Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Pendidikan adalah hak dasar setiap anak, termasuk bagi penyandang disabilitas. Namun, masih banyak tantangan yang dihadapi dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan ramah bagi mereka.
Diperkirakan terdapat sekitar 240 juta anak penyandang disabilitas di seluruh dunia. Sama seperti anak-anak lainnya, mereka memiliki ambisi dan impian untuk masa depan. Mereka juga memerlukan pendidikan yang berkualitas untuk mengembangkan kemampuan dan mencapai potensi maksimal mereka.
Sekolah inklusif menjadi solusi untuk memastikan bahwa penyandang disabilitas dapat mengakses pendidikan yang setara, sesuai dengan kemampuan mereka.
Pendidikan inklusif dianggap sebagai "lingkungan yang paling tidak membatasi" bagi anak-anak penyandang disabilitas. Pendidikan inklusif berarti semua anak belajar bersama di kelas dan sekolah yang sama. Ini memberikan kesempatan belajar yang setara bagi kelompok yang sering dianggap berbeda, termasuk anak-anak penyandang disabilitas dan penutur bahasa minoritas.
Namun, di banyak negara, layanan pendidikan khusus justru cenderung memisahkan mereka ke dalam kelas atau sekolah khusus. Pemisahan ini mengurangi kesempatan mereka untuk berinteraksi dengan teman sebaya tanpa disabilitas dan sering kali membatasi akses mereka terhadap kurikulum yang sama dengan teman-temannya.
Konsep ini bertujuan untuk memberikan kesempatan yang sama bagi anak-anak dengan berbagai latar belakang, baik yang memiliki disabilitas fisik, mental, atau sensorik, untuk belajar bersama dengan anak-anak pada umumnya.
Pendidikan inklusif tidak hanya menyediakan akses fisik bagi penyandang disabilitas, tetapi juga memastikan adanya dukungan akademis dan sosial yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Di tingkat sekolah, guru perlu mendapatkan pelatihan, fasilitas sekolah harus ditingkatkan, dan siswa harus memiliki akses ke materi pembelajaran yang ramah bagi semua. Di tingkat masyarakat, stigma dan diskriminasi harus dihilangkan, serta masyarakat perlu diedukasi mengenai pentingnya pendidikan inklusif.
Sementara itu, di tingkat nasional, pemerintah harus menyesuaikan undang-undang dan kebijakan dengan Konvensi Hak-Hak Penyandang Disabilitas serta secara rutin mengumpulkan dan menganalisis data untuk memastikan anak-anak menerima layanan yang efektif.
Untuk mengatasi kesenjangan pendidikan bagi anak-anak penyandang disabilitas, United Nations Children's Fund (UNICEF) mendukung pemerintah dalam mengembangkan dan memantau sistem pendidikan yang inklusif. Upaya ini difokuskan pada empat aspek utama:
(Unicef/Z-11)
Program ini merekrut kalangan disabilitas menjadi afiliator tanpa modal melalui pelatihan vokasi dan pendampingan intensif penjualan online.
Hasil kajian juga menyebutkan bahwa kekerasan dalam bentuk verbal dan psikis/emosi adalah bentuk kekerasan yang paling banyak dialami oleh anak dengan disabilitas.
Media Indonesia terus memperkuat komitmennya dalam mendukung inklusifitas dan pemberdayaan penyandang disabilitas melalui penyelenggaraan Festival Setara & Berdaya 2025.
Ajang ini diikuti 335 atlet terdiri dari 128 atlet disabilitas dari 13 provinsi dan lebih dari 200 peserta umum.
Dengan tema "Voice in Color, Ability Meets Independence", pameran ini bertujuan untuk mempromosikan kesadaran dan pemahaman tentang kemampuan dan potensi penyandang disabilitas
LEMBAGA Sensor Film Republik Indonesia (LSF RI), meluncurkan laman resminya yang telah diperbarui (lsf.go.id). Kini laman resmi LSF hadir dengan deretan fitur yang lebih inklusif.
Kemampuan yang dimiliki itu dapat diasah sehingga mampu berpartisipasi dalam upaya peningkatan ekonomi di daerah, bahkan nasional.
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan pentingnya data yang memadai untuk memahami kebutuhan kelompok rentan dalam pembangunan
17,85% penyandang disabilitas berusia lebih dari 5 tahun di Indonesia tidak pernah mengenyam pendidikan formal.
MESKI semangat inklusi terus digaungkan, nyatanya hanya sebagian kecil penyandang disabilitas yang berhasil menembus dunia kerja.
PEMBERDAYAAN penyandang disabilitas perlu terus ditingkatkan untuk mendukung proses pembangunan nasional. Saat ini berbagai tantangan masih kerap dihadapi oleh penyandang disabilitas.
Isu kesehatan dan hak reproduksi bagi penyandang disabilitas, terutama perempuan, adalah isu yang fundamental namun kerap terabaikan oleh para pemangku kebijakan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved