Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

JF3 2025, Kolaborasi Mode dengan Inovasi dan Warisan Budaya

Nike Amelia Sari
25/7/2025 22:41
JF3 2025, Kolaborasi Mode dengan Inovasi dan Warisan Budaya
Pembukaan JF3 Fashion Festival(Dok: JF3)

FESTIVAL mode JF3 Fashion Festival sudah resmi digelar sejak Kamis (24/7) dan berlanjut hingga 27 Juli mendatang di Summarecon Mall Kelapa Gading. Kemudian, akan berlanjut lagi pada 30 Juli–2 Agustus di Summarecon Mall Serpong. Festival ini menampilkan sebanyak 45 desainer dan jenama, menghadirkan koleksi menarik dari Howard Laurent, Adrie Basuki, Sofie, Hartono Gan, Ernesto Abram, hingga Lakon Indonesia. Berbagai merek yang juga turut berpartisipasi di antaranya Metamorph by Zack, Be Spoke, Brilianto, Nes By HDK, Asha, Abbey by Ariy Arka, dan Future Loundry.

Selain karya dari desainer dan merek lokal, JF3 2025 juga menampilkan karya para desainer internasional, serta karya kolaborasi kreatif antara desainer luar dengan jenama Indonesia. Salah satunya ialah Victor Clavelly, desainer muda Prancis yang pernah berkolaborasi dengan berbagai figur global seperti Rick Owens, Katy Perry, FKA Twigs hingga Beyoncé.

Selain itu, untuk mendukung desainer dan merek dari sisi retail, Niwasana by Fashion Village kembali hadir di Summarecon Mall Kelapa Gading dari 24 Juli-3 Agustus 2025. Pagelaran ini akan menghadirkan lebih dari 50 merek terkurasi, meliputi kategori ethnic apparel (pakaian etnik), modern apparel (pakaian modern), dan perhiasan. Pagelaran fesyen yang memasuki dekade ke-3 ini mengusung tema Recrafted: A New Vision yang menjadi sebuah gerakan yang mengajak seluruh pelaku industri untuk mendefinisikan ulang warisan budaya sebagai kekuatan di masa depan.

Thresia Mareta, penasihat JF3 sekaligus pendiri LAKON Indonesia, mengungkapkan bahwa tema itu menyuarakan pesan penting bahwa fesyen tidak hanya tentang pakaian. 

“Kami percaya bahwa fashion bukan sekadar benda. Fashion mengandung arti yang sangat luas, mencakup bahasa, warisan, seni, norma, etika, dan ilmu. Esensinya terletak pada keterampilan tangan. Namun agar tradisi bisa terpelihara, ia harus terus berkembang,” ujar Thresia, seperti dilansir dari siaran pers yang diterima Media Indonesia, Jumat (25/7).

Ia menjelaskan JF3 hadir sebagai ruang kolaboratif yang mengedepankan inovasi dan perubahan, yang menjadi sebuah platform di mana semua pihak bisa bertumbuh bersama dan saling memperkuat.

"Recrafted: A New Vision bukan hanya sekadar tema. Ini adalah sebuah gerakan. Ini adalah waktunya untuk kita bergerak lebih jauh dengan derap langkah yang baru," ungkap Theresia.(M-2)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya