Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
WAKIL Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamen Diktisaintek) Stella Christie menyoroti peran riset dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
“Tanpa ada riset dari peneliti, tidak mungkin kita dapat meningkatkan kualitas pendidikan, kebudayaan, dan kemanusiaan di negara ini,” ucap Stella dalam keterangan resmi, Selasa (17/12).
Untuk itu, Stella mendorong agar para peneliti pantang surut di dalam melakukan penelitian. Karena, itu satu-satunya cara untuk bisa meningkatkan kualitas kebijakan dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia Indonesia. “Tanpa riset atau jawaban-jawaban yang jitu, kita tidak bisa mengambil kebijakan yang tepat!” tambahnya.
Lebih jauh, Stella pun memberikan saran dan masukan kepada tujuh kelompok riset di Pusat Riset Pendidikan BRIN. Perempuan lulusan Harvard University itu, mendorong agar penelitian yang dilakukan berdasarkan pertanyaan-pertanyaan, bukan berdasarkan tema-tema dan topik.
“Penelitian berdasarkan tema-tema dan topik-topik ini akan menumpulkan kemampuan kita untuk melihat pertanyaan apa yang sebenarnya perlu dijawab. Seharusnya dibalik. Pertanyaan dulu, baru dari pertanyaan itu ada topik-topik yang muncul, yang berpotensi menjadi bahan riset kita,” ucapnya.
Maka dari itu, Stella menyarankan agar di setiap kelompok riset harus memiliki daftar pertanyaan. Sehingga semua peneliti di kelompok tersebut secara jelas tahu pertanyaannya. “Tugas peneliti adalah memberi jawaban atas pertanyaan, sehingga jawaban itulah yang akan dijadikan rumusan kebijakan,” tegasnya.
Stella kemudian memberi contoh pertanyaan yang muncul. Di antaranya, pendidikan inklusif seperti apa yang harus dicanangkan, bagaimana cara mengajarkan agama sehingga agama itu bagian dari moral bukan sesuatu yang mereka kerjakan sebagai ulangan di sekolah, dan sebagainya. Contoh pertanyaan tersebut yang mendesak penting untuk dijawab sehingga menjadi kebijakan di berbagai bidang.
Lebih lanjut, Stella menerangkan bahwa dalam penelitian, kunci nomor satu adalah melakukan perbandingan. Perbandingan tersebut harus sama persis kecuali faktor yang ditanyakan.
Hal tersebut menurutnya akan membawa hasil yang valid. Sedangkan pengukurannya harus diberikan secara kuantitas, namun juga dilengkapi dengan kualitas. Karena, menurutnya, pengukuran secara kualitatif akan sangat sulit atau lebih sulit untuk direalisasikan di seluruh Indonesia. (Ata/P-3)
Inovasi yang diusung adalah Biscatur (Biskuit Cangkang Telur) yang diformulasikan untuk membantu pencegahan stunting pada anak-anak dan osteoporosis pada orang dewasa.
Menciptakan tes berbiaya rendah dinilai sangat penting karena dapat mempermudah pemeriksaan tahunan untuk penyakit Alzheimer
Peneliti menginginkan pengukuran yang lebih objektif dari asupan makanan cepat saji untuk mempelajari hubungan antara pola makan tinggi energi dari makanan olahan ultra dan hasil kesehatan.
Perjalanan Rahayu Oktaviani meneliti Owa Jawa dimulai pada 2008 ketika dia sedang menyusun skripsi.
OsRKD3 mampu mengaktifkan kembali potensi sel somatik atau sel tubuh tanaman biasa untuk berkembang menjadi embrio lengkap.
Tim UNJ mengadakan pelatihan bagi guru-guru mengenai pengembangan kurikulum, penyusunan media pembelajaran digital, serta kegiatan pendampingan belajar bagi siswa.
WAKIL Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christi, menegaskan bahwa kecerdasan buatan (AI) tidak akan menggantikan manusia dalam hal pemikiran.
WAKIL Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie optimis terhadap masa depan riset Indonesia.
Menurutnya, inovasi baru tidak akan tercipta tanpa adanya curiousity yang dijawab secara sistematis dengan riset.
Perlu literasi AI secara lengkap dengan pemahaman sistem algoritme data, termasuk sumber datanya, dan secara kritis menganalisanya.
Wamendiktisaintek Stella Christie meninjau lokasi pembangunan SMA Unggul Garuda di Kota Tomohon dan Kabupaten Minahasa Sulawesi Utara (Sulut), Jumat (14/3).
Keterampilan digital mampu meningkatkan efisiensi dan kreativitas di berbagai industri yang ingin dikembangkan Indonesia dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved