Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Santri Indonesia yang Berprestasi di Kancah Internasional

Nur Amalina
22/10/2024 13:49
Santri Indonesia yang Berprestasi di Kancah Internasional
Ilustrasi - Wali Band(Facebook)

DI balik kesederhanaan dan kebersahajaan, santri Indonesia terus berprestasi, tak hanya di tingkat nasional, tetapi juga di panggung internasional. Dari berbagai pelosok tanah air, sejumlah nama telah mengukir prestasi yang membanggakan. 

Santri inspiratif yang berhasil mengharumkan nama bangsa di kancah global.

1. Muhammad Abdul Faqih dan Lalu Muhammad Khairurrazaq

Dua santri dari tanah yang kaya akan budaya, Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Barat, menunjukkan bakat luar biasa dalam Musabaqah Hafalan Al-Qur'an tingkat Internasional di Arab Saudi. Muhammad Abdul Faqih meraih juara III untuk cabang hafalan Al-Qur'an 30 juz, sementara Lalu Muhammad Khairurrazaq menduduki peringkat VII untuk cabang hafalan 15 juz. Prestasi ini menjadi sorotan dunia, di mana lebih dari 80 negara berkompetisi, termasuk peserta dari Afrika, Eropa, dan Asia. 

2. Habiburrahman El Shirazy

Siapa yang tidak mengenal Habiburrahman El Shirazy? Penulis novel fenomenal seperti Ayat-Ayat Cinta dan Ketika Cinta Bertasbih ini memulai perjalanan literasinya di Pondok Pesantren Al Anwar, Demak. Dengan tekad dan impian yang tinggi, ia melanjutkan pendidikan di Universitas Al Azhar, Kairo, dan berhasil menarik perhatian banyak pembaca dengan karyanya yang menggugah. Dengan 16 buku yang telah diterbitkan, karya Kang Abik ini tak hanya menghiasi rak buku, tetapi juga layar lebar.

3. Yudian Wahyudi

Yudian Wahyudi, seorang guru besar di Tufts University, Amerika Serikat, menunjukkan santri juga bisa bersinar di dunia akademis internasional. Menghabiskan masa remaja di Pondok Pesantren Al-Munawwir, Krapyak, ia melanjutkan pendidikan di IAIN Sunan Kalijaga dan Universitas Gadjah Mada sebelum melanjutkan ke McGill University di Kanada. Menjadi dosen pertama dari Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) yang tercatat di Harvard Law School, Yudian.

4. Ahmad Fuadi

Ahmad Fuadi, penulis Negeri Lima Menara, mengisahkan pengalaman hidupnya di Pondok Pesantren Gontor, Jawa Timur. Karyanya tidak hanya sukses di pasaran, ia mendapatkan penghargaan Social Impact Award dalam Education UK Alumni Awards 2016. Setelah menyelesaikan pendidikan di Gontor, Fuadi melanjutkan ke University of London dengan beasiswa Chevening. Selain menulis, ia juga aktif membangun Komunitas Menara yang memberikan akses pendidikan bagi anak-anak kurang mampu.

5. Wali Band

Wali Band berhasil mengubah pandangan masyarakat tentang santri menjadi lebih modern dan relevan. Dengan lagu-lagu yang menarik dan menyentuh, band yang terdiri dari Faank, Apoy, Tomi, dan Ovie ini meraih popularitas tinggi. Masing-masing personel berasal dari pondok pesantren yang berbeda, namun mereka bersatu di UIN Syarief Hidayatullah untuk membentuk Wali. Kesuksesan mereka tidak hanya diukur dari popularitas, tetapi juga dari sikap positif dan karya-karya yang membumi.

Santri Indonesia, dengan berbagai latar belakang dan bakat, terus mengukir prestasi yang membanggakan. Dari ajang hafalan Al-Qur'an hingga dunia sastra dan musik, mereka menunjukkan bahwa pendidikan agama tidak hanya mempersiapkan mereka untuk kehidupan spiritual, tetapi juga untuk bersaing di tingkat global. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya