Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
KANKER otak adalah penyakit akibat adanya tumor di otak. Kondisi tersebut merupakan kondisi yang harus segera mendapatkan penanganan dokter. Jangan abaikan gejala kanker otak yang muncul, khususnya di bagian kepala, karena terlambat mengetahui membuat persentase penyembuhan kanker otak menjadi semakin rendah.
Gejala kanker otak bisa berbeda-beda pada setiap orang. Tergantung dari ukuran, lokasi, dan kecepatan pertumbuhannya. Biasanya pada stadium awal gejala yang muncul masih samar sehingga sering disepelekan bahkan diabaikan.
Gejala kanker otak yang paling umum adalah sakit kepala terus-menerus. Selain itu, juga muncul rasa mual atau muntah yang datang secara terus menerus.
Hingga saat ini, kanker otak adalah salah satu jenis kanker yang sulit untuk disembuhkan. Upaya penyembuhan lewat pembedahan bisa dilakukan pada kondisi tertentu, tetapi dengan risiko yang sangat tinggi.
1. Sakit kepala yang terus-menerus, terutama di pagi hari
2. Kesulitan berbicara
3. Mual dan muntah tanpa alasan yang jelas
4. Kesulitan konsentrasi
5. Gangguan penglihatan, seperti penglihatan kabur atau ganda
6. Kesulitan untuk berjalan
7. Mati rasa atau otot melemah di beberapa bagian tubuh
8. Keseimbangan tubuh menurun
9. Kejang atau sentakan pada tangan, lengan, kaki, atau seluruh tubuh
10. Sering merasa lelah tanpa alasan yang jelas
Beberapa gejala di atas memang bisa disebabkan oleh berbagai masalah lain pada tubuh. Namun, sebaiknya tetap waspada jika mengalaminya, terutama ketika gejala yang muncul tidak hanya satu, melainkan beberapa gejala sekaligus dalam waktu berdekatan.
Sama halnya dengan mayoritas jenis kanker lain, faktor utama penyebab kanker otak belum bisa diketahui sepenuhnya. Namun, beberapa penelitian menyebutkan bahwa penyebab utama kanker otak adalah adanya perubahan DNA pada sel otak normal hingga berubah menjadi sel tumor. Perubahan DNA itu bisa terjadi dengan sendirinya atau karena ada faktor genetik.
Ada dua tipe kanker otak, yakni kanker otak tipe primer dan sekunder. Pada tipe kanker otak primer, perubahan tersebut dapat terjadi pada sel otak mana pun, seperti sel glial dan lainnya. Sementara pada tipe sekunder, perubahan itu umumnya terjadi pada sel di organ tubuh lain yang kemudian menyebar ke otak.
Meski penyebab utamanya belum diketahui, ada beberapa hak yang merupakan faktor risiko kanker otak. Berikut ini di antaranya:
1. Usia lanjut
2. Pernah terpapar radiasi
3. Paparan bahan kimia
4. Kelainan genetik
5. Sistem imun yang lemah
Saat mengeluhkan gejala kanker otak, dokter akan mengarahkan pasien untuk melakukan beberapa pemeriksaan lebih lanjut berikut ini:
1. CT Scan untuk melihat gambaran detail dari otak pasien
2. MRI, pemeriksaan dengan kekuatan magnet untuk mendapatkan gambaran otak secara detail
3. PET Scan, pemeriksaan dengan menyuntikkan larutan radioaktif untuk menemukan keberadaan sel kanker.
4. Biopsi, pemeriksaan dengan mengambil sampel jaringan tumor di otak untuk dites di laboratorium
(Z-9)
Peluang kesembuhan dan harapan hidup penderita kanker otak sebenarnya berbeda-beda. Hal itu dipengaruhi oleh tipe tumor, letak tumor, umur penderita, dan faktor-faktor lainnya.
Terapi baru untuk glioblastoma, jenis kanker otak paling agresif, menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam memperpanjang usia pasien sekaligus mempersingkat waktu perawatan.
Tumor otak ini diklasifikasikan berdasarkan seberapa cepat tumbuh dan kemungkinan kambuh setelah pengobatan.
Sebuah perangkat inovatif berbasis graphene yang dapat mendeteksi sel kanker otak berdasarkan emisi listriknya akan menjalani uji klinis pertama di dunia.
Tinjauan terbaru yang ditugaskan WHO menemukan tidak ada bukti yang menghubungkan penggunaan ponsel dengan peningkatan risiko kanker otak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved