Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Penghargaan AKI 2024: Lima Maestro Tradisi Dikenang atas Dedikasinya

M. Iqbal Al Machmudi
21/9/2024 11:51
Penghargaan AKI 2024: Lima Maestro Tradisi Dikenang atas Dedikasinya
Penghargaan AKI 2024: Lima maestro tradisi dikenang atas dedikasinya(MI / Iqbal Al Machmudi)

SEBANYAK  lima penggerak budaya terpilih menerima penghargaan Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) Tahun 2024 untuk kategori Maestro Tradisi. Mereka adalah Temu Misti (gandrung Banyuwangi), Tatang Setiadi (seni tradisi Sunda), Rusini (seni tari), Kartolo (ludruk), dan Baiya (pedendang nyanyian panjang).

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) membagi kriteria penerima AKI 2024 menjadi dua jenis: Tanda Kehormatan dari Presiden RI, yang terdiri dari Bintang Budaya Parama Dharma dan Satyalancana Kebudayaan; serta penghargaan Mendikbudristek, yang mencakup kategori Maestro Seni Tradisi, Pelestari, Pelopor dan/atau Pembaru, Lembaga dan Perorangan Asing, Media, dan Anak.

Temu Misti, yang lahir di Dusun Kedaleman Desa Kemiren, Banyuwangi, Jawa Timur, 71 tahun lalu, telah menggeluti seni gandrung sejak tahun 1968 pada usia 15 tahun. Ia dikenal dengan vokal yang lantang, timbre padat, dan penghayatan total. Popularitasnya sebagai penari Gandrung profesional semakin meningkat, dan dalam sebulan, Temu menerima undangan hingga 21 hari, kecuali di bulan Suro.

Baca juga : Anugerah Kebudayaan Indonesia 2023 Digelar Besok

"Bagi saya, gandrung itu ibarat cinta. Saya tidak pernah bosan dan mengeluh menjadi seniman gandrung karena saya sangat mencintai bidang ini. Saya ingin menularkan kecintaan ini kepada generasi muda," kata Temu, Sabtu (21/9).

Temu juga mengelola Sanggar Tari Sopo Ngiro, tempat ia melatih generasi muda untuk mengenal dan mendalami seni gandrung. Pada tahun 2012, ia dianugerahi penghargaan Maestro Gandrung dan tampil di Taman Ismail Marzuki. Di tahun 2015, Temu menjadi bagian dari Tim Kebudayaan Indonesia di Frankfurt Book Fair.

Selanjutnya, Tatang Setiadi dikenal sebagai sosok berdedikasi tinggi dalam pelestarian seni tradisi Sunda. Sejak tahun 1980, ia telah banyak membina dan melahirkan seniman di Cianjur, Jawa Barat, dengan menggeluti naskah drama, tarian, musikalitas lokal, hingga buku dongeng. Ia juga menginisiasi terbentuknya Sanggar Perceka, yang kemudian berkembang menjadi Perceka Art Center di Cianjur.

Baca juga : Pemerintah Beri Penghargaan untuk Pelaku Pelestarian Budaya

Kerja budayanya terlihat melalui pembaruan dalam tari Sunda dan seni ritual dengan menerapkan terapi penyadaran terhadap lingkungan dan rekognisi pada sumber daya pengetahuan lokal. Tatang juga mencetuskan ritual Nyeka banda Gunung Padang, sebuah tradisi yang kini menjadi agenda tahunan Dinas Pariwisata Cianjur. Prestasinya tidak hanya terbatas di dalam negeri; pada tahun 2024, ia mengikuti Olimpiade Kebudayaan Athena dan menerima penghargaan budaya dari walikota Athena, Yunani.

Lakon empu seni tari Rusini adalah seorang penari klasik asal Surakarta, Jawa Tengah, yang diakui atas kepiawaiannya dalam seni tari gaya Mangkunegaran. Rusini telah berkecimpung dalam seni tari sejak tahun 1961 dan membawa karya seni tari tradisi Indonesia ke panggung internasional. Ia memiliki gelar Magister dan mengajar Tari Bedoyo di kampus ASKI Surakarta, yang kini menjadi Institut Seni Indonesia (ISI). Pada tahun 1977, ia menerima penghargaan sebagai penari Jawa golongan putri dari Gubernur Jawa Tengah.

Kartolo, seorang pelakon guyonan atau kidungan ludruk yang lahir di Pasuruan, Jawa Timur, 67 tahun lalu, dikenal sebagai pelopor kidungan ludruk. Karyanya mencerminkan potret kehidupan masyarakat kecil dengan muatan kritik sosial dan pesan moral. Selama kariernya, ia telah melahirkan 65 karya rekaman lagu ludruk.

Baca juga : Pekan Seni Pasar Raya TBJT Direncanakan Digelar Tiap Tahun

"Membawa warna baru dalam menampilkan seni kidungan ludruk dengan menjadikannya sebagai ruang kritik sosial dan ruang imajinasi. Hingga kini, saya masih aktif bermain ludruk di Jawa Timur," ujar Kartolo. Ia menerima Piagam Prestasi dan Pengabdian Bidang Seni Budaya dari Gubernur Jawa Timur pada tahun 2005 dan Special Achievement Award Jawa Timur pada tahun 2023.

"Cita-cita saya ingin generasi muda, khususnya di Jawa Timur, dapat terpicu untuk mencintai dan melestarikan kesenian asli tradisional daerahnya sendiri," imbuh Kartolo.

Terakhir, Baiya, yang akrab disapa Mak Itam, adalah pedendang nyanyian panjang asal Riau. Ia menjadi simbol seni tradisi suara rakyat dan dikenal karena hafalan syair-syair nyanyian panjang yang mencerminkan budaya dan nilai pengetahuan di masyarakat Riau. Baiya telah meraih berbagai penghargaan, termasuk Anugerah Budaya untuk Tokoh dan Pelaku Seni Budaya dari Dinas Kebudayaan Provinsi Riau pada tahun 2016.

Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) telah menggelar malam puncak Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) Tahun 2024 dengan tema "Persembahan Istimewa Bagi Penggerak Budaya," di The Tribrata Hotel and Convention Darmawangsa, Jakarta. (Z-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya