Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Deteksi Dini Kelainan Bawaan pada Bayi Krusial untuk Dilakukan

Rahmatul Fajri
20/10/2024 19:23
Deteksi Dini Kelainan Bawaan pada Bayi Krusial untuk Dilakukan
Penyuluhan kesehatan Deteksi Dini Kelainan Bawaan pada Bayi Baru Lahir di Rumah Sakit Dr. Soebandi, Jember.(Dok. Perbani)

PEMERIKSAAN menyeluruh pada bayi yang baru lahir krusial dilakukan untuk memaksimalkan dukungan bagi tumbuh kembang. Termasuk sebagai langkah deteksi dini berbagai kemungkinan adanya penyakit bawaan pada bayi.

Ketua Umum Perhimpunan Bedah Anak Indonesia (PERBANI), Made Darmajaya, mengatakan kelainan bawaan pada bayi baru lahir merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi. Namun, sayangnya seringkali terabaikan atau terlambat didiagnosis.

Kelainan seperti atresia ani (penyumbatan atau tidak adanya anus), hernia diafragmatika (cacat pada diafragma yang menyebabkan organ perut naik ke dada), atresia esofagus (tidak terbentuknya saluran kerongkongan untuk jalan makanan), sering terlambat terdeteksi. Padahal, kondisi tersebut yang tidak segera ditangani dengan tepat dapat memengaruhi kualitas hidup anak jika tidak segera ditangani.

“Pentingnya deteksi dini tidak bisa diabaikan, karena dengan identifikasi awal, penanganan medis dapat dilakukan dengan tepat waktu, meningkatkan harapan hidup dan kualitas hidup anak,” ujar Darmajaya, dalam penyuluhan kesehatan Deteksi Dini Kelainan Bawaan pada Bayi Baru Lahir di Rumah Sakit Dr. Soebandi, Jember, Minggu (20/10).

Dalam keterangannya, Darmajaya juga menambahkan bahwa pengetahuan yang cukup mengenai tanda-tanda kelainan bawaan, serta tindakan medis yang tepat dapat mencegah komplikasi lebih lanjut.

Sementara itu, selain memberikan pemahaman mengenai tanda-tanda fisik yang dapat diamati sejak lahir, penyuluhan tersebut juga membahas pentingnya teknologi dalam mendeteksi kelainan bawaan. Dalam sesi yang dipimpin oleh ahli bedah anak dr. Walmiky, SpBA, para peserta, yang terdiri dari dokter umum, bidan, perawat, hingga orang tua, diberikan pengetahuan tentang berbagai prosedur diagnostik yang dapat mendukung deteksi dini. Teknologi seperti ultrasonografi (USG) pralahir dan tes skrining neonatal menjadi kunci dalam mengidentifikasi kelainan sebelum atau segera setelah bayi dilahirkan.

Penyuluhan ini juga menghadirkan beberapa studi kasus yang menunjukkan hasil positif dari intervensi dini. Salah satunya adalah kasus hernia diafragmatika yang ditangani dengan pembedahan segera setelah lahir. Bayi tersebut dapat bertahan dan tumbuh dengan normal setelah menjalani operasi kompleks.

Peserta penyuluhan juga dibekali dengan informasi tentang rencana tindakan operatif yang diperlukan pada kasus-kasus tertentu. Tindakan bedah untuk kelainan bawaan seperti atresia ani atau hernia umbilicalis (herniasi organ perut melalui pusar) memerlukan pendekatan yang berbeda-beda, tergantung pada kondisi fisik bayi dan tingkat keparahan kelainan. (Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya