Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
USULAN nama Ibu Kota Nusantara (IKN) dari sejumlah tokoh nasional mendapatkan tanggapan serius dari akademisi yang juga sejarawan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Sumardiansyah Perdana Kusuma. Menurutnya, kajian historis pemberian nama sebuah ibukota idealnya melibatkan sejarawan.
“Sejarawanlah yang mengerti secara metodologi mengenai kebijakan yang diambil, apakah sudah sesuai secara aspek historis, dari sisi sumber, data, fakta, dan kontekstualisasi antara fakta masa lalu dengan kejadian aktual pada hari ini,” kata Sumardiansyah dalam keterangannya hari ini, Rabu (9/10)
Sebelumnya, dua tokoh nasional yaitu Ketum GPM Emir Moeis menyatakan, pemberian nama IKN ada baiknya dikaitkan dengan sejarah berdirinya Negara Indonesia. Sedangkan mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan mengusulkan agar nama IKN adalah Atlantis.
Baca juga : Jokowi Pastikan Keppres IKN Nusantara akan Diteken Prabowo
“Kita harus ingat sejarah, bahwa salah satu pendiri bangsa ini adalah Soekarno. Selain sebagai presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno adalah tokoh yang merepresentasikan persatuan dan kesatuan bangsa,” kata Emir Moeis saat memberikan sambutan dalam acara bedah buku “Inche Abdoel Moeis, Pejuang Nasionalis Tanpa Pamrih” yang digelar di Ruang Theater Lantai 3 Gedung Prof Masjaya, Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur berapa waktu lalu.
“Beliau bisa diterima semua kalangan, semua agama dan semua golongan,” tambah Emir Moeis.
Menurut Sumardiansyah, apa yang disampaikan Emir Moeis merupakan usulan yang sah-sah saja. Apalagi, Soekarnopura dari sisi historis bisa saja digunakan apabila konteksnya diambil dari Presiden Indonesia pertama yang menginisiasi pemindahan ibu kota negara.
Baca juga : Pemerintahan Dorong Swasta untuk Ikut Bangun IKN Tahap 2
Tapi, dia tetap mengingatkan, bahwa nama ini berpotensi menimbulkan polemik karena secara politis dianggap lebih merepresentasikan rezim tertentu.
“Setiap pemimpin pasti ingin membangun legacy sesuai jiwa zaman yang hidup pada masanya. Kalau begini tentu seandainya dimungkinkan Presiden Jokowi pun sepertinya ingin namanya juga diabadikan sebagai nama ibu kota, misalnya saja Jokowipura?” kata Sumardiansyah yang juga Presiden Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) untuk periode 2022-2027.
Sedangkan nama Atlantis, menurut Sumardiansyah, terlalu jauh untuk bisa digunakan sebagai nama ibu kota. “Kalau kita memahami perspektif indonesiasentris yang diusung pemerintah, maka Atlantis yg berasal dari dialog Socrates karya Plato lebih cenderung mengarah kepada mitologi Yunani,” kata dia.
Baca juga : Jokowi Bertolak ke IKN untuk Ngantor dan Kumpulkan Pimpinan TNI-Polri
“Walaupun kita juga memahami hari ini Indonesia atau Nusantara sering dikaitkan dengan mitologi bangsa atau kota Atlantis yang pernah gemilang pada masa lalu,” tambahnya.
Meski demikian, nama IKN dalam pandangan Sumardiansyah pemilihan nama Nusantara juga boleh-boleh saja. “Nusantara dalam konteks merujuk kepada kegemilangan bangsa di masa lampau. Soal penamaan selain bersifat ilmiah jugoa tentu tidak lepas dari konsensus yang cenderung bersifat politis,” tukasnya.
Lebih lanjut, Emir Moeis sebelumnya pernah mengingatkan tentang sejarah perebutan Papua Barat ke pangkuan Ibu Pertiwi. Papua, menurutnya, mengalami beberapa perubahan ibu kota sepanjang sejarahnya.
Sebelum Papua secara resmi menjadi bagian dari Indonesia, wilayah ini merupakan bagian dari Papua Nugini yang dikuasai oleh Belanda. Pada masa kolonial Belanda, ibu kota administratif di wilayah Papua adalah Hollandia.
“Nama ini digunakan selama masa penjajahan Belanda, dan kota ini menjadi pusat administratif utama di wilayah Papua saat itu. Nama Hollandia kemudian diubah menjadi Sukarnapura hingga tahun 1967. Kemudian oleh Orde Baru diubah menjadi Jayapura hingga sekarang ini,” tukas Emir.(H-2)
Penundaan pemindahan ASN ke IKN disebut karena situasi fiskal Indonesia yang sedang menghadapi tekanan fiskal.
Pada rapat tersebut, Bimo membeberkan progres pembangunan di kawasan istana, Kemenko, dan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) serta ekosistemnya.
Pemindahan aparatur sipil negara (ASN) ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, masih ditunda. Penundaan ini karena belum ada perintah langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
KEPALA Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono mengharapkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) mau melirik dan mendorong investasi ke IKN.
KEPALA Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono mengungkapkan, enam perusahaan bank akan mulai melakukan pembangunan di IKN Nusantara setelah lebaran 2025.
KEPALA Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Basuki Hadimuljono menyampaikan, enam bank akan menjadi pelopor dalam pembangunan layanan sektor perbankan di ibu kota baru.
Dalam buku sejarah Indonesia versi terbaru akan memuat sejumlah revisi, penambahan, dan pelurusan berdasarkan kajian akademik para ahli.
Mouly mengemukakan bahwa berbincang-bincang dengan sejarawan membantunya menentukan perspektif dalam mengadopsi cerita dari novel Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis itu menjadi film.
Agus Suwignyo menyarankan perlu adanya pengkhususan dan kategorisasi, jika tetap memberikan gelar Pahlawan Nasional pada Soeharto.
HANYA sedikit sejarawan Israel yang mampu menjelaskan mitos-mitos negara itu seperti Avi Shlaim. Profesor emeritus hubungan internasional di Universitas Oxford itu paling terkenal.
SEORANG sejarawan Israel yang diakui secara internasional menyimpulkan bahwa negaranya melakukan genosida di Jalur Gaza, Palestina.
Sekretaris Lembaga Adat Melayu Negeri Serumpun Sebalai itu juga memandang kehadiran Kementerian Kebudayaan sebuah keharusan bagi bangsa Indonesia yang memiliki beragam budaya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved