Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ini Alasan Nyamuk Pada Musim Kemarau Lebih Menggila dan Ganas

Abriel Okta Rosetta
19/10/2024 12:34
Ini Alasan Nyamuk Pada Musim Kemarau Lebih Menggila dan Ganas
Musim kemarau yang diiringi suhu tinggi membuat perilaku nyamuk, terutama Aedes aegypti, menjadi lebih agresif. Ini alasannya.(freepik)

SAAT musim kemarau tiba, banyak dari anda yang mungkin merasakan kehadiran nyamuk yang lebih mengganggu. Gigitan mereka terasa lebih sering dan ganas, bahkan di siang hari yang terik. Ini bukan sekadar perasaan. 

Fenomena ini memang memiliki penjelasan yang menarik dan perlu diketahui agar tetap waspada, terutama dalam kaitannya dengan penyakit seperti demam berdarah dengue (DBD).

Nyamuk di Musim Kemarau Lebih Menggila  

Nyamuk, terutama jenis Aedes aegypti, terkenal sebagai faktor utama dengue yang menyebabkan DBD. Saat musim kemarau berlangsung, terutama dengan suhu yang semakin tinggi akibat fenomena El Nino, perilaku nyamuk ini berubah menjadi lebih agresif. 

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, suhu udara yang lebih hangat mempercepat siklus hidup nyamuk dan meningkatkan frekuensi gigitan mereka. Misalnya pada suhu sekitar 25°C, nyamuk menggigit tidak terlalu ganas.  Berbeda ketika suhu naik menjadi 30°C atau lebih, mereka bisa menggigit dua kali lebih sering dalam sehari.

Alasan di Balik Ganasnya Nyamuk di Musim Kemarau

Ada beberapa faktor utama yang menyebabkan nyamuk lebih menggila di musim kemarau.

  1. Suhu panas mempercepat siklus hidup nyamuk. Mereka berkembang biak lebih cepat, dan semakin banyak nyamuk dewasa yang siap menggigit manusia. 
  2. Ketika kemarau maka curah intensitas hujan berkurang. Hal ini seringkali menyebabkan genangan air terbentuk di tempat-tempat tak terduga, seperti bak penampungan air, wadah tanaman, atau barang-barang bekas yang tertinggal di luar. Genangan-genangan ini menjadi tempat ideal bagi nyamuk untuk bertelur dan berkembangnya jentik-jentik nyamuk.
  3. Tingkat kelembapan. Meskipun kemarau menyebabkan udara menjadi lebih kering, nyamuk justru lebih aktif dalam mencari air dan darah, yang membuat mereka lebih agresif menggigit manusia. Pada saat-saat seperti ini, mereka cenderung aktif di pagi dan sore hari, ketika suhu tidak terlalu panas, tetapi tetap memungkinkan mereka untuk berkembang.

Upaya Pencegahan 

Untuk menghadapi serangan nyamuk yang lebih ganas selama musim kemarau, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan. Salah satunya adalah menerapkan 3M Plus: Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang barang-barang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. 

Selain itu, masyarakat juga disarankan untuk rutin menggunakan obat nyamuk, memakai pakaian yang menutupi tubuh, serta menjaga kebersihan lingkungan sekitar..

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan juga mendorong program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan mengedukasi masyarakat mengenai gejala dan pencegahan penyakit DBD. Selain itu, vaksinasi dengue kini juga sudah tersedia sebagai salah satu upaya pencegahan infeksi.

Musim kemarau bukan hanya identik dengan panas yang menyengat, tetapi juga nyamuk yang semakin ganas dan berbahaya. Oleh karena itu, tingkatkan kewaspadaan dan laksanakan langkah-langkah pencegahan guna mengurangi risiko penyebaran penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk. (Kementerian Kesehatan/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya