Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SETIAP tahun, pada 5 Oktober, dunia bersatu untuk memperingati Hari Meningitis Sedunia. Hari ini bukan sekadar sebuah tanggal di kalender, melainkan sebuah panggilan untuk kesadaran dan tindakan.
Diawali tahun 2009 oleh komunitas penderita meningitis. Perayaan ini telah berkembang menjadi gerakan global yang berfokus pada upaya menanggulangi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang paling mendesak.
Awalnya, Hari Meningitis Sedunia diperingati pada 24 April. Namun, demi meningkatkan partisipasi dan menghindari tumpang tindih dengan program kesehatan lainnya, tanggal tersebut dipindahkan ke 5 Oktober. Dengan perubahan ini, diharapkan lebih banyak orang dapat terlibat dalam memperjuangkan isu ini, yang ditargetkan untuk diatasi secara global pada 2030.
Baca juga : Hati-Hati, Banyak Kasus Polio tidak Bergejala
Inisiatif ini berakar dari konferensi dunia pertama mengenai meningitis yang diadakan tahun 2004. Dari sinilah lahir Konfederasi Organisasi Meningitis (CoMO), jaringan internasional yang mempertemukan penyintas, profesional kesehatan, dan anggota keluarga untuk saling mendukung dan membangun kesadaran.
Meningitis, yang merupakan peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang, merupakan ancaman serius. Infeksi bakteri adalah penyebab utama, dan penyakit ini dapat berkembang dengan sangat cepat.
Statistik menunjukkan, setiap tahun ada sekitar 2,5 juta kasus baru. Meningitis tidak hanya menyebabkan kematian 1 dari 10 orang yang terinfeksi tidak selamat tetapi juga dapat meninggalkan dampak jangka panjang bagi 1 dari 5 penyintas.
Baca juga : Jemaah Umrah Wajib Vaksinasi Meningitis
Mengapa kita harus bersatu dalam perjuangan melawan meningitis? Alasan utamanya sederhana: ini adalah keadaan darurat kesehatan masyarakat global. Dengan memperkuat jaringan dukungan dan meningkatkan pengetahuan tentang meningitis, kita dapat membantu orang-orang yang terkena dampak untuk tidak merasa terasing dalam perjuangan mereka. Kesadaran akan tanda dan gejala, serta pentingnya vaksinasi, adalah langkah-langkah awal yang krusial dalam mencegah infeksi ini.
Di Hari Meningitis Sedunia ini, mari kita ambil tindakan nyata. Edukasi diri kita dan orang-orang di sekitar kita tentang meningitis. Bagikan informasi tentang vaksin yang tersedia, serta cara-cara untuk mengenali tanda-tanda awal.
Anda bisa terlibat dalam komunitas, baik secara lokal maupun global, untuk mendukung penyintas dan keluarga mereka. Dengan bersatu dan berbagi informasi, kita bisa menjadi bagian dari gerakan global yang berupaya untuk mengalahkan meningitis. (Z-3)
SEBUAH penyakit misterius telah menyebabkan sedikitnya 60 orang meninggal dunia di tengah-tengah wabah yang terjadi di Republik Demokratik Kongo, demikian ungkap para dokter.
Meningitis tuberkulosis (TB) adalah infeksi serius yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyerang meninges, lapisan pelindung otak dan sumsum tulang belakang.
Meningitis adalah infeksi serius pada selaput yang melindungi otak dan sumsum tulang belakang. Pada anak-anak, penyakit ini dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani.
Vaksin meningitis merupakan cara penting untuk melindungi individu, terutama mereka yang berada dalam kelompok berisiko tinggi, dari penyakit meningitis.
Meningitis adalah peradangan pada selaput pelindung otak dan sumsum tulang belakang, yang dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur. Ini gejalanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved