Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Badan Bahasa Gelar Pagelaran Bersama Milik Komunitas Sastra dan Literasi

Despian Nurhidayat
10/12/2024 17:17
Badan Bahasa Gelar Pagelaran Bersama Milik Komunitas Sastra dan Literasi
(DOK BADAN BAHASA)

BADAN Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menggelar Pentas Karya Komunitas Sastra dan Literasi Nasional 2024 di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta. Kegiatan tersebut merupakan salah satu rangkaian Festival Literasi Nasional serta Bantuan Pemerintah bagi Komunitas Sastra 2024 yang berlangsung serempak pada 8-12 Desember 2024.

Kegiatan menjadi wadah apresiasi bagi komunitas sastra dan literasi melalui unjuk karya serta penyebarluasan informasi dan program bantuan pemerintah (banpem) bidang kebahasaan dan kesastraan. Festival itu juga menjadi wadah pertanggungjawaban komunitas penerima bantuan pemerintah kepada publik secara langsung dan terbuka.

Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Aminudin Aziz menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah bentuk pembuktian para penerima banpem terkait apa yang mereka sudah lakukan sepanjang tahun ini, dalam kaitan untuk penguatan komunitasnya di wilayah masing-masing. 

“Kita tadi menyaksikan apa yang mereka garap selama ini untuk menarik masyarakat terutama generasi muda kembali mencintai urusan-urusan terkait dengan sastra daerah, terkait dengan penguatan literasi dan itu digerakkan oleh komunitas-komunitas. Jadi intinya itu, ini adalah pagelaran milik bersama antara komunitas sasra dan komunitas literasi, kita gabungkan di sini,” ungkapnya. 

Lebih lanjut, dia berharap ke depan jumlah komunitas yang berpartisipasi dari terus meningkat, baik dari sumber pengusul dan juga jumlah anggaran yang disiapkan pemerintah. 

“Tahun depan juga kita sudah siapkan anggaran yang mudah-mudahan ini ada penambahan lagi supaya semakin banyak yang kita bisa fasilitasi. Saya tadi katakan, besarnya anggaran yang kita siapkan ini sesungguhnya belum seberapa dibandingkan dengan kontribusi dari komunitas literasi sepanjang republik ini ada. Komunitas sastra itu jauh sekali mereka sudah bergerak, mereka tetap konsisten dalam kegiatannya ada ataupun tidak ada bantuan dari pemerintah,” tegas Aminudin. 

Menurutnya, banpem ini adalah sebagai bentuk insentif kepada mereka yang sudah secara terus menerus bergerak di dalam pengembangan dan pelestarian kesastraan. Dia pun memastikan bahwa kegiatan ini akan dilakukan lagi pada tahun depan. 

“InsyaAllah tahun depan akan ada lagi. Jumlahnya lebih besar, tapi kan nanti juga pengusul pasti akan lebih banyak lagi dan pasti akan semakin kompetitif. Mengapa? Karena kalau tahun lalu kita kan mencari bentuk. Nah sekarang bentuknya sudah mulai kelihatan dan pasti akan semakin kompetitif. Mana yang lebih baik itu yang akan mendapatkan,” tuturnya. 

Diketahui dari 1.300 komunitas literasi dan 750 komunitas sastra yang mendaftarkan diri, hanya 340 komunitas literasi dan 79 komunitas sastra yang mendapatkan banpem ini. Dia berharap ke depan setidaknya setengah dari jumlah pendaftar yang mendapatkan banpem. 

“Kita harapannya kalau bisa sampai 50% saja kita danai itu sudah sangat bagus. 50% berarti dari 1.300 yang komunitas literasi, kemudian 750 komunitas sastra. Kita kasih 350 (komunitas sastra) kemudian 750 (komunitas literasi), kan itu besar sekali jumlahnya. Cuma kan anggaran kita kekuatannya juga sangat terbatas. Tapi mudah-mudahan semakin hari ini semakin meningkat dan harapannya ke depan semakin bersemangat komunitas sastra ini dan juga komunitas literasi di dalam upaya meningkatkan minat masyarakat,” ucap Aminudin. 

Selain itu, kegiatan ini juga menjadi salah satu cara untuk menggelorakan kembali semangat menggunakan bahasa daerah. Sehingga nanti bahasa daerah dan sasra daerah tidak tiba-tiba punah karena ada komunitas yang bergerak di bawah. 

“Karena bagaimanapun pengguna bahasa itu kan ada di masyarakat. Badan Bahasa itu hanya memberikan inisiasi dan mereka yang akan mempertahankan itu di daerah. Jadi selain dengan kegiatan bantuan pemerintah melalui komunitas ini. Kami juga melaksanakan revitalisasi bahasa daerah. Nah tahun ini sudah ada di angka 97 bahasa daerah kita revitalisasi dari Sabang sampai Merauke. Tahun depan ada 120 bahasa daerah. Ini jumlah yang semakin hari semakin meningkat. Nah harapannya penutur bahasa daerah semakin bersemangat menggunakan bahasa daerahnya sehingga kecepatan kepunahan bahasa daerah itu semakin ditekan,” sambungnya. 

Di tempat yang sama, Kepala Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa dan Sastra, Badan Bahasa, Imam Budi Utomo menjelaskan bahwa pada tahun lalu, pihaknya membuka peluang pada komunitas sastra di seluruh Indonesia untuk mendapatkan banpem dan jumlah pendaftarnya mencapai 1.018. 

“Setelah kami verifikasi dan melalui proses penjurian, yang mendapat fasilitasi sebanyak 45 komunitas sastra. Kami juga berikan apresiasi pada 34 sastrawan dan bahasawan dengan anggaran Rp7 miliar. Pada tahun ini komunitas sastra 745 yang mendaftar dan yang mendapatkan 97 komunitas dan yang mendapat apresiasi usia 40 dan 50 tahun berkarya sejumlah 151 orang. Ada kenaikan anggaran Rp20 miliar. Sementara untuk komunitas literasi dengan pendaftar 1.300 dan mendapat bantuan 340 komunitas,” kata Imam. 

Pementasan karya dalam perhelatan ini menampilkan perwakilan komunitas untuk unjuk karya, yaitu Komunitas Kampoeng Jerami (Jawa Timur), Rumah Sastra Evi Idawati (DIY), Samudra Art Production (Kep. Riau), Komunitas Rumah Sastra Arafura (Maluku), Anak Sanggar Pandawa (Kalimantan Selatan), Teater Ruang Hening (Jawa Tengah), Komunitas Sastra Papua Senja (Papua Barat), Teater Satu (Lampung), Kampung Batara (Banyuwangi), Semesta Rumah Kita (Jawa Timur), Wayang Nganjor (Banten), Komunitas Dina Ne Mangkin (Bali), TBM Ar-Rasyid (Aceh), TBG Gubug Pintar (DIY), dan Literasi Mahadaya (Bangka Belitung).

Acara dimeriahkan juga oleh kehadiran sastrawan tamu dan juga pembacaan puisi oleh Taufik Ismail, Putu Wijaya, Kyai Cepu, Landung Simatupang, Kyai Cepu, Joe Mirshal, dan Sanggar Jenaka, Beji Depok. (S-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya