Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
BADAN Pengembangan dan Pembinaan Bahasa akan mencanangkan program residensi sastrawan Indonesia di luar negeri pada 2025. Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Endang Aminudin aziz mengungkapkan, residensi sastrawan di luar negeri merupakan sebuah program yang mempertemukan sastrawan yang ada di tanah air untuk bisa bermitra dengan sastrawan di luar negeri yang sudah punya nama dan reputasi baik.
“Dan mereka kami minta untuk menghasilkan karya sehingga nanti karyanya bisa bersama-sama dikaji oleh sastrawan terkemuka di negara tujuan,” kata Amin dalam acara Seminar Nasional dan Peluncuran Buku Seratus Tahun A.A Navis di Jakarta, Kamis (28/11).
Nantinya, kata dia, karya tersebut kemudian diterbitkan dalam bahasa setempat, disebarluaskan dan dibahas dalam bentuk-bentuk diskusi yang ada di negara tersebut. Amin berharap, agenda tersebut bisa memperluas cakupan pembaca karya sastra Indonesia hingga ke ruang mancanegara.
Ia pun sudah mendiskusikan program tersebut dengan Global Network Diaspora Indonesia. “Mereka menyanggupi untuk bekerja sama, memfasilitasi para sastrawan kalau ingin berhubungan dengan sastrawan yang ada di mancanegara. Oleh karena itu saya sangat mendorong para sastrawan Indonesia untuk bermitra dengan mereka,” imbuh Amin.
Ia pun berkomitmen untuk mendukung pembiayaan residensi sastrawan di luar negeri tersebut. “Saya tidak tahu akan berapa banyak sastrawan yang kemudian akan berminat menyampaikan karyanya, kemudian bermitra dengan mitranya yang ada di luar negeri,” ucap Amin.
“Namun demikian kami akan mulai membuka sosialisasi program ini pada bulan Desember yang akan datang, dan kami akan melakukan pembicaraan secara mendetail tentang mekanisme kegiatan residensi sastrawan ini, sehingga nanti program ini bisa mencapai tujuan sebagaimana yang kita harapkan,” pungkas dia. (H-3)
Program residensi sastrawan diharapkan dapat meningkatkan jumlah pembaca karya sastra Indonesia di luar negeri.
Trigatra Bangun Bahasa dirumuskan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) tidak lama setelah penetapan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009
Internasionalisasi bahasa Indonesia merupakan salah satu program prioritas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) yang sejalan dengan amanah UU Nomor 24 Tahun 2009
Filosofi ini mengandung makna bahwa adat atau aturan kehidupan sehari-hari harus sejalan dengan ajaran agama Islam, dan ajaran Islam berlandaskan pada Al-Quran (kitabullah).
FTBIN merupakan selebrasi berbahasa daerah oleh para pelajar yang telah mengikuti program revitalisasi bahasa daerah sejak tahun 2021.
Kerja sama kebahasaan kawasan serumpun kembali dipererat dalam Forum Ketua Majelis Bahasa Brunei Darussalam–Indonesia–Malaysia (MABBIM)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved