Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Memahami Teori Evolusi Weismann, Yuk Disimak!

Nur Amalina
24/11/2024 14:28
Memahami Teori Evolusi Weismann, Yuk Disimak!
Teori Evolusi Weismann(Freepik)

AUGUST Weismann, seorang ahli biologi asal Jerman, dikenal sebagai salah satu tokoh penting yang mengubah cara kita memandang pewarisan sifat dan evolusi.

Lahir pada 17 Januari 1834 di Frankfurt am Main dan meninggal pada 5 November 1914 di Freiburg im Breisgau, Weismann membuat kontribusi besar dalam genetika dan menjadi penentang utama teori pewarisan sifat yang diperoleh.

Teori ini sebelumnya banyak dianut oleh ilmuwan, termasuk Lamarck.

Perjalanan Karier Weismann dalam Dunia Biologi

Sejak kecil, Weismann menunjukkan ketertarikan besar pada alam. Ia sering melakukan ekspedisi kecil untuk mengumpulkan serangga dan tanaman, yang menjadi cikal bakal minatnya di bidang biologi.

Weismann memulai studi kedokterannya di Universitas Göttingen pada tahun 1852. Setelah beberapa tahun menjelajahi berbagai jabatan, dari asisten kimia di Rostock hingga dokter pribadi seorang bangsawan Austria, Weismann akhirnya menemukan jalannya dalam dunia zoologi.

Pada tahun 1863, Weismann mulai mengajar zoologi di Universitas Freiburg dan mendirikan lembaga zoologi serta museum di kota tersebut.

Freiburg menjadi tempat di mana Weismann menghabiskan sisa hidupnya, melakukan penelitian dan pengajaran hingga pensiun pada tahun 1912.

Penemuan Teori Plasma Germinal: Cikal Bakal Teori DNA

Salah satu sumbangsih terbesar Weismann dalam dunia sains adalah teori plasma germinal atau teori plasma nutfah. Teori ini muncul dari pengamatannya terhadap sel kelamin pada hewan, khususnya Hydrozoa.

Weismann berpendapat bahwa ada substansi dalam sel germinal yang sangat penting bagi kelangsungan spesies dan harus dipertahankan serta diwariskan dari generasi ke generasi.

Konsep ini, meskipun belum sepenuhnya dipahami pada waktu itu, menjadi fondasi bagi pemahaman kita tentang kromosom, gen, dan DNA.

Weismann percaya bahwa zat keturunan tidak tersebar begitu saja di seluruh tubuh, melainkan terkonsentrasi di dalam plasma germinal, sebuah substansi yang diwariskan melalui sel kelamin.

Meskipun teori ini belum mencakup pengetahuan tentang kromosom atau DNA, pemikirannya dianggap sangat maju dan relevan, bahkan jika beberapa aspeknya terdengar spekulatif pada zamannya.

Melawan Doktrin Pewarisan Sifat yang Diperoleh

Selama masa penelitiannya, Weismann menghadapi teori yang sangat populer saat itu, yaitu pewarisan sifat yang diperoleh. Menurut teori ini, karakteristik yang diperoleh organisme selama hidupnya dapat diwariskan kepada keturunannya.

Sebagai contoh, jika seekor tikus kehilangan ekornya, maka keturunannya akan lahir tanpa ekor pula. Namun, Weismann menentang keras pandangan ini.

Weismann menguji kebenaran teori tersebut melalui eksperimen terkenal. Ia memotong ekor tikus dan mempelajari keturunannya selama lima generasi.

Hasil eksperimen tersebut sangat jelas: semua keturunan tikus tumbuh dengan ekor normal.

Dari sini, Weismann menyimpulkan bahwa sifat yang diperoleh selama hidup tidak dapat diwariskan, memberikan dasar ilmiah yang kuat untuk menentang teori pewarisan sifat yang diperoleh.

Kontribusi Lain: Konsep Mutasi Nuklir dan Kromosom

Weismann juga memperkenalkan konsep mutasi nuklir, yang kemudian terbukti benar melalui penelitian lebih lanjut.

Ia mengamati bahwa materi keturunan dari kedua orang tua bercampur dalam sel telur yang dibuahi, namun ada mekanisme pembelahan sel yang membatasi jumlah materi keturunan yang diterima oleh keturunan.

Ia meramalkan bahwa setiap sel anak menerima setengah dari plasma germinal yang terdapat pada sel induknya.

Penelitian lebih lanjut tentang sel dan kromosom membuktikan kebenaran prediksi ini, yang akhirnya mengarah pada penemuan bahwa plasma germinal tersebut terdapat dalam struktur yang kemudian dikenal sebagai kromosom

August Weismann adalah pionir dalam bidang genetika yang memberikan kontribusi penting terhadap pemahaman kita tentang pewarisan sifat.

Melalui eksperimen dan teorinya, Weismann membuktikan bahwa sifat yang diperoleh selama hidup tidak dapat diwariskan dan mengungkapkan konsep yang akhirnya mengarah pada penemuan kromosom dan DNA.

Pemikirannya tetap relevan dan mendalam, memberikan dasar bagi perkembangan ilmu genetika modern. (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya