Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
GURU Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. Tjandra Yoga Aditama mengatakan Dinas Kesehatan DKI Jakarta harus meningkatkan penyuluhan masyarakat tentang penyakit menular saat musim hujan, salah satunya demam berdarah dengue (DBD).
Hal ini, menurut dia, untuk mengantisipasi munculnya kasus baru penyakit-penyakit menular seiring masuknya musim hujan.
"Untuk Dinas Kesehatan Jakarta, meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat tentang DBD dan berbagai penyakit lainnya," kata Tjandra seperti dikutip dari Antara, Minggu (10/11).
Saat musim hujan, terang dia, biasanya akan terjadi peningkatan tempat perindukan nyamuk aedes aegypti, yaitu nyamuk penular penyakit demam dengue.
Tumpukan sampah seperti kaleng bekas, ban bekas serta tempat-tempat tertentu terisi air dan terjadi genangan untuk beberapa waktu akhirnya menjadi tempat berkembang biak nyamuk sebagai penular penyakit.
Oleh karena itu, masyarakat harus diingatkan kembali tentang gerakan 3M yaitu mengubur kaleng-kaleng bekas, menguras tempat penampungan air
secara teratur dan menutup tempat penyimpanan air dengan rapat.
Selain DBD, penyakit menular yang berpotensi muncul yakni diare. Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan kebersihan individu. Apabila banjir, kata Tjandra, sumber-sumber air minum masyarakat dari sumur dangkal banyak ikut tercemar.
"Di samping itu, saat banjir ada kemungkinan akan terjadi pengungsian dengan fasilitas dan sarana lokasi pengungsian serba terbatas termasuk ketersediaan air bersih," ujar Direktur Penyakit Menular WHO Kantor Regional Asia Tenggara 2018-2020 itu.
Penyakit lainnya juga dapat muncul saat hujan, yakni leptospirosis. Penyakit ini disebabkan bakteri leptospira dan ditularkan melalui kotoran dan air kencing tikus.
Pada musim hujan terutama saat terjadi banjir, tikus-tikus yang tinggal di liang-liang tanah akan ikut keluar menyelamatkan diri. Tikus tersebut dapat berkeliaran di sekitar manusia dan kotoran serta air kencingnya akan bercampur dengan air banjir tersebut.
"Seseorang yang mempunyai luka, kemudian bermain atau terendam air banjir yang sudah tercampur dengan kotoran atau kencing tikus yang mengandung bakteri lepstopira, maka orang tersebut berpotensi dapat terinfeksi dan akan menjadi jatuh sakit," ucap dia.
Dia juga mengingatkan potensi peningkatan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di musim hujan, lalu penyakit kulit baik berupa infeksi, alergi atau bentuk lain serta penyakit terkait saluran cerna lain semisal demam tifoid.
Untukmengantisipasi munculnya kasus baru penyakit menular tersebut, selain penyuluhan, kata Tjandra, Dinas Kesehatan (Dinkes) juga harus mengidentifikasi daerah-daerah di Jakarta yang rentan terhadap peningkatan berbagai penyakit menular di musim hujan.
Setiap Puskesmas kelurahan di Jakarta, ujarnya, harus mengidentifikasi kelompok masyarakat rentan di daerahnya masing-masing, termasuk lansia.
Selain itu, Dinkes harus siap memobilisasi kader-kader kesehatan di tiap kelurahan dan RW serta memastikan pelayanan kesehatan Jakarta siap dan dapat memberi pelayanan kesehatan pada warga, dengan tiga kaidah utama yakni bermutu, cepat tanggap lalu ramah dan manusiawi.
"Perlu juga diantisipasi perburukan penyakit kronik yang mungkin memang sudah diderita. Hal ini terjadi karena penurunan daya tahan tubuh akibat musim hujan berkepanjangan, apalagi bila banjir terjadi sampai berhari-hari," tukasnya. (Ant/H-3)
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Sejumlah faktor turut memperparah penyebaran penyakit DBD yakni tingginya mobilitas penduduk, perubahan iklim, dan urbanisasi.
DOKTER spesialis penyakit dalam dr. Dirga Sakti Rambe menyebut terdapat penjelasan mengapa kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia sulit sekali dihentikan.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) melaporkan hingga 2 Juni 2025 terdapat 277 kasus kematian akibat DBD dari 63.014 kasus incidence rate dari berbagai daerah.
Hari Kesadaran Kekerasan terhadap Lansia Sedunia diperingati WEAAD pertama kali diperingati pada 15 Juni 2006 dan diakui oleh PBB.
Jika jus jambu sudah terbukti secara ilmiah menaikkan trombosit, terapi dengue sudah sejak lama akan menggunakan jus ini.
Penyakit leptospirosis disebabkan oleh bakteri leptospira, yang tersebar melalui urine tikus dan dapat masuk ke tubuh manusia melalui luka atau selaput lendir.
Banjir yang melanda Jakarta telah surut, tetapi ancaman penyakit masih mengintai.
SELAIN penanganan banjir di Jabodetabek yang perlu dikebut. Pemerintah dan masyarakat juga perlu memperhatikan pencegahan berbagai penyakit yang berpotensi muncul saat banjir terjadi.
Kondisi cuaca yang berubah-ubah memicu berbagai gangguan kesehatan penting untuk mengetahui penyakit yang sering muncul di musim pancaroba dan langkah pencegahannya.
Leptospirosis merupakan salah satu penyakit penyerta banjir yang jarang diketahui oleh masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved