yang Berbahaya pada Lansia

Lansia sering kali mengonsumsi berbagai jenis obat untuk mengelola kondisi medis lainnya, seperti hipertensi, diabetes, atau penyakit jantung.

Salah satu risiko besar dari penggunaan parasetamol adalah potensi interaksinya dengan obat-obatan lain yang biasa digunakan lansia.

Misalnya, parasetamol dapat berinteraksi dengan obat pengencer darah seperti warfarin, meningkatkan risiko perdarahan yang berbahaya.

3. Penggunaan Parasetamol dan Risiko Gangguan Ginjal

Meskipun parasetamol tidak menyebabkan kerusakan ginjal secara langsung seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), penggunaan jangka panjang tetap dapat memberikan beban tambahan pada ginjal.

Hal ini berisiko bagi lansia yang sudah memiliki gangguan ginjal atau kondisi medis lain yang memengaruhi fungsi ginjal.

4. Pengaruh Parasetamol pada Kesehatan Jantung Lansia

Ada bukti yang menunjukkan bahwa penggunaan parasetamol dalam dosis tinggi atau dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko masalah jantung pada beberapa individu.

Meskipun penelitian ini masih dalam tahap awal, beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi parasetamol secara berlebihan bisa berdampak pada sistem kardiovaskular, yang merupakan masalah besar bagi lansia dengan riwayat penyakit jantung.

5. Penggunaan Parasetamol dan Fungsi Kognitif Lansia

Pada lansia yang sudah memiliki gangguan kognitif, seperti demensia atau Alzheimer, penggunaan parasetamol dalam dosis tinggi atau jangka panjang dapat memperburuk kondisi tersebut.

Walaupun bukti mengenai pengaruh parasetamol terhadap fungsi otak masih terbatas, disarankan untuk berhati-hati dalam penggunaan obat ini pada lansia dengan masalah kognitif.

6. Efek Samping Lain yang Perlu Diperhatikan

Lansia cenderung lebih sensitif terhadap efek samping obat. Penggunaan parasetamol secara berlebihan dapat menyebabkan gejala seperti mual, pusing, atau gangguan pencernaan.

Karena itu, lansia harus berhati-hati dalam mengikuti dosis yang dianjurkan dan memperhatikan adanya gejala efek samping.

Cara Menggunakan Parasetamol dengan Aman untuk Lansia

Meskipun parasetamol aman digunakan dalam dosis yang tepat, penting untuk mengikuti panduan berikut agar tetap aman bagi lansia:

  • Konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi parasetamol, terutama jika ada kondisi medis lain yang perlu diperhatikan.
  • Hindari dosis berlebihan dan jangan mengonsumsi parasetamol lebih dari yang dianjurkan.
  • Jaga keseimbangan obat dengan memperhatikan interaksi obat lain yang mungkin sedang dikonsumsi.
  • Pemeriksaan medis rutin untuk memantau kondisi hati dan ginjal, terutama jika menggunakan parasetamol dalam waktu lama.

Parasetamol adalah obat yang efektif untuk mengatasi nyeri dan demam, namun jika dikonsumsi secara berlebihan atau sering oleh lansia, dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius.

Kerusakan hati, gangguan ginjal, interaksi obat yang berbahaya, serta pengaruh pada kesehatan jantung dan fungsi kognitif adalah beberapa potensi bahaya yang perlu diwaspadai.

Oleh karena itu, sangat penting untuk menggunakan parasetamol sesuai dosis yang dianjurkan dan selalu berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan penggunaannya aman bagi lansia.

Jika Anda atau orang terdekat Anda adalah lansia yang mengonsumsi parasetamol, pastikan untuk mengikuti pedoman yang diberikan oleh profesional medis guna menjaga kesehatan jangka panjang. (Z-10)

Sumber:

  • Bray, B. K., & McCauley, R. P. (2018). The effects of acetaminophen on cognitive function in the elderly: A review of the literature. Journal of Aging & Social Policy, 30(2), 154-168.
  • Larson, A. R., et al. (2021). Renal risks of chronic acetaminophen use in older adults: A retrospective cohort study. Journal of Clinical Pharmacy and Therapeutics, 46(4), 988-994.
  • Mitchell, S. J., et al. (2020). Hepatotoxicity from acetaminophen use: Current understanding and clinical management. Hepatology Reviews, 43(2), 231-240.
  • Mozaffarian, D., et al. (2016). Association between the use of non-steroidal anti-inflammatory drugs and the risk of cardiovascular events. Circulation, 134(15), 1150-1161.
  • Saraswat, M., et al. (2019). Drug interactions between acetaminophen and warfarin: Implications for the elderly. Pharmacotherapy, 39(5), 513-523.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya