Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Ring of Fire: Tantangan dan Peluang Indonesia di Jalur Cincin Api Pasifik

Melani Pau
11/12/2024 09:41
Ring of Fire: Tantangan dan Peluang Indonesia di Jalur Cincin Api Pasifik
Ring of Fire atau Cincin Api Pasifik merupakan kawasan geologi paling aktif di dunia, mencakup sekitar 40.550 kilometer dan menjadi rumah bagi lebih dari 850 gunung berapi aktif. (Britannica)

RING of fire atau yang dikenal sebagai Cincin Api Pasifik, merupakan salah satu wilayah geologi paling aktif di dunia. Membentang sepanjang sekitar 40.550 kilometer, wilayah ini melingkari tepi Samudra Pasifik dan menjadi rumah bagi sekitar 850 hingga 1.000 gunung berapi aktif. 

Meskipun disebut "cincin," susunannya lebih menyerupai bentuk tapal kuda. Cincin api ini mencakup wilayah dari pantai barat Amerika Utara dan Selatan, melalui Jepang, Filipina, Indonesia, hingga Selandia Baru. 

Negara-negara seperti Amerika Serikat (California dan Alaska), Kanada, Meksiko, Chile, dan Peru juga termasuk dalam jalur ini. Indonesia menjadi salah satu titik utama karena berada di pertemuan tiga lempeng besar: Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik

Keberadaan Cincin Api disebabkan pergerakan lempeng tektonik, di mana lempeng litosfer saling bertabrakan, menekan, dan menyebabkan proses subduksi. Proses ini menghasilkan pelelehan lempeng yang menciptakan magma, yang kemudian naik ke permukaan membentuk gunung berapi. 

Dinamika ini menjadikan kawasan tersebut rentan terhadap aktivitas vulkanik dan gempa bumi. Bahkan, 90% gempa bumi dunia dan 80% gempa bumi terkuat terjadi di sepanjang jalur ini.  

Sebagai salah satu negara yang terletak di jalur Cincin Api, Indonesia memiliki 127 gunung berapi aktif, menjadikannya negara dengan jumlah gunung berapi aktif terbanyak di dunia. Wilayah ini berada di atas tiga lempeng tektonik utama, yaitu Indo-Australia dari selatan, Eurasia dari utara, dan Pasifik dari timur. Hal ini membuat Indonesia menjadi salah satu zona gempa teraktif di dunia.  

Letusan besar seperti Gunung Tambora pada 1815, Gunung Merapi pada 2010, dan Gunung Kelud pada 2014 menjadi contoh nyata kekuatan alam Indonesia. Selain itu, gempa besar di Cianjur pada 2022 menambah daftar panjang peristiwa geologis yang memengaruhi negara ini.  

Meskipun Indonesia rentan terhadap bencana alam seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami, kondisi geografis ini juga memberikan manfaat besar. Abu vulkanik yang dihasilkan dari letusan gunung berapi membuat tanah menjadi sangat subur, mendukung pertanian yang produktif. 

Selain itu, hujan orografis yang sering terjadi di daerah sekitar gunung berapi membantu menjaga pasokan air yang melimpah. Gunung berapi juga merupakan sumber mineral berharga yang penting untuk berbagai industri.  

Saat ini, belum ada metode ilmiah yang dapat memprediksi dengan pasti kapan gempa bumi akan terjadi. Oleh karena itu, langkah antisipasi dan mitigasi bencana menjadi sangat penting. Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama dalam membangun infrastruktur yang tahan gempa serta meningkatkan kesadaran melalui pendidikan dan pelatihan kebencanaan. 

Indonesia sebagai bagian dari Ring of Fire tidak hanya menghadapi tantangan, tetapi juga memiliki peluang besar untuk memanfaatkan kekayaan alamnya. Dengan manajemen risiko yang baik, masyarakat dapat hidup berdampingan dengan potensi geologis ini secara harmonis. (unsia/californiaresidentialmitigationprogram/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik