Pentingnya Kolaborasi Lintas Sektor dalam Penanggulangan HIV/AIDS

Gemma R Zaneta
27/11/2024 15:16
Pentingnya Kolaborasi Lintas Sektor dalam Penanggulangan HIV/AIDS
Pemerintah Indonesia, melalui Kantor Staf Presiden (KSP), mendorong kolaborasi lintas sektor untuk mengatasi masalah HIV/AIDS yang masih belum tercapai targetnya.(freepik)

#Tren Kesehatan

PEMERINTAH Indonesia terus berusaha mengatasi masalah HIV/AIDS, meskipun pencapaian targetnya masih minim, khususnya pengobatan ARV dan penurunan virus. Untuk menghadapi tantangan ini, Kantor Staf Presiden (KSP) mendorong penguatan kolaborasi lintas sektor yang melibatkan lima pemangku kepentingan, yaitu pemerintah, bisnis, akademisi, komunitas, dan media.

HIV/AIDS adalah kondisi kesehatan yang serius dan perlu dipahami masyarakat. Human Immunodeficiency (HIV) adalah virus yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sedangkan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) merupakan kondisi di mana sistem kekebalan tubuh sangat lemah akibat infeksi HIV.

Dilansir dari Kantor Staf Presiden, tahun 2023 tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Brian Sri Prahastuti, mengatakan kolaborasi pentahelix penting mengingat intervensi yang dilakukan untuk pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS tidak sepenuhnya dapat bergantung dari dukungan sektor kesehatan.

Brian menyatakan setelah pembubaran Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) pada 2017, koordinasi dan sinkronisasi program menjadi kurang efektif. Kurangnya koordinasi itu berdampak pada pencapaian target penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia yang masih rendah.

Untuk mencapai target tersebut, KSP mendorong peningkatan efektivitas upaya penanggulangan HIV/AIDS dengan memperkuat koordinasi, meningkatkan kualitas layanan, memperbaiki regulasi, dan mempercepat implementasi riset dalam kebijakan. 

"Selain itu, komitmen antar sektor harus tetap dijaga. Penanggulangan HIV/AIDS memerlukan kerja keras dan kolaborasi bersama, tidak hanya sektor kesehatan," tegas Brian.

Kolaborasi dalam pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS memiliki fungsi yang penting, di antaranya:

  1. Meningkatkan mutu layanan perawatan
  2. Mendukung masyarakat dalam memberikan bantuan kepada penderita HIV/AIDS
  3. Membantu masyarakat dalam menerima keberadaan penderita HIV/AIDS
  4. Memberikan edukasi kepada penderita HIV/AIDS
  5. Membantu masyarakat dalam memperoleh akses ke fasilitas kesehatan

Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia membutuhkan kolaborasi lintas sektor yang melibatkan pemerintah, bisnis, akademisi, komunitas, dan media. Meskipun tantangannya masih besar, terutama dalam pengobatan ARV dan penurunan virus, upaya yang terkoordinasi dan komitmen bersama akan mempercepat pencapaian target. (Kemenkes/Kantor Staf Presiden/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya