Headline

Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.

Waspada Penyakit Leptospirosis, Begini Gejala dan Cara Mencegahnya

Abi Rama
11/8/2025 17:45
Waspada Penyakit Leptospirosis, Begini Gejala dan Cara Mencegahnya
Ilustrasi, penyakit Leptospirosis(Freepik)

LEPTOSPIROSIS adalah infeksi yang berasal dari bakteri Leptospira, yang menyebar melalui kontak dengan urine atau darah hewan yang terinfeksi seperti tikus, sapi, anjing, dan babi.

Penyebaran leptospirosis di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) belakangan ini mendapat perhatian khusus.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, per Juli 2025 tercatat sebanyak 282 kasus leptospirosis.

Penyebarannya terjadi di beberapa kabupaten seperti Kabupaten Bantul (165 kasus), Kabupaten Sleman (53 kasus), Kabupaten Kulonprogo (32 kasus), Kota Yogyakarta (21 kasus), dan Kabupaten Gunungkidul (11 kasus).

Hal yang ini kemudian menyita perhatian dari Dosen Fakultas Kedokteran Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, dr. Henny Cloridina. Ia memberikan tips kepada masyarakat untuk mencegah penyakit leptospirosis ini, serta bagaimana penanganannya jika telah terinfeksi.

Dokter yang akrab dengan sebutan Dina tersebut menjelaskan jika penyakit leprospirosis atau “kencing tikus” ini adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira sp sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya. Bakteri ini menyebar melalui beberapa hewan perantara.

“Tikus adalah reservoir utama penyakit ini dan bakteri Leptospira sp. disimpan dalam tubulus ginjal tikus dan dikeluarkan melalui urin,” ujar Dina seperti yang dikutip dari laman unisayogya.

Dina menyebut jika setidaknya ada 4 faktor yang mempengaruhi penyebaran dari bakteri Leptospira ini. Diantaranya:

  • Faktor lingkungan, seperti curah hujan, tingkat sanitasi atau kebersihan lingkungan, serta seberapa banyak populasi tikus pada suatu tempat.
  • Faktor individu, seperti daya tahan tubuh dan luka.
  • Faktor sosial ekonomi, hal ini termasuk lingkungan yang kumuh dan kurangnya edukasi mengenai penyakit ini.
  • Faktor perilaku, seperti pola hidup yang cenderung jorok.

Cara Mencegah Penyakit Leptospirosis

Dina memberikan beberapa tips kepada masyarakat untuk mencegah penyakit leptospirosis. 

Pertama, menjaga kebersihan lingkungan dengan rutin membersihkan sampah, menghindari penumpukan barang bekas, serta memastikan saluran air tidak tersumbat agar tidak terjadi genangan. 

Kedua, menjaga kebersihan pribadi dengan sering mencuci tangan menggunakan sabun, memakai alat pelindung diri jika diperlukan, dan menghindari bermain di air yang tergenang.

Ketiga, mengendalikan populasi tikus dengan menutup makanan di atas meja dan memasang perangkap tikus. 

Keempat, mengenali tanda-tanda leptospirosis supaya masyarakat bisa lebih waspada dan segera mengambil langkah yang tepat apabila gejala memburuk.

Jika Telah Terlanjur Terjangkit Penyakit Ini

Dina mengatakan bahwa bila demam akibat leptospirosis tidak turun meski sudah minum obat dalam tiga hari, sebaiknya langsung ke dokter untuk pemeriksaan. Selain itu, penting untuk tetap minum banyak air putih agar tidak dehidrasi. Selain itu, istirahat yang cukup juga bisa menjadi obat dari penyakit ini. 

“Minum obat sesuai anjuran dokter. Cek lab sesuai anjuran dokter. Kenali tanda bahaya Leptospirosis, seperti kulit dan mukosa tubuh kuning, volume urin sedikit/kencing kurang dari 5 kali per hari, nyeri otot hebat di betis/punggung,” ujar Dina.

Gejala yang Terjadi Jika Terjangkit

Dina mengungkapkan bahwa gejala leptospirosis sangat bervariasi dan kerap menyerupai penyakit infeksi lain seperti demam berdarah, malaria, serta demam akut. Leptospirosis ditandai dengan pola biphasic, di mana gejala muncul lalu hilang sehingga pasien terlihat sehat dalam sementara waktu. 

Gejala yang umum dirasakan antara lain menggigil, batuk, diare, sakit kepala mendadak, demam tinggi, nyeri otot terutama di area betis, dan berkurangnya nafsu makan.

“Nyeri otot hebat di bagian betis ini sering menjadi pertanda yang jelas dari kondisi terinfeksi Leptospira. Kondisi icterus atau mukosa tubuh (kulit, mata) terlihat kuning, merupakan kondisi yang menandakan Leptospirosis berat,” jelas Dina.

Sumber: unisayogya.ac.id, Alodokter.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi
Berita Lainnya