Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ini Durasi Olahraga yang Tepat Bagi Tubuh Anda

Basuki Eka Purnama
14/11/2024 09:13
Ini Durasi Olahraga yang Tepat Bagi Tubuh Anda
Ilustrasi(Freepik)

DOKTER spesialis kedokteran olahraga Rumah Sakit Pondok Indah-Bintaro Antonius Andi Kurniawan memberikan rekomendasi terkait durasi berolahraga yang tepat bagi tubuh sesuai dengan jenisnya.

"Sebenarnya kalau kita bicara rekomendasi olahraga yang tepat, itu ada tiga jenis dan waktunya beda-beda, kata Andi , dikutip Kamis (14/11).

Andi menuturkan, idealnya, porsi olahraga disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu. Namun, manfaat olahraga akan lebih baik bila dilakukan selama 30 menit sebanyak lima kali dalam seminggu.

Waktu tersebut pun kemudian dibedakan lagi sesuai dengan jenis olahraga yang terbagi menjadi tiga yakni olahraga kardio, latihan otot (strength training), dan latihan fleksibilitas.

Pada jenis olahraga kardio, direkomendasikan untuk dilakukan selama 30 menit. Jenisnya pun bisa berupa bermain treadmill, bersepeda, berjalan kaki, jalan cepat, dan jogging.

Kemudian, pada strength training direkomendasikan untuk dilakukan sebanyak dua sampai tiga kali dalam seminggu. Adapun jenisnya seperti
push up, sit up, pull up, hingga squat.

"Perlu diingat bahwa latihan otot itu penting supaya massa otot kita tidak berkurang di masa lansia," ucap Andi.

Pada latihan fleksibilitas seperti gerakan split atau sikap kobra, dapat dilakukan rutin setiap hari.

Andi mengatakan meski durasi tiap jenis olahraga berbeda-beda, masyarakat tetap dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan bersih agar imunitas tubuh tetap terjaga. Misalnya buah-buahan, sayur atau makanan yang mengandung protein.

Dalam kesempatan itu, Andi turut menyoroti adanya kalangan yang berolahraga hanya untuk sekadar mengikuti tren, pamer di media sosial maupun FOMO (fear of missing out) semata. Terlebih sampai menggunakan joki lari untuk mengikuti acara lari.

Ia mengingatkan adanya kesalahan dalam olahraga dapat membahayakan nyawa seseorang. Misalnya, terkena serangan panas (heatstroke) saat mengikuti lari maraton akibat dehidrasi.

Maka dari itu, ia menyarankan kepada masyarakat agar fokus pada tujuan dari olahraga yakni menjaga kebugaran tubuh dan memiliki usia harapan hidup yang panjang. 

Sementara, pada pemerintah, ia mengharapkan supaya edukasi dan literasi terkait olahraga lebih ditingkatkan di masa depan. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya