Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MENTERI Pendidikan Dasar dan menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti berharap program makan siang gratis pemerintah menjadi wadah pendidikan karakter, selain meningkatkan asupan gizi bagi para siswa di Indonesia.
Hal ini disampaikan Mu'ti dalam pembukaan Milad Muhammadiyah ke-112 di Sidoarjo yang disertai dengan pemberian secara simbolis 172 ribu porsi makan siang sehat dan bergizi gratis untuk seluruh siswa Muhammadiyah baik dari jenjang PAUD hingga SMA di Jawa Timur.
"Kami berharap program makan siang gratis ini tidak hanya sebagai peningkatan gizi bagi siswa melainkan juga bisa menjadi pendidikan karakter," ujar Mu'ti di Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (16/11)
Mendikdasmen menjelaskan bahwa dari program makan gratis yang sudah ia kunjungi, ada banyak hal yang bisa dipelajari siswa terutama tentang kedisiplinan dan toleransi.
Mu'ti menjelaskan dalam program makan siang bergizi gratis yang dilakukan secara prasmanan (siswa mengambil makanan sendiri), maka siswa dapat belajar untuk antre ketika mengambil makanan yang merupakan contoh dalam hal kedisiplinan.
Selain itu siswa juga bisa belajar untuk toleransi terhadap siswa lain untuk tidak mengambil makanan secara berlebih serta meningkatkan kepedulian terhadap sesama.
Mu'ti juga menjelaskan dalam beberapa contoh, siswa bisa belajar tentang kemandirian dan tanggung jawab dengan mencuci sendiri peralatan makan agar bisa digunakan kembali keesokan harinya. "Tujuannya agar kita mencetak generasi muda yang berkarakter disiplin, toleran dan mandiri serta penuh tanggung jawab," ujar Mu'ti.
Selain itu dia juga menjelaskan Kemendikdasmen sedang mendalami program Tujuh Kebiasaan Anak Hebat yang akan diluncurkan pada awal 2025. Program tersebut berpusat pada kebiasaan sehari-hari yakni bangun pagi, beribadah, berolahraga, gemar belajar, makan makanan sehat dan bergizi, bermasyarakat, serta tidur cepat.
"Program ini sebagai langkah kami untuk menanamkan karakter baik bagi anak bangsa serta membangun komunikasi yang baik antara siswa, orang tua, serta sekolah dalam pengawasan di kehidupan sehari-hari," ujar Mu'ti.
Mendikdasmen membuka acara Milad Muhammadiyah ke-112 di SMA Muhammadiyah 1 Taman, Sidoarjo, yang diselenggarakan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur sebagai kick-off dari rangkaian peringatan hari ulang tahun PP Muhammadiyah.
Dalam kegiatan ini Mendasdikmen bersama PWM Jawa Timur membagikan 172 ribu makan siang sehat dan bergizi gratis kepada seluruh siswa yang terdaftar di 1.039 sekolah Muhammadiyah dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA), serta 1.731 Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Aisyiyah di seluruh Jawa Timur. (Ant/H-2)
Abdul Mu'ti akan mendengarkan terlebih dahulu masukan dan aspirasi dari masyarakat terkait kelebihan dan kekurangan tiga kebijakan tersebut sejauh ini.
Menurut Mu'ti, ibunyalah yang berjasa menghantarkan perjalanan hidup dan cita citanya hingga saat ini seperti kini.
PGRI menyatakan siap berkolaborasi, bermitra untuk membantu pemerintah dalam peningkatan kualitas pendidikan nasional.
Bangga menggunakan bahasa Indonesia berarti menjaga identitas nasional di tengah globalisasi.
Menurut Mu'ti, Nahdatul Ulama adalah salah satu dari organisasi Islam yang memiliki banyak lembaga pendidikan.
Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan layanan pendidikan untuk semua lapisan masyarakat dan mendukung program wajib belajar 13 tahun.
Perempuan harus mengambil peran dalam inovasi untuk kemajuan bangsa dan masa depan dengan berperan pada pendidikan profesi.
Mulai tahun 2025, akan diberlakukan pengelolaan kinerja guru, kepala sekolah, dan pengawas yang lebih simpel, tidak ribet, dan tidak perlu ribut.
Jajaran guru perlu menguatkan pendidikan karakter agar siswa kuat menghadapi ancaman bahaya narkotika, judi online, pornografi, bullying dan lain lain.
Kegiatan ini sejalan dengan salah satu program prioritas Kemendikdasmen, yaitu Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial atau Koding dan KA.
Mereka adalah Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti; Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Satryo Soemantri Brodjonegoro; dan Menteri Kebudayaan, Fadli Zon.
Unifah yang juga Guru Besar UNJ ini mengusulkan evaluasi kurikulum diperlukan menyeluruh untuk memperbaiki kekurangan tanpa harus mengganti substansi kurikulum.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved