Isi botol transparan dengan 3/4 minyak dan tambahkan air sampai hampir penuh.
Tambahkan beberapa tetes pewarna makanan.
Masukkan tablet effervescent. Gelembung akan membawa air berwarna ke atas, mirip dengan lampu lava.
Prinsip Kimia: Tablet effervescent bereaksi dengan air dan menghasilkan gas karbon dioksida, yang menyebabkan air berwarna bergerak naik ke dalam minyak.
6. Slime Buatan Sendiri
Bahan: Lem cair, deterjen cair, pewarna makanan.
Cara Kerja:
Campurkan lem cair dengan sedikit air.
Tambahkan beberapa tetes pewarna makanan.
Tambahkan larutan deterjen secara perlahan, sambil diaduk, sampai campuran mengental dan berubah menjadi slime.
Prinsip Kimia: Lem mengandung polimer, dan boraks mengikat polimer tersebut menjadi jaringan yang lebih kuat, membentuk tekstur seperti slime.
7. Air Berwarna yang Bergerak (Kromatografi Kertas)
Bahan: Kertas saring atau tisu, spidol warna, gelas berisi air.
Cara Kerja:
Buatlah garis tebal dengan spidol di bagian bawah selembar kertas saring.
Celupkan bagian bawah kertas (tanpa merendam garis) ke dalam air.
Perhatikan bagaimana air bergerak naik di kertas dan membawa warna spidol, membentuk pola warna-warni.
Prinsip Kimia: Kromatografi memisahkan campuran warna berdasarkan perbedaan tingkat pelarutannya dalam air.
Masukkan baking soda ke dalam balon menggunakan sendok.
Pasangkan balon ke mulut botol tanpa menjatuhkan baking soda ke dalam cuka.
Setelah balon terpasang, biarkan baking soda jatuh ke dalam cuka, dan balon akan mengembang.
Prinsip Kimia: Reaksi antara baking soda dan cuka menghasilkan karbon dioksida, yang mengisi balon.
11. Penyaring Air Sederhana
Bahan: Botol plastik, pasir, kerikil, kapas, arang aktif (opsional).
Cara Kerja:
Potong bagian bawah botol plastik dan balikkan botol.
Lapisi bagian dalam botol secara berlapis dengan kapas, pasir, arang aktif, dan kerikil.
Tuangkan air kotor ke dalam saringan ini dan amati hasilnya.
Prinsip Kimia: Bahan-bahan penyaring membantu menghilangkan partikel-partikel dari air, sehingga lebih bersih.
12. Lilin Susu (Pengendapan Casein)
Bahan: Susu, cuka, sendok, saringan.
Cara Kerja:
Panaskan segelas susu sampai hangat.
Tambahkan beberapa sendok cuka dan aduk. Lihat bagaimana susu menggumpal.
Saring gumpalan tersebut dan bentuk menjadi bola. Bisa dicetak seperti lilin kecil.
Prinsip Kimia: Asam dari cuka menyebabkan protein kasein dalam susu terdenaturasi dan menggumpal.
13. Uji pH dengan Kubis Merah
Bahan: Kubis merah, air, cuka, soda kue.
Cara Kerja:
Rebus daun kubis merah dalam air sampai airnya berwarna ungu.
Ambil air hasil rebusan ini dan bagikan ke dalam beberapa gelas.
Tambahkan cuka ke satu gelas (akan berubah menjadi merah) dan soda kue ke gelas lainnya (akan berubah menjadi biru/kuning).
Prinsip Kimia: Kubis merah mengandung antosianin, yang berubah warna sesuai tingkat keasaman larutan (uji pH alami).
14. Telur Melayang di Air Garam
Bahan: Telur mentah, garam, air, gelas.
Cara Kerja:
Isi gelas dengan air biasa dan masukkan telur, lihat apakah tenggelam.
Tambahkan garam ke air dan aduk hingga larut, kemudian coba masukkan telur kembali. Telur akan melayang.
Prinsip Kimia: Penambahan garam meningkatkan densitas air, sehingga telur yang awalnya tenggelam akan melayang.
15. Es yang Menempel dengan Garam
Bahan: Es batu, garam, benang.
Cara Kerja:
Letakkan es batu di piring.
Tempatkan seutas benang di atas es dan taburkan garam di atasnya.
Setelah beberapa detik, tarik benangnya, es akan menempel.
Prinsip Kimia: Garam menurunkan titik beku es, membuat bagian es mencair sementara. Ketika es kembali membeku, ia mengikat benang.
Dengan eksperimen ini, kamu bisa belajar berbagai konsep dasar kimia sambil bersenang-senang. Ingat selalu untuk bekerja dengan hati-hati dan menghindari bahan berbahaya. (Z-10)
Eksperimen sains tidak selalu memerlukan alat yang mahal atau proses yang rumit. Ini 5 eksperimen sederhana yang bisa dilakukan di rumah dengan bahan yang mudah ditemukan.