Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
GERAKAN bangga berkebaya harus diperluas karena merupakan bagian upaya pelestarian warisan budaya bangsa, sekaligus memperkokoh identitas perempuan Indonesia.
"Perempuan berkebaya sesungguhnya merupakan penghormatan kepada para pendahulu bangsa yang mempertahankan identitasnya dalam arus modernisasi, sekaligus berjuang untuk kesetaraan berdasarkan rasa cinta tanah air," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, saat memberi sambutan pada acara peluncuran buku berjudul Kebaya: Keagungan Yang Diwariskan di Ruang Pustakaloka, Gedung Nusantara V, Kompleks DPR RI/MPR RI/DPD RI di Senayan, Jakarta, Selasa (26/11).
Acara peluncuran buku tersebut dihadiri oleh sejumlah anggota parlemen perempuan, istri Anggota Kabinet Merah Putih, dan komunitas perempuan berkebaya di tanah air.
Menurut Lestari, kebaya merupakan warisan budaya yang terhubung dengan nasionalisme di Indonesia.
Kebaya, tambah Rerie, sapaan akrab Lestari, merupakan pakaian tradisional yang mencerminkan identitas perempuan sekaligus kekayaan budaya Indonesia.
Kebaya, jelas Rerie, merupakan cerminan identitas nasional yang berawal dari kemauan perempuan mempertahankan pemakaian batik sebagai 'identitas'. Pada akhirnya, tegas dia, kebaya menjadi simbol pergerakan perempuan.
Pada masa kolonial Belanda, tambah dia, mempertahankan dan memelihara identitas etnis merupakan bagian integral dari perjuangan dan keberlanjutan keunikan budaya.
Sejak awal abad XX, jelas Rerie, kebaya menjadi simbol persatuan dan pergerakan perempuan. Kebaya kemudian ditetapkan kembali menjadi pakaian nasional bagi perempuan pada awal pemerintahan Soekarno.
"Dengan mengenakan kebaya, perempuan mulai mengisi berbagai ruang sosial dengan isu-isu kesetaraan di masa itu," ujar Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah.
Gerakan Bangga Berkebaya yang digaungkan saat ini, tegas Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, merupakan perwujudan solidaritas dan persatuan perempuan dalam mendukung pelestarian budaya.
Pada awal 2023, tambah dia, Indonesia bersama Malaysia, Singapura, Thailand, dan Brunei Darussalam sepakat mengusulkan kebaya sebagai warisan budaya tak benda ke UNESCO.
Pengusulan itu, jelas Rerie, berdasarkan pada kesadaran akan budaya bersama dan representasi sejarah kolektif, sekaligus menjadi simbol kebanggaan perempuan sekawasan.
"Gerakan Bangga Berkebaya pun mampu meningkatkan kebanggaan nasional dan menguatkan kohesivitas perempuan ASEAN," pungkasnya. (*/Z-2)
Setiap 24 Juli, masyarakat Indonesia merayakan Hari Kebaya Nasional sebagai bentuk apresiasi terhadap warisan budaya Nusantara.
Bagi Maudy Ayunda, kebaya jenis kutu baru menjadi favoritnya karena telah menemaninya dalam berbagai momen spesial dalam hidupnya, seperti wisuda hingga di pernikahannya.
Titi Radjo sering memadupadankan kebaya kutu baru dengan celana jeans atau kain Sumba.
Film pendek tentang kebaya itu dibintangi sederet aktris ternama Indonesia yang kerap menggunakan kebaya dalam berbagai kegiatan.
Kebaya telah resmi diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO, hasil kolaborasi lima negara: Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, dan Thailand.
"Kebaya ini menggambarkan sosok perempuan Indonesia yang tangguh, berbudi luhur, santun, dan juga berani memancarkan kilaunya sendiri,"
Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat setidaknya 76% anak-anak yang tidak bersekolah disebabkan oleh faktor ekonomi.
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menyoroti lambannya implementasi Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) meski telah disahkan sejak 2022
Upaya perlindungan anak dari dampak negatif dunia maya harus menjadi perhatian semua pihak.
17,85% penyandang disabilitas berusia lebih dari 5 tahun di Indonesia tidak pernah mengenyam pendidikan formal.
WAKIL Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan butuh kehati-hatian dalam menentukan langkah yang tepat untuk menghadapi tantangan dampak gejolak ekonomi global.
DUKUNGAN penuh peningkatan kualitas sekolah vokasi untuk melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil sangat diperlukan sebagai bagian dari upaya menekan angka pengangguran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved