Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Mengenal Tipe dan Peran Gunung Berapi Aktif di Indonesia

Abriel Okta Rosetta
11/12/2024 09:00
Mengenal Tipe dan Peran Gunung Berapi Aktif di Indonesia
Indonesia, sebagai bagian dari Ring of Fire Pasifik, memiliki sekitar 500 gunung berapi dengan 127 di antaranya aktif. Yuks kenali tipe gunung berapi di Indonesia.(EOS)

TAHUKAH Anda Indonesia adalah negara dengan salah satu jumlah gunung berapi terbanyak di dunia?

Negara kita berada di jalur Ring of Fire Pasifik, maka tak heran jika Indonesia memiliki sekitar 500 gunung berapi, dengan 127 di antaranya berstatus aktif. Gunung-gunung ini tersebar dari Sumatra hingga Papua, menjadikan Indonesia salah satu kawasan dengan aktivitas vulkanik tertinggi.

3 Tipe Gunung berapi aktif di Indonesia

  • Tipe A: Gunung api yang memiliki catatan letusan sejak tahun 1600. Terhitung tipe gunung api ini berjumlah 76 di Indonesia. Contohnya, Gunung Merapi, Kerinci, dan Tambora.
  • Tipe B: Gunung yang memiliki sejarah letusan sebelum 1600, seperti Gunung Ambang dan Dieng. Ada 30 gunung api di Indonesia dengan tipe ini.
  • Tipe C: Gunung yang tidak memiliki catatan letusan tetapi masih menunjukkan aktivitas vulkanik, seperti solfatara atau fumarole. Solfatara ialah lubang pada kerak bumi yang mengeluarkan gas-gas oksida belerang (seperti SO2 dan SO3), selain karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O). Terhitung ada 21 gunung api aktif tipe ini, contohnya, Gunung Bur Ni Telong di Aceh.

Gunung Berapi Aktif di Indonesia Berdasarkan Tipe

  • Tipe A: Gunung Merapi, Sinabung, Semeru, Anak Krakatau dan Soputan.
  • Tipe B: Gunung Banda Api dan Sirung.
  • Tipe C: Gunung Malabar dan Tambora.

Gunung berapi ini memiliki peran besar dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Selain memberikan tanah subur, mereka juga menjadi daya tarik wisata. 

Namun, ancaman erupsi mengharuskan masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi yang tinggal di sekitar kawasan rawan bencana.

Berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), pemantauan aktivitas gunung berapi dilakukan secara intensif selama 24 jam untuk mengantisipasi potensi letusan yang dapat berdampak pada keselamatan masyarakat. (PVMBG/Antara/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya