Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MENTERI Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengungkapkan cita-citanya saat kecil. Cita-cita itu terkesan aneh, namun ternyata memiliki makna yang dalam.
Mu'ti menceritakan hal itu dalam acara Silaturahim dengan 35 Pemimpin Redaksi dan perwakilan media massa yang hadir di salah satu restoran di Jakarta, Selasa, 5 November 2024. Dalam silaturahim yang berlangsung hangat dan penuh canda tersebut Mu'ti mengatakan, cita-cita masa kecilnya itu terungkap ketika ia menjawab pertanyaan sorang siswa saat kunjungan kerjanya di Palembang, Sumatra Selatan, beberapa waktu lalu.
"Waktu itu ada siswa yang bertanya, apa cita-cita saya waktu kecil? Saya jawab cita-cita saya itu ingin jadi genting kaca," kata Mu'ti.
Cita-cita itu berbeda dengan cita-cita yang lazim disampaikan anak-anak seusia Mu'ti kala itu. Namun Mu'ti pun menjelaskan makna di balik cita-cita 'aneh'-nya itu.
"Jadi kenapa saya ingin jadi genting kaca. Itu karena waktu itu di kampung saya belum ada listrik. Maka, di atap rumah kami itu ada dua buah genting kaca yang dipasang di antara genting lainnya. Tujuannya biar ada cahaya dari matahari atau bulan masuk. Jadi genting kaca itu setiap hari menjadi jalan bagi masuknya sinar matahari yang bisa menerangi seisi rumah. Jadi saya menjawab, Pak Menteri mau jadi orang bermanfaat, menerangi semuanya seperti genting kaca itu," tutur pria kelahiran Kudus, Jawa Tengah, ini.
Sebelumnya, menteri kelahiran 2 September 1968 ini melakukan kunjungan kerja ke sejumlah sekolah di Palembang, Sumatra Selatan. Di antaranya ke TK Angkasa Sri Mulyono Herlambang, SD Negeri 59 Kota Palembang, dan SMK Muhammadiyah 3 Palembang.
Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan layanan pendidikan untuk semua lapisan masyarakat dan mendukung program wajib belajar 13 tahun.
Mu'ti menjelaskan, Palembang dipilih sebagai lokasi pertama kunjungan kerja karena kekayaan sejarahnya. “Sumatra Selatan, khususnya Palembang, adalah salah satu pusat peradaban dunia. Kejayaan indonesia dimulai dari Kerajaan Sriwijaya. Daerah ini menjadi pusat interaksi dan pengembangan budaya Indonesia yang berperan membentuk jati diri bangsa kita," kata Mu'ti
Dengan kunjungan ini, Mu’ti berharap upaya Kemendikdasmen dalam meningkatkan kualitas pendidikan dapat semakin optimal. Kemendikdasmen berkomitmen untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak Indonesia melalui program-program inovatif dan kolaborasi dengan berbagai pihak, agar pendidikan berkualitas dapat diakses oleh seluruh anak di Indonesia, menuju tercapainya Generasi Emas 2045. (H-2)
WAKIL Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq mengatakan, kampus yang berkemajuan ialah kampus yang mampu memberikan dampak bagi masyarakat lokal.
Melalui visi Pendidikan Bermutu untuk Semua, Kemendikdasmen berkomitmen terus meningkatkan layanan pendidikan.
Untuk memastikan keterjangkauan, sekolah juga menyediakan layanan informasi dan bantuan teknis, terutama bagi pendaftar yang tidak memiliki akses internet
Kemendikdasmen mempersiapkan para guru untuk menjadi calon kepala sekolah melalui program baru yakni Program Kepemimpinan Sekolah.
SALAH satu program prioritas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) ialah Wajib Belajar 13 Tahun.
Kemendikdasmen melalui Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Baitut Thalibin (MBT) untuk kali pertama pada tahun ini melaksanakan ibadah kurban.
Milad ke-94 Nasyiatul Aisyiyah dan Tabligh Akbar berlangsung di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Sabtu (31/5/2025).
MENTERI Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengaku belum diajak diskusi, terkait keputusan memasukkan siswa bermasalah ke barak TNI.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyoroti manfaat besar sekaligus tantangan yang menyertai pemanfaatan teknologi AI dalam proses belajar mengajar.
MENTERI Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyebut peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) bukanlah sekadar seremonial tahunan.
MENTERI Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menanggapi perihal larangan wisuda sekolah di tingkat TK, SD, SMP, hingga SMA/SMK.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved