Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Tempat Bersejarah di Indonesia, Ada yang Dapat Pengakuan dari UNESCO

Siti Sayidah
14/12/2024 09:10
Tempat Bersejarah di Indonesia, Ada yang Dapat Pengakuan dari UNESCO
Ilustrasi--Pengunjung menyaksikan pertunjukan video pemetaan Monas Week di Monumen Nasional, Jakarta, Kamis (28/12/2023).(ANTARA/Rifqi Raihan Firdaus)

APA yang terlintas di benak Anda saat mendengar kata tempat bersejarah? Apakah candi-candi megah yang berdiri sejak ratusan tahun lalu, benteng kolonial yang menyimpan kisah perjuangan, atau museum yang penuh dengan artefak kuno? 

Indonesia,memiliki warisan budaya yang begitu kaya, dan terdapat banyak situs bersejarah yang tak hanya indah, tetapi juga sarat makna.

Setiap tempat bersejarah di negeri ini menyimpan jejak peristiwa penting yang menggambarkan perjalanan bangsa dalam memperjuangkan hak-haknya. 

Yuk ketahui situs bersejarah apa saja yang menjadi saksi bisu perjuangan di masa lalu hingga diakui UNESCO.

Tempat–tempat bersejarah di Indonesia

Indonesia memiliki segudang tempat bersejarah yang dapat dijadikan sebagai destinasi wisata edukatif terutama untuk anak-anak karena menyimpan cerita dan sejarah perjalanan bangsa ini. Berikut tempat bersejarah di Indonesia.

1. Radio Republik Indonesia (RRI)

MI/Adam Dwi Putra

Radio Republik Indonesia (RRI) adalah salah satu tempat bersejarah yang memiliki peran penting dalam menyebarkan kabar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. 

Berlokasi di Jalan Medan Merdeka Barat 4-5, Gambir, Jakarta Pusat, RRI secara resmi didirikan pada 11 September 1945 oleh para tokoh yang sebelumnya mengoperasikan stasiun radio Jepang di enam kota.

Peran awal RRI dimulai saat teks proklamasi dari Kantor Berita Domei yang sekarang dikenal sebagai Kantor Berita Antara dikirimkan dan diterima oleh tiga penyiar radio, Yusuf Ronodipuro, Bachtiar Lubis, dan Suprapto.  

Ketiga penyiar ini bekerja di stasiun radio Hoso Kanri Kyoku, yang kemudian berubah nama menjadi RRI. 

Melalui siaran mereka, berita penting tentang kemerdekaan Indonesia disampaikan ke seluruh negeri, menjadikan RRI bagian tak terpisahkan dari sejarah perjuangan bangsa.  

Saat ini, RRI masih mengudara dan tetap hadir untuk memberikan informasi kepada masyarakat.

2. Rumah Rengasdengklok

ANTARA/M Ibnu Chazar

Berlokasi di Jalan Perintis Kemerdekaan No. 33, Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat, Rumah Rengasdengklok menjadi saksi bisu perjuangan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. 

Rumah ini merupakan tempat penting yang digunakan sebagai lokasi pertemuan Soekarno dan Hatta dengan golongan muda yang mendesak agar Proklamasi Kemerdekaan segera diumumkan.

Pada masa itu, Rengasdengklok berada di bawah pengawasan tentara Peta dan jauh dari jangkauan kekuasaan Jepang, sehingga rumah tersebut dipilih karena dianggap aman. 

Djiaw Kie Siong, pemilik rumah ini sekaligus seorang petani lokal, dengan sukarela meminjamkan rumahnya untuk kegiatan penting tersebut.

Hingga saat ini, beberapa bagian rumah masih dipertahankan keasliannya. Bangunan yang telah berusia lebih dari 100 tahun ini tetap kokoh, dengan sekitar 95% komponennya masih asli. 

Di dalam rumah, pengunjung masih bisa melihat dipan asli yang pernah digunakan Bung Hatta. Namun, dipan yang digunakan oleh Bung Karno telah dipindahkan ke Bandung.

Sebagai informasi, pada 1961, beberapa barang asli dari rumah ini, termasuk meja segi empat yang digunakan untuk berunding, ranjang Bung Karno, dan empat bangku, dibawa ke Museum Siliwangi di Bandung untuk keperluan pelestarian sejarah.

Meskipun sederhana, Rumah Rengasdengklok tetap menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara yang menyukai sejarah.

3. Monumen Nasional (Monas)

ANTARA/Hafidz Mubarak A

Saat mendengar kata Monas, bayangan yang sering terlintas adalah sebuah bangunan tinggi menjulang berwarna putih dengan kobaran api berwarna emas di atasnya. 

Terletak di Merdeka Square, Jalan Lapangan Monas, Gambir, Kota Jakarta Pusat. Monumen Nasional (Monas) adalah monumen peringatan yang dibangun untuk mengenang perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari Belanda. 

Bangunan setinggi 132 meter ini dibangun pada 17 Agustus 1961 dan mulai dibuka untuk umum pada 12 Juli 1975. 

Di dalam museum, pengunjung dapat menemukan 51 diorama yang menggambarkan sejarah Indonesia dari masa prasejarah hingga Orde Baru, serta naskah asli teks Proklamasi Kemerdekaan yang disimpan dalam kotak kaca di Ruang Kemerdekaan. 

Tempat ini buka dari Selasa hingga Minggu dan tutup pada hari Senin.  Pengunjung dapat belajar tentang sejarah dan budaya Indonesia sambil menikmati pemandangan kota dari puncak monumen yang ikonik ini.

4. Candi Borobudur  

ANTARA/Anis Efizudin

Candi Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak di wilayah Magelang, Jawa Tengah. 

Pada 1991, UNESCO menetapkan Candi Borobudur sebagai Warisan Budaya Dunia. Candi ini memiliki panjang 121,66 meter, lebar 121,38 meter, dan tinggi 35,40 meter.

Candi Borobudur terdiri dari 9 teras berundak dan sebuah stupa induk di puncaknya. Di dalamnya terdapat sekitar 2.672 panel relief dan 504 arca Buddha. 

Candi Borobudur pertama kali ditemukan pada 1814 oleh Gubernur Jenderal Inggris, Sir Thomas Stamford Raffles.

Namun, beberapa versi sejarah menyebutkan penemuannya dilakukan oleh orang lain. Sampai saat ini, Candi Borobudur masih bisa dikunjungi oleh wisatawan. 

Namun, demi menjaga kelestarian bangunan, terdapat aturan khusus yang harus diikuti pengunjung untuk bisa naik ke dalam candi.

5. Situs Manusia Purba Sangiran

MI/Widjajadi

Sangiran, terletak di dua kabupaten di Jawa Tengah, Sragen dan Karanganyar. 

Pada awalnya, situs ini ditemukan pada 1893 oleh Eugene Dubois, seorang peneliti asal Belanda yang menemukan fosil manusia purba Homo erectus pertama di daerah tersebut. 

Penelitian lebih lanjut oleh G.H.R. von Koenigswald pada 1930-an mengungkapkan kekayaan fosil-fosil manusia purba di area ini, termasuk tengkorak Homo erectus yang ditemukan di Dusun Pucung pada tahun 1969

Candi Sangiran, yang diakui sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO pada 1996, mencakup area seluas 56 kilometer persegi dan melindungi lebih dari 1.300 temuan fosil manusia purba serta ribuan artefak dari Homo erectus hingga bentuk manusia purba lainnya yang ditemukan di Asia Tenggara.

Di situs ini, pengunjung dapat melihat lebih dari 2672 panel relief dan 504 arca Buddha yang memperlihatkan perkembangan budaya manusia purba dan kehidupan flora serta fauna purba. 

6. Benteng Rotterdam

MI/USMAN ISKANDAR

Benteng Rotterdam, yang terletak di Makassar, Sulawesi Selatan, adalah salah satu warisan sejarah penting di Indonesia. 

Awalnya dibangun oleh orang-orang Makassar pada tahun 1545, namun kemudian direbut dan direnovasi oleh Belanda pada 1667. 

Benteng ini dinamai Rotterdam oleh Belanda, dan digunakan sebagai pusat kekuasaan kolonial.

Struktur benteng berbentuk segi lima dengan dinding batu bata merah, dilengkapi dengan berbagai bangunan seperti penjara dan gudang senjata. Benteng ini juga menyimpan jejak perlawanan rakyat Makasar terhadap penjajahan Belanda, khususnya melalui Perang Makassar (1666-1669).

Saat ini, Benteng Rotterdam dijadikan museum yang menyimpan berbagai artefak sejarah, termasuk diorama yang menggambarkan peristiwa penting di Makassar. 

Museum ini menjadi tempat edukasi penting, memberikan wawasan tentang perjuangan rakyat Makassar dan pengaruh budaya mereka dalam sejarah Indonesia.

Selain tempat bersejarah yang telah disebutkan, masih banyak lagi tempat bersejarah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Kamu sendiri tertarik berkunjung kemana? (berbagai sumber/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya