Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Gunung-Gunung Angker di Indonesia: Cerita Mistis dan Tradisi Pesugihan yang Membekas

Siti Sayidah
11/12/2024 14:42
Gunung-Gunung Angker di Indonesia: Cerita Mistis dan Tradisi Pesugihan yang Membekas
Indonesia memiliki sejumlah gunung yang terkenal dengan cerita mistis dan mitos pesugihan. Simak gunung mana saja. (Antara)

BANYAK misteri yang mengintai pegunungan di Indonesia.  Beberapa pendaki yang kerap melakukan pendakian sering kali mengalami hal mistis dan di luar nalar manusia. 

Hal tersebutlah yang membuat adanya spekulasi gunung di Indonesia terkenal angker dan memiliki cerita mistis. 

Cerita-cerita tersebut akhirnya menyebar dan diwariskan dari generasi ke generasi. Lalu gunung mana sajakah yang terkenal angker hingga jadi tempat pesugihan? Berikut ini, gunung paling angker di Indonesia hingga dijadikan tempat pesugihan.

Gunung Angker Indonesia

1. Gunung Lawu

Gunung Lawu, yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, menyimpan banyak misteri dan cerita mistis. Salah satu yang paling terkenal adalah Pasar Setan, yang konon terjadi di malam hari, terutama malam Jumat, di antara tumpukan bebatuan. Pendaki dan masyarakat setempat mengaku sering mendengar suara keramaian seperti di pasar.  

Selain Pasar Setan, masyarakat percaya Gunung Lawu adalah tempat menghilangnya Prabu Brawijaya V, raja terakhir Kerajaan Majapahit. Puncak Hargo Dalem diyakini sebagai tempat terakhir Prabu Brawijaya V sebelum menghilang tanpa jejak. 

Di puncak ini, terdapat dua makhluk gaib yang diyakini menjaga Gunung Lawu. Dipa Menggala, yang dikenal sebagai Sunan Gunung Lawu, dan Wangsa Menggala, yang dikenal dengan gelar Kyai Jalak.  

Masyarakat juga percaya pada mitos Sendang Drajat, di mana siapa pun yang meminum air dari sendang ini akan awet muda. Ada juga beberapa pantangan yang harus dipatuhi, seperti tidak mengenakan baju berwarna hijau saat mendaki karena dipercaya membawa kesialan. 

Selain itu, pendakian dengan jumlah ganjil juga dianggap membawa nasib buruk. 
Kemudian, jika tiba-tiba ada kabut dingin yang disertai suara gemuruh, para pendaki akan dihimbau agar jangan nekat naik, karena hal ini dipercaya sebagai pertanda buruk atau disebut “ampak-ampak” yang menunjukkan bahaya di sepanjang jalur pendakian.

2. Gunung Kawi

Gunung Kawi ini terletak di Jawa Timur, tidak hanya dikenal sebagai destinasi wisata alam, tetapi juga sebagai tempat ziarah yang sarat dengan misteri. Pada puncak gunung ini, terdapat makam Eyang Jugo Kyai Zakaria dan Eyang Raden Mas Iman Sujono, tokoh-tokoh yang dihormati masyarakat setempat. 

Setiap tanggal 1 dan 12 Suro, ada ritual khusus yang diadakan di sana, sehingga menjadi daya tersendiri bagi para peziarah.

Selain menjadi tempat ziarah, Gunung Kawi juga terkenal dengan cerita-cerita mistisnya. Di beberapa tempat di sekitar gunung, terdapat praktik pesugihan ritual misterius yang dilakukan orang-orang yang ingin mendapatkan kesenangan secara instan, dengan cara menawarkan tumbal atau seserahan.

3. Gunung Semeru 

Gunung Semeru salah satu gunung berapi yang terletak di Jawa Timur. Meskipun berstatus sebagai gunung berapi, Semeru diperbolehkan untuk didaki dengan syarat-syarat tertentu.

Gunung Semeru merupakan gunung yang sangat disukai para pendaki, karena pemandangannya yang sangat indah. Di balik keindahannya, gunung ini juga dikenal memiliki banyak misteri di dalamnya, termasuk legenda tentang Pulau Jawa. 

Menurut mitos, Gunung Semeru dipercaya sebagai paku Pulau Jawa yang ditancapkan para dewa untuk menjaga keseimbangan pulau. Legenda ini berasal dari kitab kuno abad ke-15 yang menceritakan Pulau Jawa pernah mengambang di lautan.

Di sekitar Gunung Semeru, ada juga Ranu Kumbolo yang menurut kepercayaan masyarakat setempat dijaga seorang dewi berpakaian kebaya kuning. Konon, dewi tersebut sering muncul dalam wujud ikan emas besar. Karena itu, pengunjung dilarang mandi, mencuci, mendirikan tenda, memancing, atau menangkap ikan di danau tersebut.

4. Gunung Kemukus

Legenda Gunung Kemukus mungkin tidak terlalu dikenal banyak orang. Kawasan seluas 421,3995 hektar ini menyimpan sejumlah legenda dan sejarah panjang. 

Terletak di Desa Pendem, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen, sebenarnya Gunung Kemukus lebih tepat disebut sebagai bukit karena ketinggiannya hanya sekitar 300 meter di atas permukaan laut.

Beberapa orang yang datang ke gunung ini percaya melakukan hubungan intim dengan perempuan di kawasan tersebut bisa mendatangkan kekayaan. Dalam mitos yang berkembang pengunjung diharuskan melakukan hubungan intim dengan orang lain yang bukan pasangan sah mereka sebagai bagian dari ritual pesugihan yang disebut “ngalap berkah.” 

Ritual ini mendorong masyarakat untuk mencari berkah dengan melakukan hubungan seksual dengan sesama peziarah yang bukan istri atau suaminya, berlangsung selama tujuh kali dalam satu bulan atau sekitar 35 hari.

Gunung Kemukus, yang berada di utara kota Solo, setiap tahunnya, pada waktu-waktu tertentu, akan mengadakan ritual pada makam Pangeran Samudro dan tokoh agama Islam keturunan Majapahit sehingga ramai dikunjungi oleh peziarah.

5. Gunung Salak

Gunung Salak memiliki banyak cerita mistis yang dipercayai sebagian orang. Artis Adinda Thomas, pernah membagikan pengalaman mistisnya di gunung ini lewat kanal youtube pribadinya. Adinda mengungkapkan selain jalur pendakian yang terjal, Gunung Salak juga menyimpan berbagai misteri.

Adapun misteri yang diyakini masyarakat sehingga menimbulkan keangkeran yaitu, kampung setan di dalam Gunung Salak, yang hanya muncul di malam hari. Warga sekitar sering mendengar suara gamelan mistis saat mendaki ke puncak Gunung Salak. 

Selain cerita mistis, Gunung Salak juga menyimpan catatan hitam terkait kecelakaan pesawat. Salah satu peristiwa tragis adalah kecelakaan Sukhoi Superjet 100 pada tahun 2012, yang jatuh di Gunung Salak dan merenggut banyak nyawa. Beberapa pesawat lainnya juga pernah mengalami kecelakaan di kawasan ini, seperti pada tahun 2002 dan 1992. Kecelakaan-kecelakaan ini menambah keangkeran Gunung Salak dalam cerita masyarakat.

Tradisi dan pantangan juga menjadi bagian dari budaya di Gunung Salak. Para pendaki diingatkan tidak memetik bunga anggrek dan tidak menyebutkan buah salak saat mendaki. Tradisi-tradisi ini dipercaya dapat menjaga keselamatan para pendaki dan menghindari malapetaka di gunung.

Semua keangkeran dan mitos yang berkembang di setiap tempat merupakan bagian dari kekayaan budaya yang selalu ada. Sebagai manusia, penting bagi kita untuk menghargai dan menghormati adat istiadat setempat, serta memahami bahwa setiap tempat memiliki ceritanya sendiri yang melibatkan keyakinan dan nilai-nilai masyarakat di sekitarnya. 

Dengan begitu, kita dapat menikmati keindahan alam dan kekayaan budaya Indonesia dengan lebih bijak, sekaligus menjaga hubungan harmonis dengan lingkungan dan tradisi yang diwariskan oleh nenek moyang. Setelah membaca ini Kamu sendiri tertarik mendaki kemana? (Youtube Adinda Thomas/National Geographic/Youtube Nessie Judge/Youtube TV Kuno/Akun X Eksplore Gunung/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik