Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

20 Contoh Sejarah Nasional yang Perlu Diketahui, Simak Penjelasannya 

Ernest Narus
14/12/2024 11:48
20 Contoh Sejarah Nasional yang Perlu Diketahui, Simak Penjelasannya 
Ilustrasi(Antara)

Sejarah adalah kajian tentang peristiwa-peristiwa masa lalu yang penting dan mempunyai dampak terhadap kehidupan manusia, baik secara individu maupun kolektif. Sejarah mencakup pengetahuan tentang peristiwa, tokoh, ide, dan perkembangan yang terjadi dalam berbagai aspek kehidupan, seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, dan teknologi.

Kata sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu syajaratun yang berarti pohon atau silsilah, menggambarkan hubungan dan kesinambungan antara peristiwa-peristiwa di masa lalu. Dalam konteks ilmiah, sejarah juga merujuk pada ilmu yang mempelajari, menganalisis, dan menginterpretasikan data dari sumber-sumber masa lalu, seperti dokumen, artefak, tradisi lisan, serta peninggalan lainnya.

Sejarah penting untuk dipelajari karena membantu manusia memahami asal usul, proses perkembangan, dan dampak dari berbagai peristiwa, yang pada akhirnya dagreaapat memberikan pelajaran dan panduan untuk masa depan.

Sebagai negara yang sudah merdeka sejak tahun 1945 silam, Indonesia tentunya memiliki sejarah yang panjang hingga berdiri kokoh sampai saat ini. Untuk mengenang kembali sejarah tersebut, maka dicetuslah Hari Sejarah Nasional yang diperingati setiap tanggal 14 Desember di Indonesia.

Hari Sejarah Nasional menjadi momen refleksi terhadap perjuangan dan langkah diplomasi dalam rangka merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Meskipun Indonesia telah merdeka sejak tahun 1945, banyak orang yang belum sepenuhnya memahami sejarah negara ini. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti tidak adanya akses terhadap pendidikan sejarah yang mendalam, perbedaan kurikulum, atau bahkan tidak adanya minat masyarakat terhadap topik sejarah.

Sejarah Indonesia sendiri sangat kaya dan kompleks, mulai dari kerajaan-kerajaan besar seperti Majapahit dan Sriwijaya, penjajahan oleh Belanda, perjuangan kemerdekaan, hingga peristiwa-peristiwa penting dalam terbentuknya negara. 

Berikut 20 contoh peristiwa sejarah nasional Indonesia yang penting untuk diketahui:

  1. Perjanjian Giyanti (1755): Perjanjian ini membagi Kerajaan Mataram menjadi dua, yaitu Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta. Perpecahan ini menunjukkan bagaimana Belanda menggunakan politik devide et impera untuk menguasai Nusantara.
  2. Pembubaran VOC (1799): VOC, perusahaan dagang Belanda, dibubarkan karena kebangkrutan. Setelah itu, Belanda mengambil alih wilayah kekuasaan VOC di Nusantara, menjadikannya sebagai koloni langsung.
  3. Perang Diponegoro (1825-1830): Perang besar ini dipimpin oleh Pangeran Diponegoro melawan Belanda. Perang ini memakan banyak korban dan dianggap sebagai perlawanan besar terakhir di Jawa melawan kolonialisme Belanda.
  4. Sistem Tanam Paksa (1830-1870): Sistem ini memaksa petani Indonesia menanam tanaman tertentu untuk diekspor ke Eropa. Akibatnya, rakyat menderita kemiskinan dan kemiskinan. Namun, hasil ekspor ini memperkaya Belanda secara signifikan.
  5. Perang Aceh (1873-1904): Perang ini berlangsung lama antara rakyat Aceh melawan Belanda. Aceh menjadi daerah terakhir yang berhasil ditaklukkan oleh Belanda setelah perjuangan panjang.
  6. Kongres Pemuda II (28 Oktober 1928): Kongres ini melahirkan Sumpah Pemuda, yang menjadi landasan persatuan nasional. Para pemuda dari berbagai daerah menyatakan bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia; berbangsa satu, bangsa Indonesia; dan menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Peristiwa ini mencerminkan semangat nasionalisme melawan kolonialisme.
  7. Pembentukan BPUPKI (1945): Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dibentuk oleh Jepang untuk mempersiapkan kemerdekaan. Badan ini menghasilkan Piagam Jakarta, yang menjadi cikal bakal UUD 1945.
  8. Proklamasi Kemerdekaan (17 Agustus 1945): Proklamasi Kemerdekaan Indonesia menjadi tonggak utama berdirinya bangsa Indonesia. Soekarno dan Hatta, atas nama bangsa Indonesia, membacakan teks proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta. Peristiwa ini menandai berakhirnya penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia. Meskipun proklamasi dilakukan secara sederhana, dampaknya sangat besar karena menjadi dasar terbentuknya negara Indonesia.
  9. Pertempuran Surabaya (10 November 1945): Pertempuran ini melibatkan rakyat Surabaya melawan pasukan Sekutu yang ingin merebut kembali Indonesia setelah Proklamasi. Arek-arek Surabaya berjuang mati-matian mempertahankan kemerdekaan. Hari ini dikenang sebagai Hari Pahlawan untuk menghormati perjuangan mereka.
  10. Peristiwa Bandung Lautan Api (1946): Peristiwa ini terjadi ketika rakyat Bandung membakar kota mereka untuk mencegah Sekutu dan Belanda menggunakannya sebagai markas. Pengorbanan ini menunjukkan tekad rakyat dalam mempertahankan kemerdekaan.
  11. Perjanjian Linggarjati (1946): Perjanjian ini adalah hasil negosiasi antara Indonesia dan Belanda, yang mengakui perjanjian de facto Indonesia atas Jawa, Sumatra, dan Madura. Namun isi perjanjian ini dianggap tidak memuaskan banyak pihak karena Belanda tetap ingin menguasai Indonesia.
  12. Agresi Militer Belanda I (1947): Belanda melancarkan serangan militer terhadap Indonesia dengan alasan ingin "mengamankan" daerahnya. Serangan ini menimbulkan ketidakpuasan Belanda terhadap hasil diplomasi, sehingga Indonesia akhirnya menghadapi konflik fisik.
  13. Agresi Militer Belanda II (1948): Agresi kedua ini lebih besar dari yang pertama, dengan tujuan merebut kembali Yogyakarta yang saat itu menjadi ibu kota Indonesia. Meski Indonesia sempat terdesak, semangat perjuangan rakyat berhasil menarik perhatian dunia internasional.
  14. Perjanjian Renville (1948): Perjanjian ini ditandatangani setelah gencatan senjata antara Indonesia dan Belanda. Namun, hal itu merugikan Indonesia karena banyak wilayah strategis yang harus dibiarkan.
  15. Konferensi Meja Bundar (1949): Konferensi ini menghasilkan pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda pada tanggal 27 Desember 1949. Proses ini menandai akhir kolonialisme Belanda secara resmi, meskipun banyak kendala yang menghadang dalam pelaksanaannya.
  16. Serangan Umum 1 Maret (1949): Serangan ini dipimpin oleh Letkol Soeharto di Yogyakarta untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia masih eksis sebagai negara merdeka meskipun Belanda menguasai beberapa wilayah.
  17. Deklarasi Djuanda (1957): Deklarasi ini menyatakan bahwa laut Indonesia termasuk seluruh wilayah perairan di sekitar, di antara, dan di dalam kepulauan Indonesia adalah bagian yang tak terpisahkan dari wilayah Republik Indonesia. Konsep ini kemudian dikenal sebagai Wawasan Nusantara.
  18. G30S/PKI (1965): Peristiwa ini melibatkan kudeta yang diduga dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). Tujuh jenderal TNI dibunuh, dan keadaan menjadi kacau. Peristiwa ini berakhir pada jatuhnya Presiden Soekarno dan naiknya Soeharto sebagai Presiden.
  19. Integrasi Timor Timur (1976): Timor Timur menjadi bagian dari Indonesia setelah referendum. Namun, integrasi ini penuh kontroversi, baik secara internasional maupun di dalam negeri. Timor Timur akhirnya terpisah pada tahun 1999.
  20. Reformasi 1998: Reformasi dimulai dengan kejatuhan Soeharto setelah berkuasa selama 32 tahun. Gerakan mahasiswa dan rakyat menuntut perubahan sistem pemerintahan yang lebih demokratis. Era ini berakhirnya Orde Baru dan dimulainya era Orde Reformasi.

Setiap peristiwa ini memiliki peranan penting dalam pembentukan identitas, kelautan, dan kemajuan bangsa Indonesia. Sejarah ini mengajarkan kita tentang nilai perjuangan, persatuan, dan semangat nasionalisme. Momen Hari Sejarah Nasional yang jatuh pada Sabtu 14 Desember ini menjadi momentum yang tepat bagi kita untuk melihat kembali kejadian-kejadian penting yang pada akhirnya membangun bangsa. (Perpustakaan.id/Lemhannas/Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya