Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Universitas Airlangga Berkolaborasi dengan RS Ngoerah Beri Edukasi Soal Kemoterapi

Basuki Eka Purnama
24/10/2024 12:08
Universitas Airlangga Berkolaborasi dengan RS Ngoerah Beri Edukasi Soal Kemoterapi
Penyuluhan mengenai kemoterapi yang diadakan Universitas Airlangga bersama RSUP Prof Dr. I.G.N.G Ngoerah(MI/HO)

FAKULTAS Farmasi Universitas Airlangga bersama dengan Rumah Sakit Universitas Airlangga berkolaborasi dengan tim RSUP Prof Dr. I.G.N.G Ngoerah memberikan edukasi kepada para penderita kanker

Kegiatan yang dipimpin Dinda Monika Nusantara Ratriitu merupakan bagian dari kegiatan pengabdian masyarakat rutin yang ditujukan kepada seluruh pasien kanker yang mendapatkan perawatan kemoterapi di RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah, Sanglah, Denpasar.

Dosen Fakultas Farmasi Universitas Airlangga dalam rangka mendukung SDGs 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera), membuat kegiatan penyuluhan tentang kemoterapi pada pasien kanker. 

Penyuluhan tersebut dilaksanakan di RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah Sanglah, Denpasar, Bali pada Senin (21/10) hingga Minggu (27/10). Penyuluhan ini  diberikan pada kepada kurang lebih 150 pasien kanker.

Kemoterapi adalah salah satu metode pengobatan yang umum digunakan dalam penanganan kanker. Obat ini bertujuan untuk membunuh atau memperlambat sel kanker. 

Namun, banyak pasien yang mengalami kendala pada saat masa pemberian kemoterapi. 

Dinda mengatakan, “Salah satu faktor penyebab terjadinya permasalahan obat adalah kurangnya pengetahuan pasien akan obat yang didapatkan, sehingga pemberian informasi dan edukasi oleh apoteker pada pasien dapat menjadi salah satu rekomendasi tindak lanjut farmasi klinik dalam penyelesaian maupun pencegahan permasalahan obat”.

Edukasi mengenai kemoterapi sangat penting bagi pasien dan keluarganya, agar pemahaman akan proses, efek samping, serta dukungan yang diperlukan selama perawatan ini dapat dipersiapkan dengan matang oleh kedua pihak. 

“Pemahaman yang baik mengenai hal–hal ini, akan memudahkan pasien dan keluarga pasien melewati proses pengobatan kanker. Selanjutnya pasien akan merasa lebih siap dan berdaya dan meningkatkan kualitas hidup mereka selama perawatan,” ujar Dinda.

Selain itu, dari edukasi yang dilakukan juga akan menyebabkan pasien dapat berobat lebih teratur. 

“Sebagian besar pasien yang menjalani kemoterapi mengalami keluhan efek samping, maka dari itu pasien perlu diberi edukasi mengenai pengelolaan atau penanganan efek samping. Hal ini nantinya bertujuan agar pasien tetap bersedia mengikuti seluruh siklus pengobatan kemoterapi,” tandas Dinda.

“Dalam program pengabdian masyarakat ini, kami berkolaborasi menggabungkan beberapa ide dari apoteker yang berpraktik di Rumah Sakit. Sehingga materi yang disampaikan dapat bermanfaat bagi banyak pasien. Nantinya paparan pengetahuan pada pasien secara langsung ini juga menunjang ketercapaian tujuan pengobatan kemoterapi dapat,” lanjutnya, saat ditanya alasan melibatkan beberapa pihak pada aktivitas ini.

Dinda menegaskan pemberian edukasi oleh apoteker terkait program kemoterapi perlu dipastikan untuk tersampaikan secara jelas pada pasien kanker. Hal tersebut dimaksudkan agar pasien kanker dapat menerima perawatan terbaik dan mencapai hasil yang optimal.

Semangat para Apoteker ini merupakan bukti nyata keterlibatan dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat. 

Dinda menjelaskan, “Kami berharap untuk terus memberikan manfaat pada banyak pasien, terutama pasien kanker. Dan kami berharap akan ada kolaborasi lebih lanjut dengan berbagai pihak”. 

Keterlibatan dan dukungan pihak-pihak terkait merupakan faktor penentu keberhasilan kegiatan ini. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya