Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pengaruh Paparan Cahaya Biru terhadap Perkembangan Anak, Apa Dampaknya?

Siti Haerani
21/11/2024 13:46
Pengaruh Paparan Cahaya Biru terhadap Perkembangan Anak, Apa Dampaknya?
Pengaruh cahaya biru bagi perkembangan anak(Freepik)

PAPARAN cahaya biru dari perangkat elektronik seperti smartphone, tablet, laptop, dan televisi kini menjadi perhatian utama dalam bidang kesehatan, khususnya terkait perkembangan anak.

Cahaya biru adalah gelombang cahaya dengan panjang 415–455 nm yang termasuk dalam kategori cahaya tampak berenergi tinggi.

Apa Itu Cahaya Biru?

Cahaya biru dapat ditemukan secara alami dari sinar matahari, namun teknologi modern telah meningkatkan paparan melalui perangkat digital.

Terlepas dari manfaatnya untuk meningkatkan kewaspadaan dan membantu siklus tidur-bangun, paparan yang berlebihan, terutama pada malam hari, dapat menimbulkan dampak negatif, khususnya bagi anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.

Artikel ini membahas pengaruh paparan cahaya biru terhadap perkembangan fisik anak, terutama hubungannya dengan pubertas dini, serta langkah-langkah pencegahannya.

Dampak Cahaya Biru pada Perkembangan Fisik

Cahaya biru, khususnya yang diterima di malam hari, berpotensi mengganggu ritme sirkadian tubuh. Ritme ini sangat penting dalam mengatur produksi hormon melatonin, yaitu hormon yang membantu tubuh untuk tidur. Ketika melatonin terganggu, berbagai fungsi tubuh, termasuk keseimbangan hormon pertumbuhan dan hormon reproduksi, juga ikut terpengaruh.

Efek Utama Cahaya Biru pada Anak:

  1. Gangguan Tidur: Anak yang terpapar cahaya biru sebelum tidur cenderung mengalami kesulitan tidur, yang berdampak pada kualitas istirahat.
  2. Gangguan Hormon: Kurangnya melatonin memengaruhi hormon yang mengatur pertumbuhan, perkembangan, dan pubertas.

Cahaya Biru dan Pubertas Dini

Pubertas dini ditandai dengan perubahan tubuh yang lebih cepat dari usia rata-rata.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan cahaya biru di malam hari memengaruhi hipotalamus dan kelenjar pituitari, yang mengatur produksi hormon terkait pubertas.

Mekanisme yang Mempercepat Pubertas Dini:

  • Penurunan Produksi Melatonin: Melatonin berfungsi sebagai pengatur siklus tidur dan hormon seks. Penurunan produksi hormon ini dapat mempercepat munculnya tanda-tanda pubertas.
  • Ketidakseimbangan Hormon Seks: Ketidakseimbangan ini bisa memicu perubahan tubuh lebih cepat pada anak-anak, seperti pertumbuhan payudara pada perempuan atau pembesaran testis pada laki-laki.

Selain itu, cahaya biru juga dikaitkan dengan risiko kesehatan lainnya seperti:

  • Kesehatan Mata: Kelelahan, kekeringan, dan iritasi mata.
  • Kerusakan Kulit: Paparan berlebih dapat mempercepat penuaan dini pada kulit.

Langkah Pencegahan Dampak Cahaya Biru

Untuk melindungi anak dari efek buruk paparan cahaya biru, orang tua dapat menerapkan beberapa langkah berikut:

1. Kurangi Waktu Layar

  • Batasi penggunaan perangkat elektronik, terutama pada malam hari.
  • Hindari penggunaan gawai 1–2 jam sebelum tidur.

2. Gunakan Filter Cahaya Biru

  • Pasang pelindung layar atau gunakan mode “filter cahaya biru” pada perangkat elektronik.

3. Terapkan Rutinitas Tidur yang Baik

  • Buat jadwal tidur yang konsisten.
  • Pastikan anak tidur dalam ruangan yang gelap untuk mendukung produksi melatonin secara alami.

4. Lindungi Mata dan Kulit

  • Gunakan kacamata anti-cahaya biru untuk anak yang sering menggunakan perangkat elektronik.
  • Oleskan tabir surya untuk melindungi kulit dari efek buruk cahaya.

Paparan cahaya biru dari perangkat elektronik dapat memberikan dampak signifikan terhadap perkembangan fisik anak, termasuk mempercepat pubertas dini.

Untuk itu, orang tua perlu mengambil langkah-langkah pencegahan agar dampak negatif ini dapat diminimalkan.

Dengan membatasi waktu layar, menggunakan pelindung cahaya biru, dan menciptakan rutinitas tidur yang sehat, anak-anak dapat terhindar dari risiko ini.

Sumber:

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya