Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PERAYAAN Natal telah menjadi tradisi yang telah mengakar di seluruh dunia selama berabad-abad. Namun, seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, cara kita merayakan Natal pun ikut berubah. Dari belanja daring hingga kecanggihan Kecerdasan Buatan (AI), teknologi kini menjadi bagian penting dalam persiapan dan perayaan Natal.
Mari kita telusuri bagaimana kemajuan teknologi telah mengubah tradisi Natal dan apa yang mungkin terjadi di masa depan.
Pada masa lalu, tradisi Natal identik dengan sentuhan personal. Kartu ucapan Natal biasanya dibuat tangan dengan bahan-bahan alami, seperti bunga kering dan daun. Kartu ini lebih sering diberikan secara langsung dan bahkan bisa menjadi hadiah itu sendiri.
Begitu pula dengan hadiah Natal, banyak yang dibuat dengan tangan, seperti syal rajutan atau barang-barang kayu yang dipahat dengan penuh kasih. Belanja Natal di toko fisik bukanlah hal yang umum pada waktu itu, dan proses pemberian hadiah sangat intim dan penuh makna.
Saat ini, meski tradisi Natal masih dipertahankan, teknologi telah mengubah banyak aspek dari perayaan tersebut.
Berdasarkan survei terkini, 72% orang masih lebih suka menerima kartu Natal fisik, meskipun kartu elektronik dan kartu komersial kini lebih populer.
Panggilan video seperti FaceTime dan Skype juga memungkinkan keluarga yang terpisah jauh untuk tetap terhubung dan merayakan bersama.
Salah satu perubahan besar yang dibawa oleh teknologi adalah cara kita berbelanja untuk Natal. Dulu, orang harus pergi ke toko untuk membeli hadiah, namun sekarang, dengan kemajuan e-commerce, orang bisa berbelanja dari kenyamanan rumah mereka sendiri.
Belanja daring memungkinkan kita memilih hadiah dengan cepat tanpa harus berdesak-desakan di pusat perbelanjaan yang ramai. Tidak hanya itu, gadget dan perangkat teknologi kini menjadi hadiah yang paling dicari, dengan inovasi terbaru yang selalu memikat perhatian konsumen.
Melihat kemajuan teknologi yang terus berkembang, tidak ada yang bisa memprediksi dengan pasti bagaimana Natal akan terlihat di masa depan. Namun, kita bisa membayangkan beberapa kemungkinan menarik.
Dengan hadirnya teknologi seperti Realitas Virtual (VR) dan Kecerdasan Buatan (AI), ucapan selamat Natal bisa dikirim melalui perangkat VR, memberi pengalaman lebih mendalam.
Mungkin juga, di masa depan, robot akan memasak makan malam Natal, sementara pesawat nirawak (drone) akan mengantarkan hadiah langsung ke rumah.
Dalam 20 tahun mendatang, perayaan Natal kita mungkin akan sangat berbeda berkat inovasi teknologi yang terus berkembang. Namun, apa pun perubahan yang terjadi, satu hal yang pasti: teknologi akan selalu menjadi bagian penting dari cara kita merayakan Natal.
Kemajuan teknologi telah membawa perubahan besar dalam cara kita merayakan Natal.
Dari kartu elektronik hingga belanja daring, teknologi membuat perayaan semakin efisien dan terhubung.
Dengan perkembangan dunia maya yang terus berlanjut, Natal di masa depan akan semakin canggih dan mungkin tak terbayangkan saat ini.
Tapi yang terpenting, teknologi akan terus memungkinkan kita untuk merayakan momen penuh kebahagiaan ini dengan cara yang lebih mudah dan menyenangkan. (Innovation News Network/Z-1)
Transformasi digital memberikan alat untuk bekerja lebih efisien, merespons kebutuhan pelanggan, dan selaras dengan praktik terbaik global.
Pameran Emergency Disaster Reduction & Rescue Expo (EDRR) Indonesia 2025 kembali digelar di Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran.
Penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) kini tidak hanya soal kecepatan dan efisiensi, tetapi juga bagaimana teknologi ini mampu memahami manusia.
Perkuat Pasar Indonesia, Cognex Hadirkan Pusat Layanan & Demo Teknologi di Bekasi
Teknologi artificial intelligence (AI) dan cloud computing kini menjadi kekuatan utama dalam mendorong pertumbuhan bisnis digital di Indonesia.
HIFU Linear Z merupakan salah satu metode perawatan kecantikan noninvasif yang populer, menggunakan gelombang ultrasound berenergi tinggi untuk menjangkau lapisan kulit tertentu.
Jumlah pengguna e-commerce di Indonesia diprediksi akan terus mengalami pertumbuhan, dengan peningkatan 11,2% secara tahunan.
Waspadai penipuan online shop fiktif yang mencatut nama Bea Cukai. Kenali modus, ciri-ciri, dan cara melaporkannya agar terhindar dari kerugian.
YAYASAN Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mencatat di tahun 2024, terdapat setidaknya 144 pengaduan konsumen terhadap e-commerce.
Shopee resmi merilis iklan terbaru kampanye “Lebih Hemat Lebih Cepat” yang tawarkan Garansi Harga Terbaik dan layanan Besok Pasti Sampai.
DI tengah pesatnya pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang diproyeksikan bernilai lebih dari US$130 miliar pada 2025, kompetisi di industri ritel dan e-commerce semakin kompleks.
Selama 11 tahun terakhir, ShopBack telah membantu lebih dari 10 juta pengguna di Indonesia mendapatkan uang kembali dari pembelian sehari-hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved