Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
MILKY Way adalah nama galaksi yang merupakan rumah bagi sistem tata surya kita, termasuk planet Bumi. Galaksi ini memiliki bentuk spiral dengan lengan-lengan yang memanjang, dan terdiri dari miliaran bintang, gas, debu, dan materi gelap.
Milky Way dapat dilihat di malam hari sebagai jalur terang yang melintang di langit, terutama di daerah dengan pencemaran cahaya yang rendah. Banyak orang yang tertarik untuk memotret Milky Way, terutama saat malam gelap tanpa bulan.
Milky Way bukan hanya galaksi tempat kita tinggal, tetapi juga merupakan objek penelitian penting dalam astronomi. Memahami struktur dan komposisi Milky Way dapat memberikan wawasan tentang pembentukan dan evolusi galaksi di alam semesta.
Baca juga : Mengapa di Atas Gunung Bisa Melihat Milky Way? Ini Alasannya
Memotret Milky Way menggunakan kamera HP bisa menjadi pengalaman yang sangat memuaskan. Meskipun smartphone mungkin tidak sekuat kamera DSLR, dengan teknik yang tepat, kamu masih bisa mendapatkan hasil yang menakjubkan.
Carilah tempat yang gelap, jauh dari polusi cahaya, seperti daerah pedesaan atau pegunungan. Gunakan aplikasi seperti Light Pollution Map untuk menemukan lokasi terbaik.
Waktu terbaik untuk memotret Milky Way adalah saat bulan baru atau ketika bulan berada di bawah horizon. Periksa kalender bulan dan pilih malam yang cerah dengan sedikit awan.
Baca juga : Studi SAGA Ungkap Keunikan Sistem Galaksi Satelit Bimasakti
Stabilitas adalah kunci saat memotret dalam kondisi cahaya rendah. Gunakan tripod untuk menghindari goyang saat pengambilan gambar. Jika tidak ada tripod, letakkan HP di permukaan yang stabil.
Jika HP-mu memiliki mode manual atau pro, gunakan mode ini untuk mengatur:
Gunakan fokus manual jika tersedia. Fokuskan pada bintang yang terang, atau jika tidak, gunakan mode fokus otomatis terlebih dahulu, lalu beralih ke manual.
Baca juga : Teleskop James Webb Mengungkap Pembentukan Bintang Aktif di Tepi Ekstrem Bima Sakti
Pertimbangkan untuk menggunakan aplikasi kamera pihak ketiga yang memungkinkan pengaturan manual lebih baik, seperti NightCap, ProCam, atau Camera FV-5.
Beberapa smartphone memiliki mode malam atau night mode yang dirancang khusus untuk memotret dalam kondisi cahaya rendah. Cobalah untuk mengaktifkan mode ini jika tersedia.
Jangan ragu untuk mengambil beberapa foto dengan pengaturan yang sedikit berbeda. Ini akan memberi kamu lebih banyak opsi saat memilih foto terbaik.
Baca juga : Ilmuan NASA Temukan Objek yang Bergerak 1 Juta Mil per Jam, Keluar dari Galaksi Bima Sakti
Gunakan aplikasi edit foto seperti Lightroom, Snapseed, atau Photoshop Express untuk meningkatkan kontras, kecerahan, dan warna, sehingga Milky Way terlihat lebih jelas.
Memotret Milky Way membutuhkan kesabaran dan latihan. Jangan frustrasi jika hasil pertama tidak memuaskan. Teruslah berlatih dan eksperimen dengan berbagai pengaturan.
Memotret Milky Way dengan kamera HP bisa menjadi tantangan, tetapi dengan persiapan yang baik dan teknik yang tepat, kamu bisa mendapatkan hasil yang memukau. (Z-12)
Para astronom baru-baru ini menemukan salah satu pemandangan paling unik dari masa awal alam semesta, yaitu galaksi yang dijuluki Cosmic Grapes atau “Anggur Kosmik”.
Sebanyak 14 galaksi yang berhenti bentuk bintang setelah Big Bang, berhasil ditemukan astronom menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb.
Para astronom menemukan Midpoint Cloud, awan molekul raksasa sepanjang 200 tahun cahaya di Bima Sakti.
Dengan mengamati 111 galaksi dari masa awal semesta, JWST berhasil mengungkap proses terbentuknya cakram bintang tebal dan tipis dalam galaksi spiral.
Astronom mengamati peristiwa langka AT2024tvd, saat lubang hitam supermasif di luar pusat galaksi menghancurkan bintang.
Observatorium Sinar-X Chandra NASA mendeteksi retakan pada filamen pusat galaksi yang dijuluki “Si Ular”.
Astronom mengamati bintang raksasa merah DFK 52 di galaksi Bima Sakti yang melepaskan awan gas dan debu terbesar yang pernah ditemukan.
Penemuan awan hidrogen dingin dalam Gelembung Fermi mengungkap aktivitas lubang hitam supermasif Bima Sakti yang lebih baru dan dinamis.
JWST menangkap citra dua bintang sekarat yang dikelilingi pusaran debu kosmik membentuk pola spiral indah.
Para astronom menemukan Midpoint Cloud, awan molekul raksasa sepanjang 200 tahun cahaya di Bima Sakti.
Studi terbaru Universitas Durham mengungkap kemungkinan 80–100 galaksi satelit tersembunyi di sekitar Bima Sakti.
Peluang tabrakan galaksi Bima Sakti dan Andromeda kini diprediksi hanya 50% dalam 10 miliar tahun ke depan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved