Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
BADAN Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyebut Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) bisa menjadi indikator peningkatan skor literasi di Program Penilaian Pelajar Internasional atau yang dikenal dengan PISA.
"Untuk melihat tingkat kemampuan, penguasaan, atau analisis siswa, yang dapat menjadi indikator adalah nilai UKBI-nya. Semakin tinggi nilai yang didapatkan oleh siswa, maka tingkat analisisnya juga tinggi, karena salah satu untuk melihat program PISA kan bagaimana kita bisa menjadikan tradisi itu sebuah budaya," kata Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah Syarifuddin saat ditemui di Purbalingga, Jumat (29/11).
Badan Bahasa memberikan penghargaan kepada tiga sekolah di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, yakni SMA Negeri 1 Bobotsari, SMP Negeri 1 Padamara, dan SMP Negeri 1 Purbalingga yang dinilai dapat menularkan praktik baik penerapan penggunaan Bahasa Indonesia di sekolah secara nasional.
Ia menjelaskan, dalam dunia pendidikan program PISA mengkaji siswa di rentang usia 13-15 tahun dengan melihat kemampuan membaca materi-materi yang diajarkan di sekolah, dan Bahasa Indonesia tentu menjadi bahasa utama yang digunakan.
Di situlah, lanjut Syarifuddin, bahasa Indonesia hadir sebagai pembela ilmu pengetahuan, karena hampir semua pengembangan ilmu pengetahuan hingga literatur yang menjadi bahan rujukan ilmu pengetahuan siswa ditulis menggunakan Bahasa Indonesia.
"Di situlah Bahasa Indonesia terus digunakan secara beriringan, siswa kalau kemampuan analisisnya tinggi, maka tingkat kemahiran menggunakan Bahasa Indonesia juga otomatis akan tinggi," ujar dia.
Ia menyebutkan ada lima keterampilan dalam pengujian UKBI, yakni berbicara, menyimak, membaca, menulis, dan merespons kaidah.
"Kaidah-kaidah dalam Bahasa Indonesia juga menjadi patokan karena semua bahasa itu mempunyai kaidah-kaidah kebahasaan, dan itu menjadi tolak ukur atau indikator dalam uji kemahiran berbahasa Indonesia," ucapnya.
Sementara itu, salah satu siswa kelas 11 SMA Negeri 1 Bobotsari, Nadhiifa Cahya Janatisyafa (16) mengakui bahwa tes respons kaidah menjadi salah satu tes yang paling menarik dalam UKBI.
"Saya melakukan UKBI adaptif dan terdapat tiga tes utama, di antara tiga tes tersebut terdapat respons kaidah sebagai tes favorit. Di merespons kaidah, saya dapat memahami seberapa jauh saya dapat menelaah dalam Bahasa Indonesia, mengetahui kata-kata yang belum saya ketahui, sehingga saya merasa termotivasi," ujar dia.
Nadhiifa mengemukakan pentingnya meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia sebagai tonggak persatuan bangsa.
"Saya merasa untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia sangatlah penting, karena Bahasa Indonesia merupakan tonggak persatuan bangsa, dan kita dapat mempelajari bahasa daerah menggunakan sarana bahasa Indonesia," paparnya.
Menurutnya, belajar bahasa Indonesia tidak sulit karena dapat terus dilatih. "Berbahasa Indonesia tidak sulit jika kita mau belajar, dan kita sebagai orang Indonesia pasti sudah memiliki bekal karena berbahasa Indonesia dapat dilatih dengan kemampuan," katanya. (Ant/H-2)
Duta Baca dituntut untuk mampu menyesuaikan pendekatan agar lebih relevan dengan generasi saat ini.
Menurut Lestari, dibutuhkan beragam kreativitas dan kolaborasi dengan lebih banyak pihak untuk mendapatkan hasil yang signifikan dalam meningkatkan gemar membaca di kalangan masyarakat.
Kampanye ini berfokus pada literasi keuangan melalui konten Tayangan Jemput Ilmu (Ta’jil) di akun Instagram.
Literasi digital sangat diperlukan agar para generasi muda, khususnya siswa dapat menyaring serta memilah konten-konten mana yang tepat serta layak dikonsumsi.
Selama Pekan Literasi Rusun 2025, yang berlangsung dari 8 hingga 15 Februari, kawasan rusun akan dipenuhi berbagai kegiatan literasi seru yang bisa dinikmati lebih dari 5.000 jiwa penghuni.
Tahun ini, Perpusnas mengusung sejumlah program yang terangkum dalam fishbone analysis.
Upaya untuk meningkatkan kemampuan dasar akademis peserta didik harus dilakukan dengan sistem pendidikan yang berkelanjutan.
PERHIMPUNAN Pendidikan dan Guru (P2G) mengapresiasi langkah cepat Prabowo menyiapkan calon Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah yang dikabarkan akan dijabat Abdul Mu’ti.
Program makan siang gratis berpotensi membuat biaya pendidikan tambah mahal. Jika dipaksa untuk diimplementasikan, jelas akan jadi beban anggaran dan menambah utang negara.
ANGKA perolehan siswa pada berbagai survei mutu pendidikan, termasuk skor perolehan siswa yang diterima di 20 perguruan tinggi negeri (PTN) ‘papan atas’ pada 2023, masih belum memuaskan
TARGET Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 di sektor pendidikan harus direvisi karena tidak realistis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved