Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ketum PBNU: NU Menjaga Ekologi dengan Nilai-niilai Ilahiah

Ardi Teristi
13/12/2024 08:14
Ketum PBNU: NU Menjaga Ekologi dengan Nilai-niilai Ilahiah
Ilustrasi(MI/ARDI TERISTI)

KRISIS ekologi tidak bisa dihadapi sendiri, tetapi butuh kolaborasi dan sinergi dari berbagai pihak, termasuk dari lintas agama. Nahdlatul Ulama terus berkomitmen untuk meningkatkan perannya dalam dunia kemanusiaan, termasuk ekologi. 

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf menyampaikan, sebagai organisasi Islam terbesar di dunia dengan lebih dari 100 juta jemaah, NU telah banyak dan terus berkontribusi bagi dunia kemanusiaan, termasuk ekologi.

NU memandang ekologi tidak hanya dari sisi material, tetapi juga dari sisi Ilahiah. Artinya, ekologi tidak hanya berkaitan dengan hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam, tetapi juga manusia dengan sang Ilahi 

"Kita selalu mempertimbangkan giuidence from God tentang bagaimana manusia memperlakukan alam," terang Yahya saat membuka seminar Seminar Zayed Awards bertema “Keen on Going Green: Fostering the Ties between Faith and Ecological Resilience" di UNU Yogyakarta, Kamis (12/12).

Ia mengatakan, menjadi tanggung jawab kita untuk memelihara ekologi karena Allah yang telah menciptakan alam semesta, termasuk manusia di dalamnya. Kita harus menjaga ekologi demi keberlanjutan lingkungan

"NU dengan jaringan pesantren, sekolah, madrasah, hingga perguruan tinggi sudah lama melakukan gerakan kepedulian terhadap lingkungan, dari mulai pertanian ramah lingkungan, penurunan kualitas lingkungan hidup hingga persoalan sampah," terang dia.

Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Ahmad Ginanjar Syaban menyampaikan, seminar ini mengangkat peran masyarakat lintas agama dalam melestarikan lingkungan. Kegiatan ini sekaligus juga menjadi salah satu simbol persahabatan Indonesia melalui NU dan Uni Emirat Arab (UEA).

NU sebagai salah satu penerima Zayed Award for Human Fraternity.(ZAHF) dalam upayanya mempromosikan perdamaian dan solidaritas. Melalui seminar ini, ZAHF hendak menarasikan kembali kiprah NU terutama dalam isu agama dan lingkungan, mengingat mayoritas warga NU adalah petani dan terkait langsung dengan keberlanjutan alam dan lingkungan. 

Seminar Zayed Awards  diselenggarakan oleh Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta bersama PBNU dan didukung Zayed Award for Human Fraternity.

Dalam sambutannya lewat rekaman video, Sekretaris Jenderal Zayed Award for Human Fraternity (ZAHF), Muhammad Abdus Salam menyebut, seminar ini penting untuk menggaungkan tantangan mengatasi krisis lingkungan yang dialami dunia. Ia pun mengapresiasi upaya-upaya penting yang dilakukan NU dan lembaga besar lainnya dalam menanggulangi krisis yang terjadi.

"Lingkungan adalah warisan dan menjadi tugas kita untuk melestarikannya," terang dia. Ia juga menyampaikan, pengelolaan lingkungan dengan memelihara keharmonisan dengan lingkungan sangat penting untuk kesejahteraan bagi generasi mendatang.

Rektor UNU Yogyakarta, Widya Priyahita Pudjibudojo menambahkan, seminar ini mencerminkan komitmen UNU Yogyakarta sebagai ruang dialog lintas agama dan budaya untuk menghadapi tantangan global, khususnya dalam menjaga kelestarian lingkungan. "Seminar ini menjadi momentum untuk menghubungkan nilai-nilai spiritual dengan aksi nyata dalam menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan," terang dia.

Widya menyampaikan, seminar ini menjadi bagian penting dari upaya edukasi kepada civitas akademika, warga NU dan masyarakat secara umum akan pentingnya menjaga, merawat dan melestarikan alam dan lingkungan. Kegiatan ini juga menjadi salah satu simbol persahabatan Indonesia (melalui Nahdlatul Ulama) dan Perserikatan Emirat Arab (PEA).

“Memasuki abad kedua, NU berkomitmen memperluas kontribusinya melalui akselerasi pendidikan tinggi berbasis Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM), dengan UNU Yogyakarta sebagai pionir yang diharapkan memimpin transformasi ini,” ujarnya.

Widya menyatakan, kampus dengan visi menjadi professional hub and future-oriented university tak hanya berupaya mencetak talenta-talenta unggul. Kontribusi utama terletak pada menciptakan dampak nyata melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang mendukung pelestarian lingkungan dan kesejahteraan generasi mendatang. 

Sebagai informasi, pada Februari 2024, Nahdlatul Ulama ditetapkan sebagai salah satu penerima Zayed Award for Human Fraternity (ZAHF) untuk upaya luar biasa dalam mengatasi tantangan sosial yang kompleks, khususnya di masyarakat akar rumput, dan mempromosikan perdamaian serta solidaritas. 

Kontribusi Nahdlatul Ulama diakui oleh dunia karena upaya kemanusiaan dan perdamaian yang tak terhingga melalui pendirian lembaga pendidikan, rumah sakit, dan proyek pengentasan kemiskinan. Nahdlatul Ulama juga telah meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia dan populasi rentan di seluruh dunia.(H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya