Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Memperingati Hari Sejarah Nasional dengan Mengetahui Sejarah, Maksud, dan Tujuannya

Melani Pau
14/12/2024 10:26
Memperingati Hari Sejarah Nasional dengan Mengetahui Sejarah, Maksud, dan Tujuannya
Ilustrasi--Pengunjung berada di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala, Yogyakarta.(MI/Ardi)

HARI Sejarah Nasional, yang diperingati setiap 14 Desember, merupakan momen penting untuk mengingatkan masyarakat Indonesia akan perjalanan panjang bangsa ini. 

Meski bukan hari libur nasional, perayaan ini memiliki makna besar dalam upaya membangun kesadaran sejarah di kalangan masyarakat. 

Gagasan Hari Sejarah Nasional pertama kali muncul pada 2014, digagas oleh berbagai elemen masyarakat seperti asosiasi profesi, komunitas kesejarahan, hingga para akademisi sejarah di seluruh Indonesia. Salah satu komunitas yang aktif memperjuangkan ide ini adalah Komunitas Historia Indonesia.  

Kesadaran sejarah bangsa Indonesia sebenarnya telah lama tumbuh. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya naskah sejarah dari berbagai daerah yang menjadi warisan bangsa. 

Setelah Indonesia merdeka, sejarah nasional mendapatkan perhatian serius, terutama sebagai sarana pendidikan dan pewarisan nilai perjuangan kepada generasi penerus.  

Langkah awal dalam membangun sejarah nasional dilakukan dengan gerakan "Indonesianisasi." 

Melalui gerakan ini, istilah-istilah asing—khususnya dari Belanda—diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia. Buku-buku sejarah yang awalnya berbahasa Belanda diterjemahkan, dan sudut pandang historiografi kolonial mulai diubah. 

Penulisan sejarah nasional mulai menempatkan bangsa Indonesia sebagai subjek sejarah, bukan lagi sekadar objek. Jika dahulu tokoh-tokoh Belanda dianggap sebagai pahlawan, kini sudut pandangnya dibalik, menempatkan perjuangan rakyat Indonesia sebagai inti narasi sejarah.  

Penyusunan sejarah nasional menjadi prioritas sebagai bentuk legitimasi identitas bangsa. Upaya serius ini dimulai sejak Seminar Sejarah Nasional pertama yang digelar pada 14-18 Desember 1957 di Yogyakarta oleh Kementerian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan. Seminar ini melibatkan Universitas Gadjah Mada dan Universitas Indonesia, dengan tujuan menyusun sejarah nasional secara ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan.  

Seminar ini kemudian melahirkan kongres-kongres sejarah berikutnya, yang bertujuan menyusun buku sejarah nasional baru sebagai referensi utama. 

Pada akhirnya, tanggal 14 Desember dipilih sebagai peringatan Hari Sejarah Nasional untuk mengenang seminar sejarah pertama yang menjadi tonggak penyusunan historiografi nasional.  

Hari Sejarah Nasional bertujuan untuk:  

  • Meningkatkan Kesadaran Sejarah: Mengingatkan masyarakat akan pentingnya sejarah sebagai fondasi identitas dan kebanggaan bangsa.  
  • Melestarikan Nilai Perjuangan: Mewariskan nilai-nilai perjuangan dan jati diri bangsa kepada generasi penerus.  
  • Mendorong Pemahaman Kritis: Mengajak masyarakat untuk memahami sejarah secara ilmiah, tidak hanya sebagai cerita masa lalu, tetapi sebagai pelajaran berharga untuk masa depan.  
  • Menguatkan Identitas Nasional: Memperkuat semangat kebangsaan melalui pengenalan kembali sejarah perjuangan Indonesia dari perspektif bangsa sendiri.  

Hari Sejarah Nasional menjadi momentum bagi masyarakat untuk kembali merenungkan perjalanan bangsa, memahami makna perjuangan, dan menjadikannya inspirasi untuk menghadapi tantangan masa kini dan masa depan. 

Dengan merayakan Hari Sejarah Nasional, Indonesia menegaskan komitmennya untuk selalu menjunjung tinggi nilai sejarah sebagai bagian dari identitas bangsa yang berdaulat. (berbagai sumber/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya